Persiapan pernikahan

219 10 0
                                    

Dua keluarga sibuk mengurus persiapan pernikahan kami. Kedua abang Sherly pun datang membantu dari luar kota. Tempat sudah di booking oleh Papa Sherly, dekorasi pun aku serahkan sesuai mau Sherly. Untuk catering tanggung jawab abang Sherly yang pertama. Kartu undangan tanggung jawab abang Sherly yang kedua.

Aku dan Sherly pun pergi ke butik langganan Mama untuk baju pernikahan. Setelah 2 jam memilih akhirnya Sherly menemukan seperti apa keinginannya. Baju akad nikah dan baju resepsi tergambar indah dikanfas desainer. Baju kebaya putih dan jas putih untuk akad. Dan baju gaun kuning gading dan jas hitam untuk resepsi. Untuk baju keluarga desainernya akan datang kerumah kami secara berkala.

Aku memahami antusias Sherly untuk pernikahan yang indah dan sebagus mungkin. Jadi wajar dia banyak memilih sehingga tidak cukup waktu sehari. Semakin dekat hari semakin terlihat banyaknya yang harus dikerjakan dalam pernikahan ini. Dan semakin banyak tekanan. Aku dan Sherly tidak pernah memiliki waktu berdua untuk lebih mengenal. Aku sibuk bekerja begitu juga Sherly. Apalagi aku yang pendiam ini bagaimana cara mendekatkan diri dengan Sherly.

Waktu tinggal 2 minggu lagi. Aku dan Sherly kembali ketempat butik, baju sudah 60% siap. Lagi-lagi ada saja yang Sherly ingin rubah dan perbaiki. Kurang ini kurang itu, tambah ini tambah itu. Sebagai pihak laki-laki yang ku tau adalah ada baju yang bagus untuk pernikahan. Dan sepertinya aku sedikit memahami sifat Sherly. Dia perfectionist, dan sedikit cerewet. Tapi aku tidak mempermasalahkan itulah seorang wanita.

Lalu setelah 1 jam kami ditempat butik, kami ketempat percetakan undangan karna harus dibagikan segera. Dimobil Sherly hanya melihatku sedikit lalu fokus lagi ke Handphonenya. Aku berfikir tidak masalah karna waktu Sherly untuk temannya hanya tinggal 2 minggu, mungkin dia ingin berbagi cerita dengan semua temannya.

Sampailah kami ditempat percetakan, Dari 500 undangan yang kami pesan baru selesai 300nya, dan pihak percetakan akan menyelasaikan dalam 2 hari kedepannya. Aku dan Sherly langsung pulang, karna aku harus kembali bekerja. Untuk undangan keluarga Sherly sudah membayar kurir untuk mengantarkannya.

Belum ada waktu untuk romantisme kami berdua, waktu yang sempit ini ingin aku bangun untuk membuat pernikahan yang seperti keinginan Sherly. Mungkin itu langkah awal aku membahagiakan Sherly.

Satu minggu menuju hari pernikahan.

Baju pernikahan sudah diantar kerumah, begitu pun baju keluarga. Undangan sudah disebar semua. Sherly sudah dipingit dirumah dimana aku hanya bisa bertemu saat akad nanti. Sementara aku masih harus menyelasaikan kerjaanku sebelum bisa cuti nanti. Karna hanya 1 hari sebelum pernikahan aku bisa libur. Keluarga sudah protes tapi aku meyakinkan semua bahwa aku harus mengkokohkan karirku sebelum menikah.

2 hari sebelum hari pernikahan

Aku terakhir kali berkerja, dan hari ini aku juga mempersiapkan sebuah kado untuk Sherly yang nanti akan aku beri tahu. Dirumah keluarga mengadakan pengajian begitu juga dirumah Sherly. Suasana semakin terasa menegangkan sekaligus mengembirakan. Aku semakin berbinar menanti hari itu. Dimana hidupku yang akan sangat tentram dan terindah akan datang padaku 2 hari lagi.

Persiapan mas kawin dan hantaran tersusun indah diruang keluarga. Mas kawin seperangkat alat Shalat. Dan hantarannya perhiasan berupa kalung, gelang, anting dan cincin. Sepaket baju kebaya, sepatu dan tas. Peralatan kosmetik, dan kue. Beberapa buku, bunga, dan alat masak. Lalu boneka dan beberapa aksesoris lainnya.

Semua Gwenda dan teman-temannya yang memilih dan menghiasnya. Aku sangat berharap semoga semua lancar dan Sherly menyukainya.

Rahasia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang