Nenek

25 0 0
                                    

Aku masih ingat saat itu siang hari lagi hujan deras di sertai beberapa butiran kecil es ( nih kalau para readers yang tempat tinggal nya di kota m****g pasti gak heran kalau ujan nya di sana sering ada campuran butiran es kecil kecil). Aku dan nenek ku yang lagi duduk di ruang tamu lagi menikmati setiap guyuran hujan yang terlihat dari balik jendela ruang tamu. Di sampingku nenek yang sambil mengusap usap kepala ku, tiba tiba tanya ke aku kenapa beberapa hari yang lalu abis makan dari dapur aku malah lari lari menuju ke kamar dan esok paginya mendadak badanku jadi meriang serta merancau gak jelas. Karena di keluarga besar ku aku lebih merasa nyaman dan dekat dengan nenek ku ini, aku langsung menjawab pertanyaan nenek bahwa saat malam itu aku makan di dapur tiba tiba aku mencium bau Wangi yang seakan akan berputar putar baunya di sekelilingku. Pertama aku biasa saja sampai aku merinding dan kabur ke mnuju kamar. Pas malam harinya aku kebangun aku melihat seorang prempuan menaiki kereta kencana itu. Nenek ku yang mendengar jawabanku hanya tersenyum sambi tetap mengelus kepalaku. Lalu nenek ku berbicara bahwa yang aku lihat itu sebenarnya itu bukanlah kereta kencana biasa dan yang menaiki kereta kencana itu bukanlah seseorang biasa. Aku yang masih bocah dan polos maka tanya ke nenek maksud dari nenek tadi. Lalu nenek berkata bahwa yang aku lihat itu adalah mahluk ghaib ( kontan aku merapatkan dudukku dan memeluk nenek ku sambil menyembunyikan kepala ku di dada nenek. Stelah mendegar kata " ghaib yang menurut pemahaman otak ku sama dengan setan jahat) melihat expresiku ketakutan, nenek lalu angakat bicara. Nenek mengatakan bahwa prempuan tersebut adalah penguasa dan penjaga ghaib kampung di wilayah kami dan prempuan itu memang di saat saat tertentu keliling kampung di hari tertentu juga. Dan prempuan berkereta kencana itu tidak sembarangan menampak an ke semua orang. Mendengar cerita nenek aku lalu tanya. Apakah nenek pernah melihat sosok prempuan berkereta kencana itu. Lalu nenek menjawab bahwa nenek sama sekali gak pernah melihat sosok itu selama hidupnya di kampung ini. Hanya saja dlu nenek tau berdasarkan cerita turun temurun dari leluhur kluarga besar kami. ( fyuuuhhhh buyut kakungku dr kluarga M****g dlu adlah salah satu tangan kanan menteri pertanian keraton Pasuruan. Dan buyut Putri adlah seorng cenayang di kampungku) Nenek juga mengatakan kepada aku bahwa aku tidak perlu takut jika melihat sosok itu. Aku cuma membatin gimana aku gak takut kok bisa bisanya malam itu aku cuma mengintip dr sela gorden yang cuma aku buka beberapa senti saja dan kondisi gelap karna lampu kamar mati sosok itu tau jika aku intip. Lalu nenek mengatakan lagi bahwa aku haruslah taat beribadah agar tidak mudah di ganggu dan di jerumuuskan oleh mahkluk mahkluk seperti itu. Agar tuhan juga selalu menjaga keselamatan dari segala gangguan ghaib lainnya. Aku mah saat itu yang masih bocah cuma bisa mengangguk kepala dan iya iya aja.

Nenek juga saat itu berpesan bahwa aku juga jangan pernah bandel kalau di larang main di tempat tempat yang menurut nenek tempat tempat angker. Ya termasuk di larang main di kolam yang namanya M****K itu yang lokasinya sbelah Timur stasiun S*******I. Karena disitu menurut nenek slain kolam itu dulu peninggalan kerajaan besar yang berada dulu berdiri di kampunku, slain itu di kolam itu ada penunggu ghaib nya seekor ular besar memakai mahkota dan berjengger panjang di kepalanya. Lagi lagi aku kepo dan tanya ke nenek apa nenek bisa melihat mahluk ghaib itu kok tau di sana kalau ada penunggu ular besar itu. Lagi lagi juga nenek ia tahu hal itu berdasarkan cerita dari kakek buyut ku.

