18

927 78 3
                                    

[Author PoV]

20.20 WIB

*via telphone

"Appa? Taeyong udah sampai di jakarta. Bisa appa kirim alamat eomma?"

"Udah sampai? Nanti appa sms alamatnya."

"Ndee appa, taeyong cari taksi dulu."

"Hm, hati-hati taeyong-ie .. Ingat jangan ceroboh menaruh barang. Kalau begitu appa tutup nde. Annyeong"

Setelah mastiin sambungan telphone terputus, taeyong mutusin buat cari taksi.

"Permisi pak, bisa antar saya ke alamat ini?" kata taeyong.

Kurang lebih sekitar 50 menit akhirnya taeyong tiba di rumah sakit.

Ya, disinilah tempat eomma di rawat. Appa ada urusan kantor di luar daerah jakarta, jadi mau ga mau eomma di sini sama bibi noura yang ngerawat eomma.

"Permisi, pasien bernama lee hyeji ada di ruang berapa ya?"

"Adik saudaranya? Baiklah akan saya antar ke ruang 210."

"Ndee, saya anaknya."

Setelah ngelewatin banyak ruangan dan juga ruang ICU. Akhirnya taeyong sampai di ruang yang di maksud tadi.

"Silahkan.. Tolong jangan buat keributan. Permisi"

"Sekali lagi terimakasih."

Tanpa berpikir panjang akhirnya taeyong mutusin buat masuk.


Ckleek ....



"Eomma ..."

"Taeyong? Ayo masuk." kata bibi noura sambil menarik tangan taeyong

"Eomma, gwaenchanayo?"

"Ndee, gwaenchana taeyong-ie. Gimana keadaan arin? Mianhae eomma malah jadi ngerepotin ka--"

"Yaak, eomma bicara apa huh? Ini gak ngerepotin sama sekali. Justru taeyong merasa bersalah karena gak bisa jaga eomma, dan soal arin dia baru aja mau mulai ujian akhir eomma."

"Taeyong-ie, kamu tau kan eomma dah lama sakit. Tapi sebisa mungkin eomma akan sembuh demi kalian. Tolong jaga arin."

"Ndee eomma, itu harus. Eomma harus sembuh, tolong eomma jangan ngomong gitu."

"Kapan kamu sampai taeyong?" kata bibi noura

"Hm, sekitar dua jam yang lalu."

"Geurae, lebih baik sekarang kamu ke apartemen eomma istirahat dan taruh kopermu."

"Arraseo eomma.. Eomma udah makan? Nanti akan taeyong belikan makanan kesukaan eomma."

"Aniya, ga usah.. Eomma sudah makan."

"Geurae, taeyong pergi dulu eomma. Nanti taeyong ke sini lagi"

---------

[Arin PoV]

"Huh, sepi ga ada abang. Enaknya ngapain coba?"

Udah bolak balik buka hp, empat kali buka line berharap ada notif dari doi, eh bukannya doi yang muncul malah si dugong yang muncul.

Only One - Mark Lee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang