Third Shot

10.3K 189 6
                                    

NOTE ----- Habis unpublished, lalu revisi bagian akhir. 

Happy Reading!

-----------------------------------

Sehun menyukai jika dirinya mendominasi dalam "permainan" ini, semua terasa cocok jika yang berada di tangannya adalah Seulgi. Dengan mudah Sehun meraih Seulgi bersamanya. Satu hal yang orang lain tidak tau dari Seulgi dan hanya Sehun yang mengetahuinya, Seulgi bisa dibilang cukup masokis - terlebih ketika Seulgi sedang benar-benar on heat. Berbeda dengan Sehun, seperti yang semua orang lihat Sehun memiliki banyak teman, sangat luwes, dan terlihat demokratis. Semua berbanding terbalik jika Sehun sudah dipertemukan dengan kasur dan wanita seksi - tidak, Seulgi saja cukup. Sehun tidak mengijinkan wanita mengatur permainan panasnya dan tidak mengijinkan untuk memegangnya.

---

"Karena sudah terlanjur, kita harus bersenang-senang lebih banyak malam ini." Sehun mencium bibir Seulgi sekilas dan menurunkan kaki Seulgi ke lantai. Perlahan Sehun mengeluarkan juniornya dari dalam vagina Seulgi. Sehun membalikan tubuh Seulgi lalu memeluk Seulgi dari belakang. Seulgi sangat menyukai sentuhan Sehun, kenapa? Sehun memiliki figur yang lebih besar dari Seulgi, Seulgi merasa sangat terlindungi dimana pun Seulgi berdiam. Di punggung, di lengan, apalagi di dalam dekapan Sehun seperti sekarang ini. Seulgi merasa tidak akan ada yang mengganggunya dan di sini lah safe base Seulgi.

Lengan kiri Sehun masih melingkar di area perut Seulgi dan tangan kanannya mulai susah diam. Tangan kanan Sehun kembali menelusuri setiap lekukan tubuh Seulgi, merabanya dengan pelan dibantu dengan air yang mengalir dari atas. Bibir Sehun juga tidak mau kalah, lidahnya terjulur untuk menjilat kulit Seulgi yang mulus. Dimulai dari telinga, turun ke leher jenjang Seulgi, turun lagi ke pundak, seperti di situ pemberhentian terakhirnya, Sehun menggigit pundak Seulgi cukup kuat lalu membuat tanda di sana, kiss-mark. Tak terasa tangan kanan Sehun sudah berada di atas vagina Seulgi. Tanpa diminta, Seulgi melebarkan kakinya, dengan itu jari tengah Sehun bisa lebih mudah menyelinap di antara bibir vagina Seulgi. Perlahan Sehun menggoda klitoris Seulgi, mengusapnya dengan gerakan memutar. Bibirnya pun tak lupa menggoda leher Seulgi, menjilat dan menghisapinya, serta membuat beberapa kiss-marks di sana.

---

"Hhh.. Sehun.." Seulgi mulai mengeluarkan suara-suara lenguhan yang sensual saat Sehun sudah menyentuhnya kembali. Sehun menyukai lenguhan, desahan, bahkan teriakan yang dikeluarkan Seulgi, jadi Seulgi tidak perlu takut atau malu mengeluarkan suara lebih besar lagi. Sehun menyukainya. Malam ini, mungkin akan menjadi malam terpanas dari malam-malam pernah mereka lalui selama ini. Mereka sangat merindukan satu sama lain, sudah tak ada malu dan tak ada lagi mereka tahan. Merasakan tangan Sehun sudah menggodanya terlebih dahulu, beberapa menit kemudian tangan kiri Seulgi yang sudah tidak mau kalah menyelinap ke antara tubuh mereka yang berhimpitan. Tangan Seulgi mencari junior Sehun yang terasa sudah mengeras lagi di punggung Seulgi.

Ya, Sehun tidak menginginkan wanita menyentuhnya tapi pengecualian untuk wanita yang satu ini. Sehun hanya mengijinkan Seulgi untuk menyentuhnya, Sehun membiarkan wanitanya melakukan sesuatu padanya.

Seulgi menggenggam junior Sehun dengan tangannya yang kecil, Seulgi menggoda ujung junior Sehun persis seperti yang dilakukan Sehun padanya di bawah sana. Dari genggamannya, Seulgi bisa merasakan junior Sehun membesar. Seulgi merasa kewalahan sekarang, vaginanya sangat basah akibat perlakuan Sehun.

Tidak hanya Seulgi, Sehun pun sudah merasa cukup kewalahan. Sehun menyingkirkan tangan Seulgi dan menundukan badan Seulgi. Dibukanya kaki Seulgi lebih lebar lagi, tanpa aba-aba Sehun memasukan junior ke dalam vagina Seulgi dengan sangat mudah, walaupun juniornya sudah membesar. Sehun merasakan hangatnya Seulgi terlebih dahulu sebelum akhirnya menggerakan juniornya di dalam Seulgi lagi dari belakang. Tangan kiri Sehun menahan punggung Seulgi agar tetap menunduk, tangan kanannya yang masih ingin bekerja akhirnya menyelinap lagi di antara paha Seulgi. Jarinya masuk lagi ke dalam vagina Seulgi dan menggoda klitoris Seulgi selagi juniornya bergerak lebih dalam. Sehun memejamkan matanya untuk lebih meresapi kenikmatan tubuh Seulgi.

It's Been Awhile (SeulHun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang