Rumah baru

217 10 0
                                    

Gwenda datang dengan berkantung-kantung belanjaan. Sherly masih sibuk menata perabotan sesuai posisi yang diinginkannya. Sementara aku mengerjakan beberapa tugas kantor, biarpun cuti kerjaan sangat banyak. Jadi biar aku tetap bisa libur, aku mengerjakan beberapa tugas yang urgent dirumah.

Saat serius dengan tugasku, Gwenda pamit pulang. Tinggallah aku dan Sherly. Meski aku sibuk dengan laptopku, aku tetap melirik Sherly sesekali. Aku menikmati melihatnya yang sibuk membenahi rumah.

Sherly:"duhh...ini harusnya gak disini, itu juga..aduhhh aku capek kalo harus menata semua"

Sherly menggeser lemari pakaian dan mengangkat beberapa perabotan yang lain.

Gilang:"Kamu jangan memaksakan diri, kalo capek yaudah berhenti dulu"

Sherly:"kamu gak liat semua berantakan gak sesuai posisinya"

Gilang:"gini aja aku cari orang untuk bantu menata semua sesuai yang kamu mau"

Sherly:"nah..gitu donk"

Lalu Sherly naik kelantai dua. Aku pun membuka sosmet untuk mencari orang yang bisa membantu menyelasaikan rumah. 15 menit kemudian Sherly turun dengan pakaian yang rapi.

Sherly:"Gilang, aku mau keluar sebentar temanku ada acara dia mengundang aku"

Gilang:"keluar..?!! Kamu gak capek emangnya"

Sherly:"capek sihh.. tapi teman aku tuhh udah lama g ketemu, dia g sempat datang keacara kita. Sekarang dia ngundang aku jadi aku pengen banget ketemu dia"

Gilang:"kenapa kamu gak ajak kesini aja"

Sherly:"ya gak bisa donk, rumah ni aja masih berantakan"

Gilang:"hmm.. iya udah hati-hati ya"

Sherly:"tapi boleh minta uang, gajiku belum keluar"

Gilang:"kok ngomongnya gitu, uangku juga uangmu"

Aku membuka dompet dan menyerahkan kartu kreditku pada Sherly. Aku mengantar Sherly  keluar, dan hanya bisa melihatnya pergi. Tadinya aku berfikir untuk menghabiskan hari ini dengan Sherly. Tapi biarlah dia istriku, selamanya nanti denganku.

Aku lanjut mengerjakan tugas kantor, aku ingin cepat menyelesaikannya agar saat Sherly pulang aku free. 2 jam duduk didepan laptop, akhirnya aku merasa lapar. Aku ingin memesan makanan dari luar, tapi aku tidak mempunyai uang kash karna tadi sudah dipakai Gwenda belanja. Saat aku ingin keluar aku lupa kartu kreditku dibawa Sherly. Akhirnya aku mencari apa yang bisa dimakan didapur. Bahan dikulkas banyak tapi aku tidak bisa memasak makanan yang ada. Aku melihat ada mie instan rebus, ya apa salahnya aku makan itu saja. Karna aku jarang sekali makan mie instan. Aku memasak sebisaku. Setelah siap aku menyantapnya dengan rasa bangga karna bisa memasak mie rebus untuk pertama kalinya.

Kenyang dengan mie rebus, aku bersiap mandi karna hari sudah jam 5 sore. Setelah selesai mandi aku duduk diruang tamu yang masih berantakan, sambil menunggu Sherly aku menonton televisi.

Aku menonton sekian banyak acara, hingga saat sadar jam sudah menunjukkan jam 9 malam. Sherly belum pulang juga, dan aku mencoba menelpon Sherly untuk memastikan keadaannya. Namun no HP Sherly justru tidak bisa dihubungi. Aku semakin panik, aku bingung harus menelpon siapa. Karena aku tidak mempunyai satu pun no Hp teman-temannya Sherly. Aku semakin bingung harus menghubungi siapa. Mama dan Papanya Sherly..? Tentu tidak mungkin karna akan membuat cemas. Lalu aku memutuskan untuk menunggu Sherly sampai jam 11 apabila tidak pulang dan tidak ada kabar aku akan mencarinya.

Aku kembali duduk menonton Televisi, tiap menit aku melihat jam ditangan. Menit demi menit aku semakin gelisah menunggu. Sampai aku tertidur entah jam berapa.

Suara pintu akhirnya terdengar, aku terbangun dan langsung beranjak melihatnya. Tenyata  Sherly yang datang. Aku melihat jam ditangan ternyata sudah jam 2 malam.

Gilang:"Sherly ini sudah jam berapa, kamu dari mana"

Sherly:"maaf Gilang, aku capek kali nanti pagi aku jelasin"

Lalu Sherly pergi begitu saja kekamar lantai atas, tanpa menjelaskan dari mana dan kenapa dia pulang malam. Aku yang masih shock hanya bisa diam, dan pergi juga kekamar.

Sherly sudah langsung tidur dikamar. Aku hanya bingung harus bagaimana dan bersikap bagaimana dengan Sherly hari ini. Aku hanya menatap bingung kearah Sherly yang tidur membelakangiku. Aku mencoba merebahkan badan dan memutar otak, apa yang terjadi. Apa aku belum mengenal Sherly yang sesungguhnya. Aku mencoba melupakan semua, karna mungkin ada masalah yang terjadi dengan Sherly.

Rahasia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang