Five

29 10 0
                                    

Ketika seseorang memberikan perhatian, jangan pernah bosan atau mengabaikan nya. Karena suatu saat perhatian kecil itu akan dirindukan ketika sedang merasa kesepian.

                                  ***

Hari ini wekend, seperti biasanya Clara selalu menghabiskan waktu bersama sahabatnya. Tapi kini berbeda, rasanya Clara muak dengan keseharian-nya, selalu seperti ini. Semenjak kakinya lumpuh ia tak bisa berkumpul bersama sahabatnya.
Dan saat Clara melamun, muncul notif chat dari grup yang sengaja dinamai Ketek Peri oleh para sahabatnya itu.

Siska lemot(Siska):
"Gue bt nih, main yuk"

Sasa bumbu masak(Clarisa):
"Kuyy lah. Mau kemana tapi sist?"

Bulepotan(Clara):
"Kuy lah sini apartemen gue"

Sasa bumbu masak(Clarisa):
"Kok lo di apartemen ra?lo lagi gak dirumah?ada masalah lagi?"

Bulepotan(Clara):
"Gapapa kok gue, gak ada apa-apa, percuma kalo dirumah juga gue sendirian. Mending gue ke apartemen."

Siska lemot(siska):
"Yaudah gue otw sekarang ra. Siapin makanan yang banyak."

Ya memang Siska banyak makan namun tak kunjung gendut seperti karung beras yang bawahnya bolong, tidak seperti Clarisa yang tubuh nya agak berisi.

***

"Tumben amat si Laras kagak ikut?" Tanya Clara kepada kedua sahabatnya.
"Mana gue tau?" Ucap siska dengan enteng sambil terus memakan cemilan yang dia ambil dari lemari pendingin hingga tersisa setengah.

"Gue mau curhat deh sama kalian." Ucap Clarisa dengan hati-hati dan mendapatkan tatapan serius dari Clara dan Siska.

"Gue suka deh sama temennya Aldino. Kalo gasalah namanya Putra, anak XII 4. " Ucap Clarisa.

"Serius lo?diakan bad boy. Mending saran gue lo jauh-jauh deh dari anak-anak yang model nya kayak Putra dan teman-teman nya. Suram sa suram" Perintah Siska yang melarang sahabatnya untuk menjauhi anak-anak yang seperti Putra dan para sahabatnya dan mendapat tatapan tajam dari Clara.

"Gue selama ini deket sama Aldino juga biasa aja. Dia gak ngapa-ngapain gue. Sewajarnya aja." Ucap Clara sedikit emosi dengan Siska yang melarang sahabatnya untuk dekat-dekat dengan para sahabat Aldino.

"Iyasih tapikan Aldino beda." Ucap Siska dengan tergesa-gesa ketika menyebut nama Aldino, entah apa yang disembunyikan dari Siska.

Tiba-tiba muncul notif chat dari Aldino yang tertera dilayar handphone milik Clara dan segera ia ambil sebelum Siska dan Clarisa membacanya.

Aldino Pratama:
"Bukain pintu. Gue didepan rumah lo"

Clara Ganesha:
"Ngapain sih ribet amat."

Aldino Pratama:
"Cepetan dong neng. Abang kepanasan ini diluar lagi panas banget. Tapi jalan nya pelan-pelan aja ra. Turun tangga nya juga pelan-pelan. Inget kaki lo masih belum pulih."

Dan tidak ada balasan lagi dari seorang Clara.

"Ngapain sih kesini?"

"Gue mau ajak lo kerumah sakit. Hari ini jadwalnya lo kontrol kerumah sakit. Kerumah sakit yuk nanti gue traktis es krim kesukaan lo deh."Ucap Aldino sekaligus merayu Clara persis seperti seorang ayah yang peduli terhadap gadis kecilnya.

Love In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang