Matamu melemahkanku, saat pertama kali ku lihat mu.
- Jaz.Suara merdu yang berasal dari penyanyi Kafe terdengar memenuhi penjuru ruangan sampai seakan suara itu mengalihkan semua perhatian pengunjung Kafe. Tapi berbeda dengan Renata. Gadis berambut hampir sepunggung itu kini tidak sepenuhnya memperhatikan lagu apa yang tengah dinyanyikan oleh penyanyi Kafe. Justru kini ia malah sibuk memperhatikan laki-laki yang baru saja masuk ke dalam Kafe.
Renata tahu, lelaki itu satu angkatan dengannya di sekolah. Tapi ia tidak menyangka kalau ia akan merasa seperti terhipnotis oleh tatapannya yang kurang dari lima detik itu. Renata akui tatapan matanya tajam tapi sangat meneduhkan. Entah sejak kapan Renata suka oleh tatapannya. Renata seakan ketagihan oleh tatapan mata lelaki itu bagai sebuah candu.
Renata masih memperhatikannya hingga lelaki itu menduduki meja nomor tujuh yang berisi dua laki-laki dan satu perempuan yang berjarak dua kursi dari tempatnya duduk. Gadis itu terus saja memperhatikan sampai lelaki tadi menoleh ke arahnya. Renata terkesiap lantas buru-buru mengalihkan pandangannya dengan jantung yang berdegup kencang.
Renata masih menetralkan kembali detak jantungnya dengan menyeruput banyak-banyak caramel macchiatto yang tadi dipesannya. Belum normal kerja jantungnya, tiba-tiba Renata merasa ada yang memperhatikannya. Dan benar saja. Saat matanya kembali melirik ke meja nomor tujuh, gantian lelaki itu yang memperhatikannya.
Lelaki itu memperhatikan Renata seperti yang dilakukan Renata beberapa detik yang lalu. Pipi Renata memanas seketika. Kerja jantungnya kembali di luar batas normal. Seluruh tubunya terasa lemas. Renata tidak tahu apa yang ia rasakan saat ini, tapi yang pasti, yang ia rasakan adalah perasaannya berbunga-bunga.
Apakah Renata telah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan lelaki itu?
Entahlah, intinya Renata merasa hatinya berbunga-bunga. Hingga dirinya menginjakkan kakinya di lantai rumah, senyum semringah belum juga lepas dari bibir tipisnya.
•••
Cerita baru lagi, Matchmaker aja belum kelar. Wkwk, gapapalah ya. Matchmaker nyusul karena udah ada draftnya, tinggal ngerampungin, post terus kelar. Intinya sih bakalan lebih fokus sama cerita ini dulu. Soal Alena sama Troublemaker updatenya nyicil ya, ehe.
Sebelum gue lanjutin ke curhat, ada baiknya gue udahin aja sampai di sini. Karena nggak baik kalo gue curhat, bisa-bisa jadi cerpen nanti wkwk.
Babai, salam tjintah dr doi.
Mwehehe.
01-04-17.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit
Teen FictionSemuanya terlalu rumit untuk diceritakan. • Cover by @freakbutawesome• • Copyright©2017 by Shanan - Rumit•