6 - Juliet's Nightmare

14.2K 1K 92
                                    

6 - Juliet's Nightmare

Juliet P.O.V

Aku membenamkan kepalaku di bantal setelah lelah berlari dari lantai bawah. Aku benar-benar di buat gelagapan karena tertangkap basah oleh Courtney tadi. Awalnya aku haus dan hendak mengambil air putih. Tapi ternyata aku disuguhi pemandangan yang tak mengenakkan hati. Ergghh, aku ini sebenarnya kenapa sih?

Aku ini menyukai Niall dan hanya Niall seorang. Tapi kenapa? Kenapa hatiku sakit melihat Harry dan Courtney menjadi dekat? Hei lagi pula, bukannya aku yang menyuruh Courtney untuk minta maaf pada Harry? Dan sekarang dengan bodohnya, aku sakit hati melihatnya minta maaf pada Harry.

Aku menghela nafas lalu memilih untuk memandang langit-langit kamarku. Aku memijat keningku selama beberapa kali berusaha berfikir jernih. Yang aku khawatirkan sekarang adalah Courtney juga menyukai Harry, sama sepertiku. Tunggu, apakah aku baru saja mengakui bahwa aku menyukai Harry? Argghhh.

Tidak. Aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi. Sudah cukup kejadian itu membuat hubunganku dan Courtney menjadi sedikit merenggang. Aku tidak ingin kejadian itu terulang untuk kedua kalinya. Kenapa aku harus jatuh cinta lagi sih? Harry, Harry. Kenapa kau membuatku jatuh cinta padamu? Baiklah,Juliet. Mari kita luruskan sekarang. Kau menyukai Niall dan hanya Niall.

Tapi kau juga menyukai Harry” bisik hati kecilku. Astaga, cukup sudah. Memikirkan hal ini membuatku menjadi pusing sendiri. Suara pintu yang terbuka sontak membuatku langsung menarik selimutku dan berpura-pura tertidur.

“Aku tau kau belum tidur,Juliet” ucap seseorang dengan suara bassnya. Aku tidak memperdulikannya dan tetap melanjutkan ‘tidur’-ku. Tak lama, aku bisa merasakan tempat tidurku bergoyang seperti ada seseorang yang duduk di tempat tidurku. Ayo,Juliet. Jangan sampai ketauan kau belum tidur, jangan sampai ketauan.

“Aku tau kau belum tidur,Juliet” bisik orang itu tepat di telingaku. Aku langsung terlonjak kaget dan menemukan Harry sedang cekikikan sendiri di dekatku.

“Sedang apa kau disini?” tanyaku bingung. Dia malah beranjak dari tempat tidurku lalu berkeliling mengelilingi kamarku. Oh salah, ternyata dia beralih menuju jendelaku yang sedikit terbuka lalu menutup jendela itu. Dia juga menutup gorden jendelaku sehingga suasana kamarku menjadi semakin gelap. Hanya lampu tidurku yang menyala.

“Aku hanya ingin memeriksa apakah kau sudah tidur atau belum. Sudah hampir tengah malam, tidak baik jika kau belum tidur. Atau kau mau bernasib sama dengan Courtney yang harus ku bangunkan dengan peluit?” tanya Harry menaikkan alis kanannya. Damn it! He looks so hot. Shh, Juliet. Tidak, dia tidak tampan.

Aku menggelengkan kepalaku untuk menjawab pertanyaan yang tadi Harry lontarkan. Dia tersenyum manis sambil menghampiriku. Dia membenarkan selimutku lalu menyelimuti tubuhku hingga dagu. Aku hanya bisa diam melihatnya memperlakukanku layaknya anak kecil yang hendak tidur.

“Mimpi indah,Juliet”

Kalimat terakhir yang Harry katakan sebelum dia pergi meninggalkan kamarku. Aku masih menatap pintu kamarku walaupun pintu sudah kembali tertutup. Kenapa dia harus bersikap baik kepadaku? Huh, tentu saja karena dia adalah bodyguardku. Maksudku bodyguardku dan Courtney. Sudahlah lebih baik aku tidur. Baru saja aku ingin menutup kedua mataku, Harry mengagetkanku dengan masuk ke dalam kamarku secara tiba-tiba.

“Tidur,Juliet” perintahnya sembari menyembulkan kepalanya ke dalam kamarku. Dia tertawa kecil melihatku yang kaget akibat ulahnya. Tanpa meminta maaf atau berbasa-basi, dia kembali menutup pintu kamarku. Untung saja aku tidak punya penyakin jantung. Jika ya, mungkin aku sudah jantungan dari tadi.

handsome bodyguard → harryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang