Bersama

15 1 0
                                    

***
TARA POV

Bunyi alarm berdentung keras di kamar Tara,yang tentu membuatnya harus terbangun dari mimpi indahnya. Barulah ia membukakan matanya,notifikasi dari hpnya membuat ia membulatkan matanya,bukan bunyi notifikasinya,melainkan nama yang tertera di layar hpnya.

"Cepatlah bersiap,aku akan segera menjemputmu" pesan singkat yang mampu membuat Tara gelabakan hingga membuatnya jatuh dari kasur empuk berukuran small miliknya.

Seusai membasahi tubuhnya,gadis itu kembali dikejutkan dengan notifikasi hpnya,yang sontak membuatnya begitu ternganga,betapa tidak,nama orang itu yang muncul..lagi.

"Aku sudah didepan rumahmu,CEPATLAH KELUAR!"
Tuhan...ia baru saja selesai mandi,dan bahkan belum berpakaian.

"Ahh..baiklah,,aku akan segera keluar" balas Tara yang langsung bergerak cepat seperti 'The Flash' dikala menangkap para mutans jahat.

Baju polos berwarna biru dengan celana jeans yang menjadi pilihannya,terlihat simple tapi elegan saat dikenakannya.

Ia pun keluar dan mendapati Mr.Nata dengan kaca mata hitam andalannya.

***
NATA POV

Pria tampan bermata setengah sipit itu membuka matanya,melihat kearah sebuah foto dengan bingkai besar di kamarnya.

Foto yang terus ia pandangi sebelum tidur dan sesudah bangun tidur. Sedangkan gadis yang ada di foto itu nampak dingin terhadapnya. Ia bergegas setelah membasuh dirinya,ia pergi ke kamar puteri tercintanya,Thalia.

Dilihatnya puterinya itu tidur,nampak begitu polos dan begitu mirip dengan ibunya. Ia mecium lembut kening gadis kecil itu,seraya berbisik halus ditelinga gadis itu.

"Papa pergi sayang" gadis yang dibisikkan pun terbangun dan tersenyum kearah Nata dan membalas mencium pipi papanya itu.

Nata mengirimi Tara pesan,yang hanya dibaca oleh Tara tanpa membalasnya. Ia tau,bahwa gadis itu pasti baru bangun dari mimpinya.

Ia menghentikan mobilnya di sebuah rumah bertingkat disebelah toko roti seperi rumah ala Sherlock Holmes.

Ia kembali mengirimi Tara  pesan. Kali ini tidak hanya diread,tetapi dibalas oleh gadis itu,baguslah..Setidaknya ia sadar bahwa ia sedang ditunggu oleh siapa.

***
Selama dalam perjalanan hanya ditemani kesunyian,tidak ada yang memulai pembicaraan. Hingga akhirnya Tara memberanikan diri untuk berkata.

"Maaf.." ucap Tara dengan sedikit menunduk tak berani menatap mata Nata yang begitu indah.

"Maaf ? Untuk apa ? "Balas pria itu dengan mengernyitkan keningnya.

"Maaf bila membuat anda menunggu,saya tak bermaksud seperti itu,hanya saja ini bukanlah jam biasanya saya bangun."

"Ternyata kamu memang selalu bangun siang,tapi kamu tidak pernah terlambat di pelajaran lain,namun selalu terlambat dipelajaran saya ? Sepertinya kamu memang memiliki dendam pribadi dengan saya!".

"Ahh...tidak,,lagian anda yang salah,ini baru jam berapa namun anda.."

"Sudah cukup bicaranya,jangan mengganggu saya" ucap Nata memotong perkataan gadis itu. Lagi-lagi keheningan muncul diantara mereka.

***
Grecory University masih sepi kala itu,hanya ada beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang sudah datang,tidak lebih dari 10 orang.

Tara memilih untuk ke taman fakultasnya,fakultas psikologi. Fakultas psikologi memang terkenal dengan tamannya yang bagus dan juga mahasiswinya yang terkenal cantik dan pintar,termasuk Tara.

Can I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang