Hembusan nafasnya terdengar kasar dan putus- putus. Keringat dingin sudah membasahi wajah pucatnya malam ini.
"Tidakk!"
Eunbi membuka matanya lebar- lebar dengan nafas yang memburu dan keringat bercucuran di dahinya. Membuat seorang pria yang tidur disampingnya juga ikut terbangun mendengar gumaman keras yang terdengar mengkhawatirkan di telinganya.
Jungkook, pria itu mendudukkan tubuhnya dan langsung meraih tubuh sang istri, Eunbi ke dalam pelukannya. Menepuk- nepuk bahu Eunbi untuk menenangkannya.
"Kau mimpi buruk lagi!". Ucapan yang sama kembali terlontar lagi dari Jungkook. Sudah beberapa malam terakhir ini. Eunbi sering bermimpi buruk, yang tidak pernah mau menceritakan kepadanya. Gadis itu seakan tertekan di dalam mimpinya. Sehingga, setiap kali ia terbangun pasti akan selalu terisak seperti saat ini.
Eunbi mencengkeram kain tidur belakang Jungkook yang membungkus tubuh pria itu dengan erat- erat. Seakan takut kehilangan sosok pria itu lagi.
"Sebenarnya mimpi apa yang selalu datang di tidurmu Eunbi-ah?". Gusar Jungkook yang sedikit tidak sabar karena Eunbi selalu bungkam dan bilang bukan mimpi apa- apa. Jadi Jungkook tidak perlu khawatir.
Tapi firasat Jungkook berkata lain. Mimpi yang datang di mimpi Eunbi pasti bukanlah mimpi biasa.
"Mau kemana?". Eunbi sedikit ketakutan saat Jungkook melepaskan pelukannya. Dan beranjak dari ranjang.
"Aku ambil air minum dulu untukmu!". Jungkook memperhatikan tatapan mata Eunbi yang terlihat sendu sekaligus terkejut saat menatap dirinya.
"Tidak akan lama!". Serunya melembut. Melihat Eunbi yang tidak cukup mempercayainya. Setelahnya Jungkook keluar dari kamar yang mereka tempati. Menuju dapur yang tidak jauh dari kamarnya.
"Eoh Nenek Jung~". Jungkook mengelus dadanya yang terkejut melihat nenek Jung yang saat ini masih berada di dapur.
"Eoh~ nak Jungkook!"
"Apa yang Nenek lakukan?". Jungkook melirik jam yang ada di dinding sudah menunjukkan jam satu dini hari.
"Tidak ada? Apa istrimu terbangun lagi?"
"Ya~ dan tetap selalu tidak ingin memberitahuku apa yang ada di dalam mimpinya".
"Mungkin karena istrimu tidak ingin kau mengkhawatirkannya."
"Tetap saja nek, semakin dia tidak ingin mengatakannya kepadaku. Itu malahan semakin membuatku gusar."
Ya, Jungkook saat ini benar- benar sudah gusar dengan sikap Eunbi yang masih saja tertutup kepadanya. Apa dia tidak cukup pantas untuk dipercayainya? Bahkan Jungkook sudah membuka lebar, selebar- selebarnya hatinya untuk Eunbi bisa menghampirinya dan masuk bersandar di dalamnya. Tapi apa? Gadis itu tetap saja, masih dengan pendiriannya sendiri.
"Sudahlah, pasti istrimu sudah menunggumu terlalu lama di kamar." Senyum Nenek Jung menyadarkan Jungkook dengan tujuannya ke dapur.
"Ohhh~ iya aku lupa. Baiklah aku kembali ke kamar nek. Nenek cepatlah tidur!"
"Ya~ ya. Jaga istrimu baik- baik!"
Jungkook tersenyum menanggapi ucapan terakhir nenek Jung. Setelahnya ia kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya kembali.
****
"Kau akan pergi kemana?".
Eunbi menatap Jungkook yang saat ini sedang merapikan pakaiannya. Berdandan tidak seperti pagi biasanya, selama mereka menikah.
"Ada seorang teman yang ingin bertemu denganku di dekat sini! Membahas masalah kecil". Jungkook tersenyum nyengir memamerkan gigi kelincinya sambil melirik bayangan Eunbi dari cermin setinggi dirinya. Yang saat ini ada dihadapannya. Gadis itu hanya melayangkan tatapan datarnya kepada Jungkook yang saat ini ada di hadapannya.
YOU ARE READING
"In The Fact" [BTS|Jungkook|Sinb][Series] (COMPLETE)
FanficTakdir yang akan mempertemukan kembali! Apa yang sudah terjadi dan yang akan terjadi! Diantara kami!