Warna jingga itu memenuhi seluruh langit diatas sana. Begitu menakjubkan, namun sayang warna jingga itu harus cepat berlalu dan berganti gelap.Adara masi terlihat nyaman duduk di balkon kamar sembari memperhatikan langit jingga diatas sana.
Dengan secangkir Hot Chocolate yang setia menemaninya.
Namun suara lembut dari Labrinth mengalihkan pandangnya kepada benda persegi yang ada di atas meja.
Terlihat jelas nama Alsa di layar handphonenya.
"Lo dimana ra? Sini cepat ke cafe biasa. Gue, Grace, sama Letta lagi di cafe ni. Buruan cus sini cepat gesit!" suara cempreng alsa membuat adara mengernyit, ingin rasanya Ara menyumpal mulut Alsa saat ini juga.
"Heh cempreng. gua lagi nikmatin sunset ni, bentar gua nyusul kesana. Kalian tunggu aja, 30 menit lagi Ara akan meluncur dengan jet pribadi" Adara menutup panggilan secara sepihak, dia tidak peduli betapa kesalnya Alsa saat ini kepada dirinya.
Suara bel pintu kafe berbunyi, bersamaan dengan itu muncullah Adara dengan wajah girang tanpa dosa yang berjalan menuju meja teman-temanya saat ini.
"Asli yaa Ara, tadi lo bilang 30 menit tapi realnya lo datang 1 jam dari yang lo bilang tadi. Ingin rasanya aku membunuhmu Adara" omel Alsa.
"Hehehe maap yaa guys, tadi macet jadi lawas deh nyampenya" Araa tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya.
"Sebagai hukumannya lo harus nyanyi sekarang" ucap Grace.
"Yaelah malu gua. Entar habis denger gua nyanyi terus pada kaburan semua gimana? Ntar kita di marahin loh sama manager kafenya, mau dimarahin? Terus kita di bawa ke kantor polisi" belum selesai Ara beralasan, tangan Alsa menutup mulut ara, dan menarik ara keatas panggung kecil di depan sana.
"Udah enggak usah banyak alasan raa. Ini juga buat ngehibur Letta, lo tega liat Letta sedih mulu" alsa melirik ke letta.
"Ae lah! Demi Letta ni gua buang malu nyanyi di tempat umum. Pokoknya kalau gendang telinga mereka rusak lo sama Grace yang nanggung biaya rumah sakit" Ara tidak bisa lagi menolak pintah teman-temanya. Dengan sangat terpaksa Ara mulai duduk dan mengambil gitar putih yang ada di atas panggung.
"Selamat malam, jadi malam ini saya bakalan nyanyi sebagai hukuman karena telat datang ke kafe ini. Jadi sebelum nyanyi saya mau buat pernyataan kalau suara saya jelek parah. Jadi demi kesejahteraan kita bersama sebaiknya mas mba semua tutup telinganya, apabila setelah ini ada yang mengalami tuli mendadak dua teman saya yang menanggung biayanya. Terima kasih"
Pernyataan Adara membuat semua pengunjung kafe bingung, dan tertawa karena pernyataan ara yang terdengar aneh. Bahkan Alsa, Grace, dan Letta tak habis fikir Ara akan membuat pernyataan sekonyol itu.
Perlahan Adara mulai memetik senar-senar gitar dengan lembut, dan menghasilakan melodi-melodi lembut yang menenangkan hati bagi setiap orang yang mendengarnya.
ada cinta yang sejati
ada sayang yang abadi
walau kau masih memikirkannya
aku masih berharap kau milikku..sejauh ku melangkah hatiku kamu
sejauh aku pergi rinduku kamu
masihkah hatimu aku meski hati yang lain..ada cinta yang sejati, ada sayang yang abadi
walau kau masih memikirkannya
aku masih berharap kau milikkuandai harus terpisahkan
mungkin inilah takdir cintaku..Penampilan Adara begitu mempesona. Dengan petikan gitar yang lembut, dan suara serta penghayatan yang terdengar begitu menyayat hati membuat para pengunjung tak habis fikir dengan gadis yang ada di panggung ini.
Beberapa menit yang lalu Ara membuat pernyataan konyol tentang dirinya yang tak bisa bernyanyi, tapi nyatanya penampilannya barusan mampu menghipnotis siapapun yang mendengarnya.
"Huft akhirnya" Ara duduk di kursinya kembali dan mulai meminum Hot Chocolate yang sudah di pesankan oleh Letta.
Sedangkan ketiga sahabatnya masi menatap ara dengan bingung.
"kenapa liatin gua gitu?" Ara mulai sadar akan tatapan ketiga sahabatnya.
"Asli tadi lo Lipsync yaa ra?" ucap Alsa dihadiai jitakan lembut Ara.
"Enak aja lipsync, itu asli gua kali. Lo enggak liat ni sampe keringat dingin gua nyanyi"
"Gila ra, gak percaya gua kalau lo bisa nyanyi sebagus itu, penghayatan lo itu naa yang bikin wow banget. Lo seolah-olah lagi ngalamin hal itu ra. Padahal lo kan jomblo abadi mana tau soal beginian" ungkap Grace membuat Ara mulai kesal.
"Iyaa terus aja, lo pada mau muji gua atau mau ledek gua ni. Ae lah, kejam banget. Dede gak bisa diginiin" drama Ara.
Ketika keempat sahabat ini sedang asik berbicang, dari kejauhan sosok lelaki itu terus mencuri pandang ke arah Adara.
Ada rasa yang aneh saat pertama kali lelaki ini melihat Ara. Dia terpukau dengan sosok ara yang konyol, dan juga penampilan dadakan Ara tadi. Mungkin sekarang dia akan menjadi secret admirer Adara.
*****
Yeay akhirnya aku kembali, setelah sekian lama tak berjumpa. Apakah kalian ada yang nungguin ceritanya update? *berharap ada yang jawab iya😂*
Selamat membaca yaa semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
Teen FictionJika kamu memilih dia untuk bersamamu, lantas mengapa kamu mengengam tanganku begitu erat? -AdaraFredellaUlani-