Siang hari itu masih di iringi hujan yang mulai mereda di sertai rintik rintik nya nenek bercerita juga tentang cerita cerita turun temurun dari leluhur keluarga kami dari pihak ibu ku yang orang asli Kota M****G, siang itu nenek bercerita kepadaku tentang dulu nenek ketika masih remaja. Ia beserta 4 saudara nya telah di wasiati oleh kakek buyut, bahwa ada wasia wasiat leluhur yang tidak boleh di langgar dan harus di ceritakan turun temurun setiap anank cucunya. Menurut nenek saat itu nenek skitar berusia 16 tahun ketika kakek buyut menyampaikan wasiat wasiatx. Nenek bercerita bahwa wasiat dari kakek buyut itu adalah dilarang nya setiap keturunannya untuk pergi bermain atau mengunjungi air terjun Coban R***O dengan alasan apapun ( lokasi air terjun itu terletak sebelah barat dari kota Batu skitar 1 jam perjalanan setelah melewati wisata Payung. Persis turun dari lokasi wisata payung ada pertigaan ke kiri arah ke air terjun itu. Arah kanan menuju kota Kediri Jombang dll). Nenek dengan pandangan mata menerawang jauh sambil melihat rintik hujan dan mengingat ngingat setiap memory nya, lalu bercerita juga bahwa saat nenek dan saudara saudara di beritahu tentang wasiat larangan itu oleh kakek buyut, tidak ada yang membantah ucapannya sedikitpun. gini ya berhubung nanti ada cerita tentang saudara saudara nenek, aku perkenalkan dulu sekilas tentang 4 saudara nenek termasuk orang tua nenek yaitu kakek buyut ama nenek buyut ku. Kakek buyutku seorang Abdi keraton yang mengabdikan diri kepada bupati Pasuruan di jaman nya. Lalu nenek buyut ku hanya seorang ibu rumah tangga yang mengasuh 5 anak nya( baru beberapa tahun ini aku tahu kalau ternyata beliau jg seorng cenayang info ini aku dapet dari kakek kandungku yg rumahnya di skitar terminal A*******I . Anak pertamanya kakek ku yang seorang prajurit TNI AD di korps komando baret merah, saat itu kesatuannya masih bernama RPKAD yang saat ini kesatuan itu menjadi nama K*****S, sampai menutup usia kakek ku ini masih prajurit aktif dan masih menyandang pelatih senior di pusat pelatihan pasus batujajar jabar. Anak kedua kakek ku seorang veteran perang divisi jateng di bawah komando alrm djendral Sudirman, nanti ada sesi cerita saat gerilya di jaman perang tentang kakek ku ini karna aku juga dekat dengan beliau dan aku termasuk cucu kesayangannya hahaha. Anak ke tiga adalah kakek ku yang sama juga seorang veteran perang tapi beliau beroprasi freeland di kawasan kota Jawa Timur bagian Selatan. Aku tidak tau kakek ke tiga ini dulu di bawah komando siapa. Karena kakek tidak pernah bercerita dulu kakek ke tiga ini hanya mengatakan " aku ini di bawah komando ibu pertiwi dan di bawah perintah pancasila " begitu kata beliau. Anak ke empat adalah nenek ku dan trahir anak ke lima adalah adiknya nenek ku seorang perempuan. Beliau meninggal terlebih dahulu mendahului ke empat saudaranya.

