Two

75 12 1
                                    

Ketika sampai dikelasnya, Aldino menyapu pandangannya keseluruh penjuru kelas. Tak biasanya Clara seperti ini dengannya,biasanya setelah dibujuk Aldino dengan rayuan mautnya,hati Clara langsung meluluh kembali. Namun kini tidak. Clara tidak ada dikelas, dan dia tidak bersama para sahabatnya.

"Weh lo liat Clara gak?" tanyanya kepada sahabat-sahabat Clara yang sedang mojok dibelakang kelas.

"Tadi dia izin pulang duluan katanya ada masalah keluarga,tapi dia gamau cerita sama kita." Ucap salah satu dari mereka.

"Oke, thanks ya." Jawab Aldino dan langsung menyambar tas nya dan segera lari keluar kelas.
"Bilangin ke pak Bejo gue sakit. Balik duluan." Pintanya kepada salah satu teman kelasnya.

***

Flashback On.

Siang itu Clara pergi kekantin. Namun tidak seperti biasanya. Hari ini ia pergi sendirian,tidak bersama Aldino karena ia masih sebal dengan Aldino atas kejadian tadi pagi. Saat mata Clara menyapu seluruh penjuru kantin, ia menemui sosok Aldino sedang bersama geng nya. Dan seorang perempuan. Tunggu. Perempuan itu sedang bergelayut manja dilengan Aldino entah untuk apa.
Dan langkah Clara terhenti saat merasakan perasaan yang tidak enak. Entah perasaan apakah itu?
Intinya hari ini mood Clara hancur seketika saat melihat kedua orang itu.

Dan Clara langsung kembali ke kelas, mengambil tas nya dan tak lupa pamit pada sahabatnya.
"Gue balik duluan ya." Ucap Clara pada sahabatnya.

"Mau kemana bego nantikan ada pelajaran pak Cipto,lo bisa abis kalo ketauan madol ra." Ucap Siska.

"Taulo mau ngapain sih? Mending sini aja sama kita apa kagak nanti kita madol barengan bt gue juga sekolah gini-gini doang, percuma sekolah geh kagak pinter-pinter."Ucap Laras santai kepada Clara.

"Lo punya temen mau madol malah didukung. Bego banget dah. Kita itu udah madol lebih dari 10×. Lo mau jadi apa kalo kagak naik kelas?Pikir dong." Tegas Clarisa kepada Laras.

"Gue gamadol. Ada urusan keluarga. Bilangin ke Andre gue izin ada urusan keluarga." Ucap Clara langsung melenggang keluar kelas.

Flashback Off.

Clara berniat ingin mengunjungi rumahnya. Dia rindu oleh kedua kakaknya. Hanya kakaknya. Bukan kedua orangtua nya. mama papanya selalu membedakan mereka, hal itu yang membuat Clara enggan berurusan oleh kedua orangtuanya.

Bahkan selama ini biaya sekolah nya saja dibantu oleh keluarga Aldino. Aldino sudah ia anggap sebagai keluarga kedua Clara setelah orangtuanya yang selalu membedakannya.
Bahkan saat perayaan ulang tahun nya mereka tidak pernah merayakan nya. Bahkan ingat saja tidak. Sedangkan pada perayaan ulang tahun kak Refan dan kak Diana mereka selalu ingat dan merayakan dengan mewah.

Flashback On.

"Mah,pah Clara boleh ga ulang tahunnya dirayain kayak temen-temen Clara?" Ucap Clara dengan hati-hati.

"Mama sama papa lagi gapunya duit ra. Duitnya kan udah buat biayain kamu sekolah selama ini. Udah buat ngurusin semua keperluan kamu." Ucap Davin (papanya).

"Oh, yaudah pah gausah gapapa kok:)" Ucap Clara sambil menyunggingkan senyumnya. Namun dibalik senyuman itu ada luka yang dipendamnya.

Namun setelah itu...

"Mah,pah aku minggu depan ulangtahun loh.. Aku mau dirayain ya, undang semua temen aku." Ucap kak Diana pada mama dan papa.

"Iya sayang kamu tenang aja. Kita akan ngadain perayaan ulang tahun besar-besaran buat kamu sama kak Refan." Ucap Tiara (mamanya) kepada anaknya.

Seperti dihantam oleh palu. Clara menangis dalam diam. Hati Clara hancur ketika melihat perlakuan yang didapatnya berbeda dengan apa yang mereka perlakukan kepada kak Refan dan kak Diana. Ia tidak tahu mengapa perlakuan mama papanya berbeda ketika sedang memperlakukan para kakaknya. Jujur Clara iri. Clara cemburu. Ia pun ingin diperlakukan selayaknya anak normal yang diberi kasihsayang oleh kedua orangtuanya.

Flashback Off.

Ketika sampai dikediaman Ganesha, Clara mendengar sedang terjadi keributan didalam.

"Kamu harus ngerti dia bukan siapa-siapa kita fan. Dia gak harus diperlakukan seperti kamu dan Diana. Kamu dan dia itu beda." Tegas Tiara pada Refan.

"Lalu untuk apa mama dan papa ambil dia dipinggir jalan kalau mama dan papa nggak mau merawat dia selayaknya anak kandung kalian. Clara akan tau cepat atau lambat mah,pah."Bela Refan.

Gadis yang sedaritadi memerhatikan dibalik pintu pun membeku mendengarkan mereka bertengkar dan menyebut namanya.
Seperti dipukul ribuan batu. Clara membeku dan menangis terisak. Hal itu membuat mereka melihat ke arah Clara.

"Jadi selama ini aku bukan anak kandung kalian?!Pantes aja perlakuan kalian ke aku beda gak kayak kalian perlakuin kak Diana dan kak Refan. Aku tau mah,pah jadi ini maksut kalian selama ini? Aku disuruh tinggal diapartemen sendirian. Sedangkan ka Diana dan ka Refan dikasih fasilitas mewah dirumah ini,dikasih kasihsayang sama mama papa layaknya seorang anak yang normal. Jadi ini maksut kalian. Makasih mah,pah selama ini kalian baik sama Clara,makasih kalian udah ngerawat Clara." Ucap Clara dengan terisak. Dan dengan cepat ia berlari keluar rumah kediaman Ganesha dan menghiraukan panggilan mereka.

Clara menyusuri jalanan ibukota dengan air mata yang tak kunjung berhenti. Tak peduli apa kata orang yang berlalulalang didepan nya. Hari ini ia hancur. Sangat hancur.

Ada sebuah toko kecil yang menjual minuman diseberang sana. Clara lelah sedaritadi ia menyusuri jalanan ibukota dengan nafas yang sesenggukan sambil menahan tangisnya,namun tak kunjung berhenti.

Ketika ingin menyebrang Clara tidak melihat kanan-kiri. Dan pada akhirnya sebuah mobil menghantam tubuhnya. Clara terpental jauh ke tengah jalan dan akhirnya semuanya gelap.

Voment:)
See you💓

Love In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang