Jam 10 lewat 15 malam, Jimin belum pulang juga.Aku menghela nafas berat. Memang sih Jimin sedang sibuk-sibuknya di kantor. Katanya ada proyek besar dan harus di selesaikan secepatnya. Tapi aku juga butuh dia disini...
Dan lebih menyebalkannya lagi, Jimin sama sekali tidak menghubungiku seharian ini. Bahkan pesan yang ku kirimkan tadi siang, belum di balas. Di baca pun belum.
Cih,
Katanya selama aku hamil, ia akan rutin menghubungiku saat ia di kantor. Tapi mana? Hanya bualan seorang Park Jimin saja.
Baiklah, aku akan berhenti marah sekarang dan memilih untuk menonton acara komedi saja. Tak baik marah-marah ketika sedang hamil.
Aku akan menyimpan amarahku sampai Jimin pulang nanti. Awas saja.
Ketika aku sedang fokus menonton, ponselku berbunyi. Aku pun segera mengecek nya.
Ada satu pesan masuk.
Dari Park Jimin.
Jiminnie Pabo
Sayang? Maaf aku baru bales
Aku seharian ini ga megang hp
Aku mau pulang sekarang.
Kamu mau nitip apa?22.35
Maaf katanya?
Cih, tak semudah itu Park Jimin.
Sera
Plg skrng.
22.35
Setelah mengirim pesan itu, aku melempar ponsel ku ke sembarang tempat.
*****
"Sera? Aku pulang."
Aku membuka mataku ketika mendengar suara Jimin dari arah pintu depan.
Sungguh, aku hampir saja benar-benar terlelap sampai Jimin masuk dan teriak memanggil namaku.
Kenapa sih dia menyebalkan sekali hari ini.
"Sera? Kenapa ga tidur?" Tanya Jimin tapi ku diamkan. Aku malas menjawabnya.
"Kamu ngambek?"
Pertanyaan yang tak perlu di jawab.
"Aku bawainㅡ"
"Kamu sibuk banget ya?"
Jimin terdiam sejenak. Ia tampak berpikir.
Aku menatap pria itu sambil menunggu jawabannya.
Emosiku yang tadinya sudah padam, membara kembali setelah melihatnya.
"Maaf sayang. Tadi aku bener-bener ga megang hape sama sekali. Maaf ya." Ujarnya memohon padaku.
"Katanya kamu janji mau rutin nanyain kondisi aku kalo kamu lagi di kantor. Terus kamu juga bakal ngabarin kalo kamu mau lembur. Tapi mana?"
"Seraaaaaa"
Jimin memelukku sambil mengeluarkan aegyo-nya.
Kalo seperti ini pertahanan ku bisa runtuh. Ya Tuhan.
Merasa tak mendapatkan respon dari ku, Jimin melepas pelukannya. Lalu ia mengambil kantong plastik yang ia bawa tadi.
"Nih padahal aku bawa pizza buat kamu."
Ya.
Selamat kau Kim Sera. Runtuh sudah pertahananmu.
Jika sudah menyangkut hal seperti ini aku tidak bisa menahan diri. Ah~~ harga diriku hilang begitu saja-_-
"Aku tau kamu bakal ngambek, makanya aku bawain ini hehehehe."
"Modus."
Ku ambil kotak pizza itu dari tangan Jimin. Aku tahu sekarang pria licik itu sedang menatapku sambil tersenyum usil. Masa bodoh. Yang penting pizza ini harus masuk ke dalam perutku.
"Jangan ngambek lagi sayang."
Setelah berkata begitu, Jimin mengecup pipiku. Lalu ia pergi ke kamar untuk mengganti pakaian.
****
Heuuuu jadi pengen pizza😊😊
Eh gais aku ada ff baru. Cast nya JungRi. Yang mau baca monggo cek work aku yaaa. Jangan lupa vomment nya👍
Btw aku ganti uname. Ucul gaks? Heuehue.
Oke deh, see you on next part. Don't forget to vote and comment💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin-Sera's Story💐
Fanfictionkumpulan cerita pendek kehidupan pernikahan jimin-sera dari ff chatting ; om jimin [disarankan baca chatting ; om jimin bagi yang belom]