First Shot

11.1K 229 6
                                    

Sehun baru saja pulang dari aktifitasnya. Lelah sekali, itu yang ada dipikirannya saat itu. Dengan mata sedikit menyipit, tanda kantuknya sudah merjalela di setiap inci tubuhnya. Sehun langsung masuk ke kamarnya yang kebetulan memang searah dengan kamar mandinya. Dalam kondisi seperti ini, Sehun sama sekali tidak memperhatikan keadaan apartemennya sekarang. Biasanya apartemen yang cukup luas ini bisa dibilang berantakan, banyak baju di sofa, sampai di meja makan. Sehun tak menyadari bahwa rumahnya rapi sekarang.

Ia langsung saja ingin menyeruak masuk ke dalam kamarnya tapi, sialnya Sehun mendapatkan pintu kamarnya tak ingin terbuka.

"Apaan-" Sehun kebingungan, masa pintunya rusak? Sehun mencoba membuka pintu kamarnya lagi perlahan-lahan, walaupun benda mati tapi, katanya harus diperlakukan dengan perasaan juga. Sekali, dua kali, gagal. Akhirnya Sehun mencoba membuka pintu tersebut dengan kasar.

"What the fuck!" Umpat Sehun seenak jidat. Tidak ada siapa-siapa di apartemennya, pikirnya.

---

"Hari ini harus jadi, harus!" Seulgi sudah menyiapkan rencana ini mungkin 2 minggu lalu. Seulgi merindukan Sehun. Iya, Seulgi sedang merindu. Seulgi merindukan Sehun dihadapannya, tatapan matanya, suhu tubuhnya, pundaknya, lengannya, tangannya, semuanya, hingga sentuhannya. Malam ini Seulgi akan menyelinap ke apartemen Sehun sebelum Sehun pulang dari Beijing.

Saat Seulgi sampai di apartemen Sehun, ia sudah tau portait apa yang akan ia lihat. Ya, baju dimana mana. Sebelum menyiapkan dirinya, Seulgi merapikan apartemen kekasihnya tersebut dengan senang hati. Entah karena bersih bersih itu kesukaannya atau karena itu untuk Sehun, mungkin keduanya.

Sore hari Seulgi tiba di apartemen, malam hari tepatnya pukul 7 malam, Seulgi beres merapikan apartemen tersebut.

Saat melihat jam, Seulgi cukup terkejut, ia terlalu khidmat membersihkan apartmen tersebut, ia harus menyiapkan dirinya.

Seulgi sudah menyiapkan ini semua, ia benar benar menyiapkan ini. Ia membawa lingerie untuk dirinya, dengan warna kesukaan Sehun, hitam. Setelah mandi, ia mengenakan lingerie tersebut lalu ia mengenakan jubah mandi milik Sehun. Kebesaran memang, sengaja, Sehun menyukai hal itu. Seulgi menempatkan dirinya di kamar Sehun, ia ingin membuat kejutan untuk kekasihnya tersebut. Ia mengunci dirinya di kamar Sehun.

---

"What the fuck!" Seulgi mendengar umpatan dari lelaki yang ia rindukan dari dalam kamar.

Kemudian, ia menghela nafasnya berusaha untuk tidak terlalu bersemangat menyabut Sehun. Ia ingin sambutannya "berbeda" kali ini. Seulgi berdiri dan membuka tali jubah mandinya, dan melebarkannya agar Sehun bisa melihat tubuh bagian depannya yang dibalut lingerie hitam.

Setelah Sehun tak berusaha untuk membuka pintu lagi, namun Seulgi tau, lelaki itu masih kebingungan di depan pintu. Akhirnya Seulgi membuka pintu perlahan lahan hingga pintu terbuka sepenuhnya. Matanya langsung menatap ke arah mata Sehun seolah sudah khatam akan perbedaan tinggi badan mereka.

---

Sehun terkejut ketika pintu terbuka tapi, ia tidak melakukan apa pun dan hanya mematung. Ia menunggu hingga pintu tersebut tebuka lebar. Otaknya seperti berhenti bekerja, ia dia merindukan kekasihnya tapi, hal seperti ini tidak ia bayangkan sebelumnya. Seulgi datang ke apartemennya dengan-

Dengan pakaian seperti ini. Sehun sangat lelah, tapi pemandangan seperti ini membuatnya "melek" seketika. Seulgi menggunakan lingerie hitam dengan mengekspos bagian leher hingga belahan dadanya, bagian perutnya pun terpampang jelas, dengan pantie dengan model yang minim sehingga benar benar mengekspos bagian kakinya yang ramping. Selain stimulus terbuka itu, Sehun menangkap jubah mandinya yang di punggung wanita bertubuh cukup jangkung tapi ramping itu.

It's Been Awhile (SeulHun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang