Rate T+ -M (terdapat kata-kata kasar)
***
Happy Reading...
***
Pagi itu Rose sudah siap untuk pergi. Semalaman setelah melihat respon Mark ia sudah berpikir cukup keras. Ia telah memutuskan untuk tak memikirkannya lagi dan menerima kekecewaan orangtuanya. Mungkin mereka akan mendiamkannya beberapa saat. Tapi ia yakin, tak akan lama.
Rose melihat Mark sedang berada di dapur, namun ia tak akan menghampirinya. Ia menghela nafas panjang kemudian keluar dari rumah saat mendengar sebuah mobil berhenti di depan.
"Ya!!! Didepan. Kau pikir aku supirmu?." seru Jennie saat Rose membuka pintu penumpang bagian belakang.
Rose menurutinya kemudian duduk di saping Jennie. "Aku pikir kau bersama Jaebum sunbae."
Jennie tersenyum sangat lebar. "Aku baru saja mengantarkannya."
Rose mengerutkan kening. "For what?."
"Apa maksudmu untuk apa?."
"Untuk apa kau mengantarnya?."
Jennie melirik Rose masih dengan senyumannya. "Mulai hari ini aku tak akan di antar jemput JB, sebagai gantinya. Aku yang mengantarnya." ia tersenyum girang. "JB mulai bekerja di kantor Ayah-nya. Dia mengatakan akan mulai serius denganku. Makanya dia harus bekerja demi masa depan kami."
"What?!." Rose berjengit. Ia menatap takjup pada sahabatnya itu. "Apa... Apa kalian... Apa kalian akan segera menikah?."
Jennie mengangguk. "Saat dia sudah mapan." ia tersenyum sangat lebar lagi. "Aaaa..... Aku sangat bahagia Rose. Sangat. Awalnya aku tak percaya saat dia mengatakannya, tapi dia benar-benar membuktikan bahwa di serius denganku."
Rose melirik Jennie kemudian menatap kearah jalan raya. "Kau bahagia?."
"Tentu saja. Sangat bahagia."
Rose menghembuskan nafas. "Selamat."
Jennie tersenyum. "Terimakasih. Kami juga akan segera bertunangan."
Rose bergumam menjawabnya, ia tak tau harus merespon seperti apa. Pikirannya kembali melayang pada Mark, ia jadi teringat pada Mark. Jaebum saja sudah berniat serius. Kenap dia tidak?. Ahh... Jennie kan kekasih Jaebum, pantas mereka merencanakannya, sedangkan aku?. Ucap Rose membatin. Setelah itu ia menghela nafas panjang.
***
"Roseanne... Kau sembuh?." Jisoo berseru sambil memeluk Rose yang baru saja tiba dikelas. Hari ini kebetulan jadwal mereka berempat -ah berlima dengan Bambam berada dalam satu kelas yang sama.
Rose mengangguk sambil membalas pelukan Jisoo.
"Aku ingin menjenguk tapi Jennie tak memberitahu kau dimana. Kau dimana selama ini? Aku ke rumahmu tapi rumahmu kosong. Kau dimana Rose?." tanya Lisa khawatir.
Rose memeluk Lisa. "Ada. Tenang saja. Aku tinggal ditempat yang layak."
Jennie mendecis. "Layak dan sangat mewah."
Rose mendelik pada Jennie. Tapi diabaikan oleh gadis itu. Dia malah duduk di tempat yang biasa ia tempati.
"Benarkah?." tanya Lisa.
"Jangan dengarkan Jennie." ujar Rose kemudian duduk di samping Jisoo.
Sementara itu tanpa sepengetahuan yang lain Jennie menerima pesan dari Mark.
Jennie, jangan katakan pada Rose aku menghubungimu. Ini aku, Mark.
Apa dia baik-baik saja?Jennie mengerutkan keningnya, ia melirik Rose sekilas, ia sedang membenamkan kepala di atas lengan yang di lipat. Ada apa dengan mereka?.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSEMATE [Complete]
Fanfiction[Status Lengkap: untuk itu saya berharap kalian sudi memberikan vote disetiap part sebagai bentuk menghargai jerih payah saya dalam menulis] [HOUSEMATE] Rose, seorang gadis manja. Ia dititipkan pada orangtua Mark karena orangtua-nya harus kembali ke...