Dulu aku punya kisah kelam, teringat akan hal yang menyakitkan yang pernah aku rasakan. Itupun sudah berlalu, tapi lukanya, masih tinggal ditubuhku. Dulu aku pernah datang kerumah disebrang perumahanku.
Yang kulihat hanyalah sebuah rumah tua yang besar dan kotor tidak terawat. Aku selalu berkunjung kerumah itu untuk bermain bayangan. Tanpa rasa takut.
Pernah suatu ketika aku melihat seorang anak kecil dirumah itu. Tengah bermain dengan dedaunan didalam rumah itu. Aku kira dia sesosok makhluk halus yang penasaran dan penuh balas dendam kepada salah satu manusia pribumi, yang melampiaskan amarahnya dengan menggangguku.
Ternyata dia manusia, dia hanya seorang perempuan kecil. Memakai baju yang lusuh dan kotor itu. Ia bilang ia suka dengan bajunya, dan telah nyaman. Mau aku memberi pakaian dan makanan untuknya, ia selalu menolaknya. Alasannya tak pantas untuk seorang anak kecil.
"Aku hanya mau berterima Kasih. Aku masih mampu untuk mencari apa yang aku butuhkan didunia ini. Dengan berusaha semampuku, dan sebisaku"
Ucapnya dengan bijak, ia hanya menatap datar sekitar rumah ini.Dan hal yang menjadi kenangan dalam benakku adalah saat dimana gadis itu, Lizzy, memberikanku sebuah gantungan kunci bergambar kupu-kupu hitam putih itu. Aku sungguh berterima Kasih padanya, ia hanya menggangguk semangat.
Lizzy hanya berpesan padaku,
"Aku kali ini tidak ingin main, feelingku mengatakan bahwa hal nekat datang padaku"Aku membantah perintah Lizzy, dan terus memaksa Lizzy untuk bermain mengejar kupu-kupu dihutan. Aku tau, Lizzy hafal betul tentang hutan dan arahnya menuju bertemu lagi denganku. Karena aku marah, akupun langsung kabur dari hadapan Lizzy.
"Leon..... " ucapnya berteriak kepadaku. Aku yang dipanggil malah mencari kupu-kupu disela-sela semak belukar dan mengacuhkan teriakan Lizzy. Lizzy langsung mengejarku.
Aku hanya senang saat Lizzy berada disampingku. Lizzy hanya menatapku kesal. Akupun berlari sekitar menjauh dari Lizzy, dsn melihat sekitarku. Aku melihat sebuah tangkai dan bunga yang masih bagus dan segera menyusunnya menjadi sebuah 'Flower Crown' itu. Lizzy senang, binar matanya memancarkan cahaya yang sejuk. Aku hanya melihatnya dengan senyuman sejuk yang aku berikan.
Aku lihat kupu-kupu itu sedang berterbangan disekitar pohon. Aku langsung mengejarnya dan tak memperdulikan senyuman sejuk Lizzy.
Lizzy berteriak dan aku sibuk mengejar kupu-kupu itu. Yang aku pikirkan hanyalah ingin memelihara kupu-kupu itu. Seketika aku sudah sampai di area jalan Raya. Aku kaget sejak kapan aku sudah sampai sini. Aku melihat kupu-kupu itu hinggap dipohon Taman kota yang letaknya disebrang jalan. Aku mengejarnya, langsung. Saat aku merasa sepi jalanan tersebut.
Lizzy berteriak,
"L—eon" ucapnya.
Ia mendorongku ke tepi jalan dan naas, ia yang ditabrak oleh mobil tersebut. Aku hanya berteriak saat darahnya tepat ditanganku. Aku hanya menangis, dan takut apa aku harus bertanggung jawab atas semua ini?Itu yang aku pikirkan, dan hujan pun turun, membuat kepalaku berkunang-kunang dan mulai menghitam.
——————
Yo whassap guys✌
-
Oh ya, aku bikin cerita baru, yang aku publis kemaren tgl 26/03/17. Aku collab ma sodara, ntah kenapa, ntah dapet ide darimana aku kasih judul
228 Words.
Kategorinya aku Kasih shortstory, karena aku gk bisa bikin cerita panjang-panjang. Covernya in mulmed👣Uyey🎉
Rencana oneshoot, tapi pake prolog?! 😱
Ya, ya, ya..... Begitulah aku:vVomment kawan😬
See you💕
KAMU SEDANG MEMBACA
L (Slow Update)
FantasyRe-write story➖ "Just which is meaningful to you, is the key."