Melalui cerita nenek wasiat dari kakek buyut tentang larangan untuk mengujungi air terjun coban R***O itu menurutku gak masuk akal dan terkesan hanya menakuti aku yang saat itu masih bocah. Saat aku tanyakan ke nenek sebab tidak bolehnya setiap anak turunnya dilarang berkunjung ke sana, menurut nenek ada sangkut pautnya dengan cerita legenda di masa kerjaan dahulu. Skali lagi ini menurut cerita versi keluarga kami yang di ceritakan nenek ku. Aku juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi di tempat itu sehingga generasi keluarga kami dilarang berkunjung di sana. Nenek bercerita bahwa dulu ada seorang Putri dari salah satu anak tetua kampung / kuncen kampung yang yang sakti di era nya, Putri cantik jelita suka bermain di suatu tempat air tejun yang tidak jauh dari pemukiman penduduk kampung. Singkatnya saat sore hari Putri tersebut akan pulang meninggal kan tempat itu. Ia menemui seorang pria berbaju compang camping dengan luka luka hampir di sluruh tubuhnya. Merasa iba ahirnya si Putri tersebut mempercepat langkah nya menuju rumah memanggil ayah nya untuk membantu pria yang tergelak lemas di area tepi sungai air terjun itu. Tak lama ayah dari Putri itu beserta beberapa penduduk kampung datang dan menolong pria itu. Lalu ahirnya di bawa dan di rawat oleh kluarga Putri tersebut. Lambat laun kondisi pria itu pulih dan sembuh total. Di seiring waktu antara pria itu dan Putri tetua kampung itu terjalin ikatan Asmara. Pria itu berniat untuk menikahi Putri tersebut dan pria itu pamit undur diri kepada tetua kampung yang merawatnya slama terluka untuk pulang dahulu menuju kampung halamannya , guna untuk meminta ijin orang tua nya melamar Putri tersebut. Ahirnya pria tersebut pulang menuju kampung halamannya, di sampainya di sana pria itu sampai di sebuah komplek kerajaan itu. Segera menghadap ayahandanya untuk mengutarakan bahwa dia selamat selama bertugas mengintai kerajaan musuh. Tak sangka pria itu adalah anak dari punggawa pembesar kerajaan K****I yang notabenya adalah musuh bebuyutan kerajaan S*******I. stelah itu pria tersebut mengutarakan ingin menikahi gadis pilihannya di kawasan kerajaan musuhnya. Ayahandanya kaget dan menanyai siapa nama gadis itu dan siapa nama orang tua nya. Lalu pria itu mengatakan nama gadis itu S** T**** ayahnya tetua kampung yang bernama E**** D*******. Ayahandanya kaget seketika memberi perintah mutlak kepada pria tersebut untuk tidak pergi ke menemui gadis itu dan agar tidak lagi berhubungan dengan gadis itu. Karna mau tak mau harus patuh titah ayahanda nya yang sepihak tersebut, pria itu terpaksa menurutinya. D kemudian hari si pria ini secara diam diam menemui Putri tersebut di air terjun Coban R***O itu. Yang lamba laun hal itu di ketahui oleh mata mata suruhan ayahandanya. Terjadi suatu penggerebek an saat pria dan gadis itu sedang bertemu berdua seperti biasanya. Pria dan gadis itu kaget melihat beberapa rombangan orang pengawal kerajaan di sertai hadirnya ayahanda dari pria tersebut. Di situlah di tempat itu mreka di pisahkan secara paksa dan ayahanda pria tersebut menyampaikan sebuah pernyataan. Bahwa jika gadis itu masih nekat ingin bertemu kembali atau ingin memadu Kasih lagi. Maka gadis itu di sumpahi akan menjadi janda berkali kali dan jika kelak gadis itu mempunyai suami orang lain maka di sumpahi bahwa anak cucu nya tidak akan mempunyai keturunan lagi jiki kakinya menginjak tempat air terjun coban R***O itu. Beberapa tahun lalu aku sempat menanyakan kepada nenek perihal kisah turun temurun itu. Aku ingin menanyakan lebih detail apa hubungannya dengan kluarga besar kami. Nenek tidak menjawab pertanyaan ku itu. Melainkan nenek langsung memberi contoh di salah satu anggota keluarga kami ada yang melanggar pantangan itu. Aku terkejut karna aku tau siapa yang di maksdu nenek ku. Memang benar saat ini ada salah satu keluargaku ada yang sudah menikah berkali kali dan tetap saja tidak mempunyai keturunan hingga saat ini. Aku benar benar merasa iba atas yang di alami salah satu anggota keluarga ku ini. Tapi aku terpaksa mau tidak mau menerima kenyataan larangan tersebut. Bahwa salah satu keluargaku itu diam diam semasa mudanya pernah berkunjung dengan teman SMA nya ke air terjun Coban R***O itu. Semenjak kejadian itu saudara ku itu uda berkali kali chek up ke berbagai dokter spesialis. Tapi anehnya semua dokter mengatakan hal yang sama. Tidak d temukan penyakit yang fatal terhadap rahimya alias sehat wal afiat. Segala tabib dukun semuanya hasil nya sama sehat lahir batin. Seingatku Padahal dulu anak anak dari nenek ku semua nya keluarga besar sudah di beritahu tentang wasiat karangan itu. Jujur saja libur lebaran tahun 2016 lalu aku sempat melintas di jalan seputaran wisata payung ke barat melewati pertigaan arah coban R***O, tapi aku sendiri gak menuju kesana karna tujuanku hanya melihat jalur skalian jalan jalan dari kota B**U hanya sekedar penasaran saja di mana jalan Raya atau lokasi yang menuju ke sana.

Cerita berikutnya akan aku skip saja, Karena waktu aku masih bocah tinggal di rumah nenek di kota M****G gak banyak yang menarik, aku skip saat sampai aku dan keluargaku akan pindah tempat tingal di kota B********I. Sebuah kota bertajuk Sun Rise Of java dan juga sebuah kota yang sangat memberi arti serta telah merubah jati diri hidupku sampai saat ini. Sebuah kota yang aku bangga kan selain kota kelahiranku.
Dan kali pertama aku bisa pahami Bali di katakan pulau para dewa. Ketika mas liburan di masa kecil ku. Aku melihat dari pantai ke arah timur membentang pengunungan yg juga terlihat di mataku ada beberapa sosok yg sangat dikdaya dan bijakasana di ujung pengunangan itu yg sebagai gerbang memasuki pulau Bali.

SAMPAI AHIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang