T I G A : Sial Kuadrat!

237 45 50
                                    

***
"Jika cintaku bukan bahagiamu, cukup untukku mencintaimu dari jauh."
***

3.

AUTHOR POV

SUASANA dan udara pada hari ini sangat sejuk tanpa disertai hujan dan tanpa diselimuti oleh panasnya terik matahari, membuat orang-orang bersemangat untuk melakukan aktivitas.

Tetapi, tidak untuk Cara. Terlihat jelas bahwa ia sangat tidak bersemangat dan amat jenuh. Satu hal, Cara sangat benci dengan pelajaran Fisika yang dianggapnya sulit dan sangat-sangat membosankan itu.

Pak Rudi--Guru Fisika Cara--yang sedang menjelaskan materi di depan pun menyadari bahwa ada siswa yang tertidur di pelajarannya. Murid-muridnya pun sangat tau bahwa gurunya yang satu ini sangat tidak suka, bahkan bisa dikategorikan benci, jika ada murid yang ketahuan tertidur atau melamun saat ia sedang mengajar di depan kelas.

Sayang sekali, kali ini Dewi Fortuna tidak memihak Cara. Pak Rudi menjeda penjelasannya dan melangkahkan kakinya menuju meja murid yang sedang tertidur itu.

Letta menggoyang-goyangkan tangannya ke teman sebelahnya, Cara, untuk menyelamatkannya dari guru killer itu.

Cara yang merasa tidurnya terganggu, langsung berkata, "Apaan sih lo, ganggu orang lagi tidur aja deh. Gue tuh lagi mimpi rekaman terus ngelaunching album bareng sama Awkarin tau gak!" Katanya dengan mata masih terpejam, "Udah ah, gue mau tidur lagi. Dadah."

Letta yang tidak tau lagi harus membangunkan Cara dengan cara apa, hanya pasrah dan angkat tangan.

Langkah kaki Pak Rudi semakin dekat dan ---,

BRAAKKK

Terdengar suara bantingan meja yang sangat keras membuat seisi ruangan  menjadi hening.

Cara yang sedang tertidur pulas itu pun langsung melebarkan matanya dan kaget sejadi-jadinya, "EH ANJIR KETOMBE LANDAK LU KETEK MONYET!" Teriak sang putri tidur yang terbangun dari mimpi indahnya dengan asal.

Sontak, kelas X IPA-2 pun petjah dipenuhi suara tawa murid-murid akibat teriakkan Cara.

Pak Rudi yang mendengarnya pun kesal dan memelototi Cara dengan menggunakan matanya yang tajam setajam silet yang ada di RCTI.

Cara yang baru bangun, bingung dengan teman-temannya yang tertawa kearahnya. Cara mengucek-ngucek matanya dan langsung terlonjak kaget melihat Pak Rudi yang ada di depannya.

"Eh, Pak Rudi." Sapanya sambil meringis, "Jangan melotot gitu dong, pak, entar matanya copot loh. Bapak kan ganteng nih, kalo begitu, entar gantengnya bisa ilang loh, pak. Terus, kalo istri bapak langsung cerai-in bapak dan nikah lagi sama du-ren, nah loh, gimana tuh, pak, jadinya? Saya tau pak itu pasti sakit banget nusuk ke tenggorokan." Kata Cara dengan santai.

"Apa kamu bilang? Istri saya gak mungkin nikah lagi sama du-ren. Saya tau, dia itu cuma cinta sama saya seorang. Anak kecil kayak kamu mana tau, sih?" Balas Pak Rudi.

"Eh, kok jadi bahas ini, ya." Pikir Pak Rudi sejenak, lalu melanjutkan omelannya lagi, "Bisa-bisanya ya kamu ngalihin perbicaraan saya. Kamu tau gak, saya itu lagi mau ngomelin kamu karna kamu tidur di pelajaran saya." Kata Pak Rudi dengan logat Jawanya.

"Iya, pak. Maaf deh. Saya tuh beneran ngantuk banget, pak. Bapak tuh sebagai guru harusnya ngertiin muridnya dong. Saya tuh semalem di suruh temenin ayah saya nonton bola Real Madrid vs Barcelona, tau pak. Bapak tau gak, itu tuh seru banget, pak, sampe-sampe pas saya liat jam, eh udah jam 3. Harusnya bapak salahin jamnya, siapa suruh, jadi jam kok cepet banget, gak pengertian banget kan pak kayak doi." Ujar Cara dengan rumus panjang kali lebar.

Hello Caramel!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang