Hoby yang tidak sesuai

6 0 0
                                    

"Bashh."
"Kenapa yan? "
"Mending ke kantik dulu yuk sama anak-anak mayan la masih ada 10 menit lagi."
"Yauda, tapi aku letakin tas dulu yaa."
"Ntar aja deh sekalian, toh aku juga belum letakin tasku"
"Okedeh."
Sesampainya di kantin udah ada Dadan dan Bagas, mereka berdua sepupuan dan keduanya sama-sama punya pola pikir yang agak miring hehe mungkin karna ada ikatan darah kali ya makanya miringnya juga sama. Aku bukan lagi menjelek-jelekan mereka tapi emang gitu adanya nanti kamu juga bakal tau seberapa miringnya otak mereka hehe.
"wahh ada abash, kok tumben lama bash?" kata Dadan karena Abash memang anak yang ada dalam kategori rajin dan selalu datang pagi.
"Iya nih tadi kesiangan"
"Wah parah, habis ngapain tadi malam bash?" sahut Bagas
"Kebanyakan kamu nih!" sambung Dadan
"Gatau, mungkin karna kecapean kali yaa karna kemaren habis futsalan, udalah pada ke kelas yuk."
Abash, dadan, dyan, dan bagas berada di kelas yang sama 12 ipa 1, itu kelas terbaik di sekolah itu dan kebetulan SMA GARUDA merupakan salah satu sekolah terbaik di DIY, ya mungkin kalian tau tentang sekolahku. Ketika hendak berangkat dari kantin tiba-tiba Dyan menarik Abash sambil menunjuk ke arah kelas 12 ips 1 yang kebetulan berada di sebelah kantin.
"Bash, liat tuh" katanya
Abash pun terdiam melihatnya, seorang cewek manis, putih, dengan rambut hitam panjang sedang berdiri di depan kelas sambil membaca buku dengan kening mengerut seolah menunjukan seberapa fokus dia dalam membaca bukunya, ditambah dengan lesung pipit yang dia miliki yang sempat terlihat dari jauh ketika cewek itu tersenyum membuat Abash sempat takjub, padahal selama ini belum ada cewek yang bisa meluluhkan hatinya, bukan karna di sekolahnya gak ada cewekk cantik tapi emang seleranya yang gatau ntah gimana. Namun hal itu gak berlangsung lama dan dengan sifat dinginnya dia langsung menarik Dyan untuk pergi masuk ke kelas.
"Kayanya anak baru deh Bash." Kata dyan
"Mungkin." Sahut Abash
"Treeeng" bel sekolah berbunyi saat mereka masih berjalan santai menuju kelas dan tanpa pikir panjang mereka langsung berlari menuju kelas mereka, dan kebetulan hari ini pak Tono yang akan masuk dikelas dan bapak ini punya prinsip kalau dia udah masuk di kelas siswa yang belum masuk tidak diijinkan untuk mengikuti kelasnya namun nasib mereka beruntung hari ini, 5 dekit sebelum pak tono memasuki kelas, karna kebetulan kelas 12 Ipa 1 hanya terpisahkan oleh koridor dengan ruang guru jadi gak butuh banyak waktu untuk ke kelas itu untuk para guru.
Ketika pulang sekolah Abash langsung pulang seperti biasa tanpa ada keanehan sedikitpun dan bahkan dia sudah lupa dengan cewek yang sempat membuatnya takjub tadi.
Sesampainya di rumah dia langsung meletakkan tasnya dan mengganti pakaiannya dan pergi menuju garasi rumahnya tempat di mana dia meletakkan motor kesayangannya itu, meskipun Abash tipe orang yang pendiang, cool, dan dingin tapi hobinya tentang motor sangat tinggi, dan baahkan dia rela menahan uang belanjanya hanya untuk membeli peralatan motornya itu. Tipe motor 250 cc memang sangat cocok dengan postur tubuhnya dan bahkan saat dia menaiki motornya itu, dia sangat terlihat gagah, namun tidak banyak yang mengetahui tentang hobinya ini bahkan hanya beberapa orang saja yang tau kalau dia punya motor sepeti itu karna dia gapernah menggunakan motornya itu untuk pergi kesekolahnya karna dia emang bukan tipe orang yang suka cari perhatian.

Musim Semi Di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang