"warna ini lagi" itu yang terpikir saat aku membuka mata ku dan tersadar aku terbangun dalam ruangan yang sama lagi.
Dominan putih dan bau obat yang menyengat di seluruh ruangan, kenapa aku disini? Itu yang masih aku pertanyakan.
"(name) chi" ku tolehkan kepala ku pada suara yang memanggil nama ku dengan khas itu, dan yang kulihat adalah senyum hangat nya seperti biasa.
"ryou kenapa aku di sini sih?" tanya ku berharap dia akan menjawab semua pertanyaan ku.
"hmm ntah lah tapi aku pikir (first name) chi memang harus disini, tenang aku akan terus nemenin kamu kok" jawab nya dan hanya ku balaas dengan anggukan ringan.
Aku tak mengerti sejak kapan kulit putih nya semakin pucat, dan sejak kapan mata madu nya terlihat sendu setiap aku tanya hanya jawaban yang sama
"aku tak apa"begitu katanya tak lupa juga senyuman yang selalu hinggap di wajah nya."yo (name) "
"aomine kun, kau darimana saja ? Untung ada ryouta yang nemenin aku dari tadi" cih apa apaan pandangan itu, kenapa aomine kun selalu seperti ini saat aku membicarakan ryouta.
"sudah lah jangan membicarakan dia lagi, nih aku bawain pie apel kesukaan kamu" ujarnya kemudian memberikan bungkusan plastik putih.
"nee ryou kau mau?" tawar ku pada ryora yang sedari tadi tersenyum dibalik aomine
"setidaknya kau tawari pada ku dulu"ketus aomine, dan jujur aku suka melihat wajah nya yang di tekuk seperti itu .
"ahaha iya iya, nih buka mulut mu aaa""ryouta, ini pie nya nanti keburu abis sama aomine loh" ucapku lalu memberikan potongan pie padanya.
"tidak (first name) chi berikan saja pada aominechi" tolak nya tanpa menyentuh pie yang ku sodorkan padanya.
"nih,seperti yang kau dengar kata ryouta pie nya untuk m--"
Gyutt
Hee? Aomine kun? Kenapa dia memeluk ku, aku tak mengerti kenapa kau menangis? Jika kau terus begini ryouta akan salah paham,lihat kan?dia pergi keluar.
"aomine kun, kau kenapa? Tadi ryouta melihat kita! Bagaimana kalau dia cemburu terus salah paham? Nanti dia marah pada ku !" bentakku padanya namun dia hanya memelukku lagi, aku benar benar tak mengerti apa yang aomine kun ingin kan.~~~~~~~~~~~~~~~
Tiga hari setelah kejadian itu, dan ryouta tidak pernah kesini lagi ahh seandainya aku boleh keluar dari sini aku akan menemuinya dan meminta maaf, semua ini salah aomine kun.
"o ha you my lady" suara itu? Ryouta!
"ryou chan kenapa kau bisa ada di sampingku, sedangkan aku tak menyadari pintu kamar ini terbuka dari tadi haha" tawa ku lalu memegang wajah tampan nya itu, dingin, itu yang kurasakan saat menyentuh wajah nya
"apa sih yang ga aku bisa buat ngagetin kamu" ujar nya memeletkan lidah nya seperti biasa saat dia merasa berhasil membuatku kesal.
"maaf menggangu, aku akan memeriksa mu" seorang dokter berjas putih bersih dan bersurai hijau mengetuk pintu lalu masuk ke ruangan ini."mido channn, kau dokter yang kaku haha padahal aku teman mu sendiri" sapa ku pada dokter yang selalu memeriksa ku seminggu sekali, sampai sekarang aku tak tau apa penyakitku kenapa mereka hanya memeriksa ku seminggu sekali.
"ne ryouta kau tak menyapa teman lama mu"ujar ku pada ryouta kemudian dia hanya menggelengkan kepala nya.
"sudahlah kau jangan banyak berbicara dulu"
"boleh aku bertanya? Apa kau bisa melihat kise?" apa apaan itu?! Kenapa dia bertanya seperti itu jelas aku bisa melihat nya lah.
"bisa, apa kau tak bisa melihat nya? Haha jelas jelas dia ada di sebelah mu" jawab ku lalu menunjuk ryouta yang sedang memain kan surai hijau di samping nya itu.
"ah sudahlah,aku pamit dulu jangan begadang terus" setelah memberiku beberapa saran kemudian midorima meninggalkan ruangan ini."(name) chii aku pamit bentar ya"
"mau kema--? Loh dia udah pergi? Kok aku ga denger dia buka pintu ya ah yasudah lah"
Krek."malem (name) ikut aku yuk, langit diluar lagi bagus tuh"
"ayo"Aomine pov
Dia sangat cantik ,
Bahkan lebih cantik dari hari kemarin
"waaa aomine kunnn, bintang nya cantik sekali"
Lihat? Dia tersenyum betapa cantik nya saat dia tersenyum seperti ini , dia seperti malaikat, terkadang aku selalu ingin menepis semua perkataan orang tentang nya.
"ihh jangan cuekin aku dong!"
Dia bahkan semakin lucu saat kesal seperti ini."(name) apa aku tak bisa menggantikan nya? Apa aku tak bisa menerima saja sedikit cinta mu? " baka, apa yang aku katakan dia terlihat sedih lagi
"apa yang kau bicarakan aomine kun? Aku ini pacar nya ryouta, sahabat mu"sudah kuduga dia akan menjawab dengan jawaban itu.
"lupakan dia (name)! Aku tak tahan melihat mu seperti ini, aku ingin membuat mu bahagia, kenapa kau selalu menutupi kenyataan yang terjadi sih?" kenapa kau malah membentak nya daiki
"aku tau, kau hanya menutupi kenyataan bahwa kau tau bahwa kise sudah mati!iya kan?! "
"aomine kun? Aku tak mengerti apa yang kau katakan! Sudah lah aku mau tidur"
Aku akan tetap melindungi nya, dia segalanya bagi ku.Readers pov
Kepala ku sakit, apa yang dikatakan nya,ryouta sudah mati? Kenapa dia mengatakan hal seperti itu ,dia belum mati aku yakin dia pasti ada di kamar ku sekarang.
"ryouta"lihat kan? Dia masih ada disini, selalu menunggu ku.
"(first name) chi kenapa kau menangis"ujar nya kemudian memelukku, sentuhannya ,aku suka saat dia mengelus rambut ku seperti ini, saat dia menyentuh wajah ku aku menyukai nya.
"semua benar (first name) chi aku sudah mati"bisik nya masih memelukku
"aku benci menerima kenyataan ini ,aku benci menerima kenyataan aku tak bisa bersama dengan mu lagi, aku tak bisa menyentuh mu lagi setelah ini, aku benci aku tak bisa memenuhi semua mimpi mimpi kita" jadi semua benar?
Ryouta memegang lembut wajah ku melepas kan pelukan kami ,mendekat kan wajah nya,air mata nya mengenai wajah ku ,aku tak pernah melihat nya menangis seperti ini.
"terus lah hidup (first name) chi, jangan memikir kan aku lagi waktu ku sudah habis, kau masih memiliki aominechi aku percaya padanya, dan pada akhirnya aku selalu kalah darinya bahkan untuk memiliki mu saja dia menang ahaha"
Aku tak bisa berkata apa apa lagi, yang kurasakan perasaan ku yang semakin sakit saat menyadari ryouta tak bisa ku sentuh lagi.
"ryou chan kenapa aku tak bisa menyentuh mu?! Ryou chann"
"sayonara""(name) tenang (name) "
"aomine kun, kau benar dia sudah tak ada aku tak bisa hidup lagi " sejak kapan aku memeluk nya, kenapa aku menangis seperti ini.
"aku akan menjaga mu (name) sampai kau sembuh dan bisa keluar dari rehabilitasi ini, midorima sudah menyetujuinya"
"ryouta ryoutaa"
"menangis lah" yang kuingat saat itu pelukan aomine yang semakin erat memeluku hingga aku melupakan rasa sedih ku walau hanya sesaat.Flashback
Author pov
"(name)! Apa yang kau lakukan pada kise!!" ujar pemuda bersurai navy pada gadis yang memegang pisau berlumuran darah .End.
Waaaa beresss
Pftt aneh ya, maaf yaa rpscchi kalo aneh dan ga sesuai request an mu, aku ga pinter buat angst :" .
Semoga kamu sukaaa XD
![](https://img.wattpad.com/cover/94251597-288-k335182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
kuroko no basuke one shot (xreader)
Roman d'amourkumpulan cerita fluff oneshot :3 -akashi seijuro -aomine daiki -kuroko tersuya -kise ryouta -midorima shintaro -murasakibara Atsushi -takao kazunari