Saat itu aku lagi berbincang via telfon dengan seseorng yang masih tergabung di dalam group Ui. Karena di dalam kamar terasa gerah meski malam hari. Aku putuskan untuk duduk di teras depan rumah. Dengan tetap profesional dan fokus aku melayani stiap pertanyaan / keluhan / referensi dll. Tentunya tanpa melibatkan hati ataupun perasaan. Bukan karena aku munafik sebagai laki laki yang tak tertarik pada perempuan. Hanya saja aku bs memilah dan hanya berusaha profesional dan tau bagaimana memisahkan antara pribadi dan non pribadi. Tak lama aku melihat mobil sedan warna silver pabrikan tahun 2017 memelankan laju nya lalu berhenti di depan rumah kakak ku. Aku merasa sepertinya gak asing dengan mobil sedan itu. Sesat kemudian aku di panggil kakak ku, telfon gak aku matikan aku pikir biasanya hanya ingetin jam waktu makan malam. Ternyata setelah aku masuk rumah di ruang tamu ada mbak falih. Mbak falih ini perempuan muda yang dulu pernah aku bantu untuk melihat kepastian penyakit dalam nya. Karena awal nya pihak keluarga curiga dengan penyakitnya yang ganjil. Di tambah lagi ketika di bawa ke rumah sakit. Dokter menyarankan untuk mencari pengobatan alternatif ( yang lebih tepatnya dukun) dokter mengatakan tidak ada genjala penyakit serius di dalam. Ketika pertama kali aku mendengar keluhan pihak keluarga mbak falih yang saat itu aku berada di kamar perawatan intensif VVIP hanya bisa terdiam antara otak tidak menerima apa kata hati ini. Aku masih terdiam lalu aku meminta waktu sedikit keluar dari kamar rawat inap itu. Aku mencari kantin yang tentunya ada ruang bebas merokok . Secangkir jus alpukat di depan mata stelah aku memesan di area pemesenan. Aku nyalakan sebatang rokok dengan tiap hisapan nikotin yang aku nikmati. Aku di sunguhi pemandangan beberapa roh - qorin yang tak sempurna berseliweran di depan mata. Aku diam hanya memperhatikan.
" mas? Kok bengong aja? Kenapa? "
Aku kaget, sebatang rokok di jariku sempat jatuh. Untunglah di kantin RS malam itu agak sepi, jadi gak ada yang menarik perhatian melihatku atas reaksi kaget ku.
" haduuuhhh.. Bisa gak mbak tiap muncul gak usa ngagetin? "
" ya maaf mas.. Abis mas dari dulu suka diem menyendiri berfikir kayak orang ngelamun "
" hemm.. Mbak sudah berapa lama mbak kita udah bersama? "
" hahahahah pertanyaan mas lucu sekali. Ya uda lebih 30 tahun mas. Semenjak mas hidup lagi stelah mati suri di dalam rahim ibu mas. Semnjak itu pula mbak menjaga mas sampai saat ini. Memang kenapa mas. ? "
" mbak. Salam 30 tahun lebih kita lewati semua bareng. Mulai dari yang mulai biasa saja sampai nyawa di ujung tanduk. Menurut mbak. Kenapa sih orang orang yang sengaja belajar suatu keilmuan agar sakti. Lalu keilmuan itu di komersilkan tanpa pandang bulu asalkan ada uang. Apa mereka tidak berfikir masih ada pekerjaan yg lebih baik tanpa mengambil nyawa orang atau mencelakai orang. ? Aku heran saja mbak. Mbak tau sendirikan. Andaikan aku ingin seperti itu mudah sekali mbak. Tanpa perlu kepanasan kehujanan bekerja sebagai mekanik di industri perikanan seperti saat ini. Aku tinggal buka praktek di rumah melayani segala keinginan manusia manusia tak bermoral itu untuk mencelakai manusia lainnya. Tapi semua itu gak bisa aku lakuin mbak. Naluri selalu mengecamkan untuk menjadi manusia rendahan seperti itu. "
" hemmmm.. Jawabannya uda mas jawab sendiri kok mas. Naluri. Itulah naluri kuncinya mas.. Mas gak akan bisa menyimpang dari itu semua karena ada rem di dalam diri mas. Yaitu naluri mas.. Di jaman ku dulu seorang penguasa tidak seperti di jamanmu saat ini mas.. Penguasa di jamanku dulu tidak pernah menikmati stiap tidur malam nya.. Karena beliau selalu kwatir atas rakyatnya. Apakah besok rakyatnya bisa makan nasi dari hasil panen yang mreka simpan di dalam kendi dapurnya.. Apakah besok rakyat akan lancar menggarap kebun nya tanpa perlu kwatir di Serang hama dan lain lain nya. Itu semua naluri beliau beliau mas.. Naluri dari darah yang di turunkan oleh kakek buyut beliau yang baik santun asih asuh dan ingat kepada hyang widi mas.. Lalu apalagi yang mas risaukan. Janganlah gentar dengan apa yang setiap mas hadapi demi titah kakek moyangmu terdahalu. Seperti aku ini yang selalu Setia ada d samping leluhurmu sampai ahirnya. Yang selalu mendidik ku dengan sabar dan penuh kasih sayang tanpa membedakan alam ku dan alam manusia seperti murid murid beliau lain nya.. Maka berpegang teguhlah terhadap Tuhan mas.. Percayalah bahwa kakek moyangmu mewariskan ini semua terjadi karena Tuhanmu memberikan restu atas kuasa Nya mas.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAI AHIR
HorrorSebuah catatan hidup yang di sertai dengan segala misteri kehidupan.