Amel pov
"Ok, ntar gue telpon kalian berdua deh," ucapku melarai.
Hmm sejak tadi mereka memperebutkan gue terus kaya sesuatu yang berharga aja, padahal kan gue gak cantik-cantik amat kok! Hehehe ngapapa kali gue ngebanggain diri sendiri.
Mendengar ucapan gue tadi, mereka langsung berhenti adu mulut, lalu menatap gue penuh tanya.
Soalnya dari mimik muka mereka udah keliatan banget, keliatan jeleknya. Hahaha
Gue pun tatap balik mereka, dan mempertanyakan maksud mereka menatap itu.
"Ngapain lo berdua ngeliatin gue kayak gitu? Gue tau kok gue cantik, tapi gak segitunya juga kalee," ucapku percaya diri sambil mengibaskan rambut pada mereka.
Mereka pun langsung tertawa terbahak-bahak mendengar perkataanku tadi, ih sebel banget sih!
Ah masa bodoh dengan itu, gue pun memutar bola mata tak suka dengan sikap mereka itu, lantas membuka smartphone untuk nge-cek akun instagram gue.
Baru aja di buka, notif pun mulai bermunculan satu persatu.Gue arahin kursor kebawah dan terus kebawah karna tak ada satu pun ketertarikanku pada postingan alay mereka.
Dan akhirnya tangan gue berhenti pada postingan dari salah satu teman gue yang dimana postingan tersebut adalah foto gue?
Hah! Foto gue? Kapan nih anak ngambil gambar gue? Argh! Dasar cowok nyebelin! Ngambil foto orang gak bilang-bilang, mana gue jelek amat disini.
Author pov
Disisi lain, Bayu dan Kevin masih memegang perut menertawai Amel yang keliatan kesal.
Padahal mereka baru saja mempeributkan siapa yang akan di telpon Amel duluan, sekarang mereka malah menertawai Amel. Dasar aneh.
Saking seriusnya tertawa, tenggorokkan Bayu sampai kering. Bayu pun berdiri mengambil air di dapur untuk di minumnya, namun belum sempat sampai di dapur ia tak sengaja menginjak kulit pisang dan..
Brakk
Bayu terjatuh ke lantai, di dahului oleh pantatnya.
"Auww," ucap Bayu lirih sambil mengelus pantatnya.
Sontak Amel dan Kevin menertawai Bayu yang kesakitan.
"Hahaha, itu akibatnya lo ngetawain gue, hahaha" kata Amel membalas perbuatan Bayu tadi.
"Makanya jalan pake mata, hahaha" ucap Kevin menambahi.
Bukannya di tolong, malah mereka menertawai Bayu.
Karena tak terima Bayu mengambil kulit pisang itu lalu melemparkannya pada Amel.Amel yang tau akan perbuatan Bayu, menghindar dengan cepat agar tak mengenainya, ia berputar layaknya penari balet.
Namun ia tak tahu bahwa ia berputar menuju tembok dan brakk, alhasil ia malah menciumi tembok dengan keras dan tersungkur ke lantai.
Amel pun bangun mengelus jidatnya yang sakit karena terkena tembok dan bokongnya yang mencium lantai.
Memang ia berhasil menghindari kulit pisang itu namun ia tak bisa menghindari tembok di depannya saat ia berhenti berputar. Sial, ya itulah kata yang pantas dikatakan pada Amel.
Dan kulit pisang pun menuju ke arah Kevin yang tertawa dengan mulut terbuka lebar. Kulit pisang itu langsung masuk ke dalam mulut Kevin.
Kevin membelalakan mata kaget, hampir saja ia tersedak.
Suara tawa kemenangan terdengar dari mulut Bayu, ia berhasil membuat kedua sahabatnya dapat merasakan kesialan yang ia terima.
Sahabat macam apa mereka yang bahagia diatas penderitaan sahabat yang lain? Dasar orang-orang aneh.
"BAYU!!!" teriak Kevin kesal,
Mendengar namanya di sebut Bayu berlari pelan menuju ruang tamu menghindari amukan Kevin.
Sekarang Kevin tengah berdiri untuk mengejar Bayu yang telah mendahuluinya, ia mengambil bantal yang berada di sofa miliknya sebagai pemukul.
Belum sempat melangkahkan kaki, Kevin mendengar suara orang meringis kesakitan. Asal suara itu pun berada di ruang tamu.
Ia dan Amel saling menatap, tak perlu menunggu lama lagi mereka lalu berlari menuju arah suara tersebut.
"Bayu...!!" teriak Amel dan Kevin panik secara bersamaan.
___________________________________
Cerita bersambung kok,
Voment ya!
Jangan jadi pembaca gelap aja, karna suatu saat nanti kalau kalian punya cerita akan aku voment juga.#SinAR
KAMU SEDANG MEMBACA
Certainty Not Pointed
JugendliteraturGue jadi binggung, kok dia yang suka gue sih? Kenapa malah gini jadinya? Arghh..- Amel. Bodoh! bodoh! Kenapa malah persahabatan gue yang jadi korbannya?, ini semua salah gue!- Bayu Jika dia tak mencintainku, gue rela asalkan jangan sama orang terdek...