Sore itu matahari mulai redup. Tetapi aku masih sibuk bermain di sebuah kolam renang kuno di jaman kejayaan kerajaan singasari. Yang banyak di sebut sebut sebagai kolam pribadi khusus untuk Ratu singosari yang tersohor namanya dan yang menurutkan Raja Raja di Jawa. Hanya saja keganjilan pun ada. Tata letak kolam pemandian itu berada dalam jarak +- 10 km dari arca dwicarpala sebagai tanda gapura masuk ke pusat kerajaan yang berada di sisi barat. Sedangkan posisi pemandian tersbut berada di sebalah timut arah selatan. Pertanyaannya di jaman kerajaan tidak di bolehkan keluarga Raja beraktivitas mandi ( sehari-hari) di luar lingkungan keraton. Apakah mungkin seorang istri Raja stiap hari keluar masuk keraton hanya untk mandi dgn jarak tempuh +- 10 km tersbut? Entahlah yang pasti dan yg lbh penting bagiku adalah utk menjaga dan melestarikan setiap peninggalan kerajaan nusantara nya.
Aku yang masih bocah ingusan saat itu masih asyik bermain di kolam pemandian itu dengan teman sekampungku, suara masjid masjid sudah terdengar suara-suara ayat bacaan qulran yang menandakan akan segera berkumandang adzan magrib. Saat itu aku menyelam dan berenang renang di dalam kolam pemandian itu. Karena saat itu aku dan ke empat temenku bermain siapa yang paling cepat naik ke permukaan hukumannya yang kalah harus membelikan permen pagoda pastiles esok di skolah. Karena di jamanku msh bocah dlu itu permen uda wah banget. Karena kondisi air kolam yg gk jernih. Pandangan mataku terbatas utk melihat di dalam air. Saat itu aku uda merasa gak kuat nafas lagi. Dan aku pikir seegaknya bukan aku duluan yang naik kepermukaan jd terbebas dri hukuman. Saat itu tanpa pikir panjang aku naikan kepalaku ke permukaan dan fyiuuhhhhh. pas aku baru aja nongolin kepalaku di permukaan air dan sekilas aku mengusap mukaku agar pandanganku tak terganggu air di muka ku. Saat itu pula aku melihat sosok kepala perempuan bermahkota kecil di kepalanya dan memakai gemben berwarna coklat muda dengan motif rajutan emas di stiap sisi kembennya. Wajahnya tersenyum cantik dan ramah. Hanya saja aku tetep kaget yang tiba tiba muncul di depan mata tepat saat kepalaku nonggol dari dalam air kolam renang itu. Sekilas aku perhatikan wajahnya senyumnya mahkotanya kalung di dadanya yang berliotinkan batu kecil berwarna hijau bergermelap memancarkan cahaya hijau terang. Lalu aku baru tersadar posisi prempuan itu memandangku manis dengan posisi seperti orang terkurap. Lalu secara otomatis otakku memerintahkan mataku untuk memperhatikan bagian bawah tubuh perempuan itu. Apakah bagian bawah tubuhnya memakai jarik panjang atau berjarik pendek sehinga memperlihatkan kaki jenjang nan mulus.. ? Tetapi egak. Dan sialnya bagian bawah tubuh prempuan itu adalah bentuk badan ular dengan sisik berwarna hijau gelap banget. Semacam kayak hijau campuran warna abu abu pekat gitulah. Nah kaya hijaunya seragam loreng tentara tp agak tua dikit warnanya. Dan anjrit nya itu tubuh bawahnya yang berbentuk badan ular, ekor nya memanjang sampai melilit ke atas pohon sukun hampir sampai ke ujung pohon sukun tersebut. Kira kira pohon itu saat aku masih tingginya skitar 20-+ meter an. Sebut aja tante ular. Lalu ketika tante ular menyadari wajahku yg mulai tegang dan pucet membisu. Si tante ular mengerakakn bibir titis merah mudahnya. Yang berkata
Tante ular : cah Bagus... Udahan ya mainnya nak.. Itu ibu ama kakek di rumah uda bingung nyariin cah Bagus.. Hari uda mulai gelap.. Cah Bagus juga kan harus ngaji ama kakek.. Kasihan ibunya cah Bagus juga uda sedih nyariin cah Bagus kok gak pulang-pulang.. Pulang ya nak.. Besok besok kan masih bisa main ke sini lagi ...
Ucapnya dengan lemah lembut dan tentunya tak mengurangi hawa keangkeran dr dirinya dengan tatapan pupil mata hijaunya yg sama bentuknya dgn pupil ular pd umumnya..
Aku : Huwaaaaaaaaa....Kaaaboooorrrrrr rekk.. Djiaanc****kkkk..
Spontan suara Teriaku kepada temen temenku yg masih ketawa ketawa karena salah satu temenku yg lainnya ada yg kalah taruhan nahan napas di dlam aer kolam td. Dan dgn ilmu jurus renang seribu bayangan pun aku lakukan demi agar cepet aku sampai d tepi kolam pemandian itu dan segera pake baju lalu lari dgn kecepatan mengejar mantan. Ke empat temenku masih beberap detik bengong liat aku yg dgn bringasnya memakai baju dan siap utk lari.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAI AHIR
HorrorSebuah catatan hidup yang di sertai dengan segala misteri kehidupan.