part 9

32 1 0
                                    

Dayeon yang melihat keberadaan hanbin langsung berlari menuju pintu masuk. Namun sayang, pintu masuk itu tepat di belakang hanbin.

Saat dayeon berlari menuju pintu masuk, hanbin dengan sigap memegang tangan dayeon. Dayeon pun berhenti, manik dayeon lurus ke depan tanpa ada niatnya untuk menatap hanbin

"Lepas!" ucap dayeon dingin.

Hanbin menghela nafas kasar, melihat dayeon yang sangat membencinya, dengan cara bicara nya yang dingin membuat hanbin teriris. Padahal sebelumnya dayeon tidak pernah berbicara dingin dan menatap tajam ke arah hanbin.

Tiba-tiba hanbin sangat merindukan dayeon yang selalu bersikap manja padanya.

"Aku ingin berbicara denganmu" ucap hanbin sambil menatap dayeon lekat

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan!" jawab dayeon sambil ingin melepas tanganya dari genggaman hanbin, tapi tidak bisa

"Dayeon-ah, ku mohon bicaralah padaku" ucap hanbin sambil memohon

"Baiklah, bicara lah dalam 5 menit!" ucap dayeon dingin.  Hanbin pun melihat kearah sehun

"Sehun-ssi bisa kau tinggalkan kami berdua!" ucap hanbin

Sehun pun dengan berat hati melangkahkan kaki nya perlahan

"Bicaralah! Kau telah menghabiskan 1 menit" ucap dayeon

"Mianhae dan juga.. "Ucap hanbin tertahan
"Saranghae" lanjut hanbin

Rahang sehun mengeras akibat marah mendengar hal itu dari mulut hanbin, sehun pun terdiam, jauh di depan punggung hanbin.

"Oppa!! Apa kau gila? Bagaimana bisa seorang kakak bisa mencintai adiknya lebih dari sebatas saudara! Apa kau ingin main-main denganku?" jawab dayeon dengan nada yang sangat memuakkan

"Siapa bilang aku adalah kakakmu? Hanya kau yang disini menganggap ku kakak, aku tidak pernah menganggap mu adik!" ucap hanbin

Dayeon mengernyitkan dahi nya, dia mengingat semua perhatian yang di berikan hanbin, sungguh, dayeon tidak tahu kalau perhatian itu sebagai seseorang yang spesial, bukan sebagai kakak-adik.

Memang, sangat nyaman berada di dekat hanbin yang selalu memberi perhatian dan juga dia selalu merespon sikap manja dayeon terhadap hanbin yang tidak pernah dayeon perlihatkan ke orang-orang kecuali appa nya.

"Berhenti ngomong kosong!!" teriak dayeon

"Aku tidak berbohong" ucap hanbin tak kalah

"Jangan menyukaiku!" ucap dayeon dingin

"Wae? Apa kau menyukai seseorang" tanya hanbin

"Ne.." ucap dayeon

Sehun, yang mendengar dayeon menyukai seseorang langsung melanjutkan langkah nya. Sungguh, dia tidak ingin mendengar siapa orang itu. Entah kenapa sehun kesal mendengar fakta bahwa gadis dingin itu menyukai seseorang yang tidak ia kenal.

"Nugu?" tanya hanbin

"Sehun" ucap dayeon

Sehun yang mendengarkan penuturan dayeon tadi membuat nya menghentikan langkah nya, dan tersenyum tipis

"Gojitmal! apa karena itu kau menciumnya?? Waaww.. Bahkan kau sudah berani mencium orang. Bukankah kau bilang hanya akan ciuman dengan suamimu saja, kau sama saja dengan wanita murahan!!!" teriak hanbin marah

Air mata dayeon menetes ketika mendengar ucapan hanbin yang sangat menyakitkan. Selama ini hanbin tidak pernah sekalipun memarahinya maupun berteriak dengan kata-kata kasar.

You're My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang