"Apa kau merindukanku?"
Ada jeda yang cukup lama setelah pertanyaan itu. Chanyeol tidak langsung menjawab, Kris pun tidak memaksanya untuk menjawab.
.
.
.
.
"Tak usah dijawab kalau kau me-""Aku merindukanmu."
"Benarkah?" Senyum lebar mengembang di wajah Kris, ia merasa kalau ia punya kesempatan.
"Dulu. Aku begitu merindukanmu, dulu. Tapi tidak dengan sekarang, aku sama sekali tidak merindukanmu ataupun menginginkan kau kembali. Jadi kuharap apa yang kau bilang tadi mengenai ini terakhir kalinya kau akan menemuiku, semoga kau menepatinya." -tapi tidak lama. Harapannya hancur begitu saja mendengar penjelasan panjang Chanyeol. Ia menundukkan kepalanya merasa malu pada dirinya sendiri bisa bisanya ia berharap Chanyeol masih menginginkannya.
"Ah, kita sudah sampai." Mereka berdua berhenti secara bersamaan. Chanyeol yang pertama kali melepaskan tautan tangan mereka.
"Aku masuk." Ucap Chanyeol singkat, ia langsung membalikkan badannya dan berjalan menuju pintu rumahnya.
"Chanyeol." Panggil Kris tepat sebelum Chanyeol akan membuka pintunya. Kris berjalan kearah Chanyeol dengan langkah ragu.
" Bolehkah.. hm... memelukmu? Untuk yang terakhir?" Pinta Kris dengan mata sendu.
"Ng, kau boleh." Dengan itu, Kris langsung memeluk Chanyeol erat. Begitu erat, seakan tidak akan melepasnya.
"Mianhae." bisik Kris, suaranya parau. Ia kembali membisikan kata maaf berulang ulang diiringi dengan tangisnya yang mulai terdengar dan airmatanya mulai membasahi mantel Chanyeol.
Sedangkan Chanyeol yang dari tadi hanya diam saja, bahkan tidak membalas pelukan Kris, sebenarnya ia dari tadi menahan diri untuk tidak memeluk Kris, menenangkannya, menciumnya, menyuruhnya berhenti meminta maaf dan mengatakan kalau ia baik baik saja.Tapi ia tidak bisa. Ia tidak bisa, ia sudah memutuskan untuk melupakan Kris dan menjalani hidupnya dengan Baekhyun dan teman temannya sekarang. Melupakan Kris yang tiba tiba kembali datang dan menjalani hidup normalnya lagi.
Ia bohong. Ia bohong mengenai kalau ia tidak merindukan Kris sama sekali. Itu adalah kebohongan terbesar yang pernah ia buat. Membohongi dirinya dengan mengatakan kalau ia tidak merindukan sosok yang sekarang sedang memeluknya ini, disaat ia sebenarnya masih sangat sangat merindukan sosok itu, hingga rasanya mau mati."Ah, mian. Aku jadi mengotori mantelmu." Kata Kris ketika ia sudah bisa menghentikan tangisnya dan melepaskan pelukannya pada Chanyeol.
"Tidak apa." Jawab Chanyeol pelan dengan wajah tertunduk. Ia sendiri sedang menahan tangisnya.
"Aku masuk duluan." Ucap Chanyeol singkat dan langsung memasukin rumahnya cepat, berlari ke kamar nya dan menangis disana. Sedangkan Kris, ia masih terdiam di depan rumah Chanyeol.
"Kurasa dia sudah jijik padaku." itulah yang ada di pikiran Kris melihat Chanyeol yang dengan terburu buru masuk kerumahnya.
SKIP
"Apa kau sudah bertemu Galaxy lagi?"
"Hm. Kemarin, dan itu pertemuan terakhir kami."
"Terakhir?"
"Hm. Dia berjanji itu adalah yang terakhir."
"Kau yakin dia akan menepatinya?"
"Kuharap.." kata Chanyeol sambil meneguk gelasnya lagi.
Ya, sekarang ia sedang berada di bar tempat Kai bekerja."Chanyeol-ah..."
"Hm?"
"Kau yakin ingin dia pergi?"
![](https://img.wattpad.com/cover/51925653-288-k892889.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Miss You (ON HOLD)
FanfictionYou don't have any idea how much I miss you! -Kris- I don't care. I'm not missed you at all. It's your fault. -Chanyeol- Poster by Ladyoong @PosterChannel Andre kembali dengan ff krisyeol..! Mohon supportnya ya! ^^