Second Shot

10K 194 0
                                    

Sehun mulai membuka matanya dan mendapati wanitanya memejamkan matanya. Sehun mencermati setiap inci wajah Seulgi. Merasa ada yang memperhatikan, Seulgi akhirnya membuka matanya. Seulgi langsung menatap mata indah prianya tersebut dan senyum lemah ditampilkan oleh Seulgi.

"Mm... Bagaimana- menurut kamu?" Seulgi mengarahkan matanya ke dada Sehun karena menanyakan hal semacam itu bukan gaya Seugi. 

Melihat kelakuan Seulgi yang sudah berakting sangat seksi setengah jam yang lalu, mengundang Sehun untuk segera menerkamnya, kemudian sekarang Seulgi kembali menjadi Seulgi yang pemalu dan lihat wajahnya sekarang memerah. Ini yang disukai Sehun, walaupun sudah berapa kali mereka bertelanjang ria dihadapan satu sama lain, Seulgi masih bisa-bisanya malu dihadapan Sehun. 

"Belajar darimana, hm? Habis nonton blue film?" Sehun terkekeh ketika Seulgi memanyunkan bibirnya karena pertanyaan Sehun yang menurut Seulgi tidak perlu ditanyakan.

"Aku cuma...  menggunakan imajinasi aku-" Seulgi menjawab asal sembari menggigit bibirnya.

"Imajinasi kamu cukup liar juga? Sering-sering gunakan imajinasinya, tadi cukup mengagumkan." Sehun mengecup bibir Seulgi yang masih saja mengerucut. Tanpa memberikan peringatan apa pun pada Seulgi, Sehun langsung mengangat tubuh ringan Seulgi, dan tanpa mengeluarkan juniornya dari dalam Seulgi. Sehun berjalan menuju kamar mandi dengan entengnya.

"Mau kemana? Mau apa?" Seulgi bertanya tapi kedua lengannya tetap melingkar di leher Sehun, tak lupa kakinya mengunci pinggang Sehun.

"Kita harus bersih-bersih kan?" Sehun menyunggingkan ujung bibirnya. Seulgi tau benar bahwa senyuman itu memiliki arti. 

Sehun dan Seulgi dipelukannya masuk ke dalam kotak shower. Seulgi membuka air hangat dari shower tap, beberapa detik kemudian badan mereka disentuh oleh air hangat. Dalam keadaan Sehun masih memegang erat tubuh Seulgi, Sehun menatap mata Seulgi dengan intens, nafasnya mulai berat lagi. Beberapa detik kemudian bibir mereka sudah bertautan, mata mereka kembali terpejam merasakan hangatnya bibir masing-masing ditambah air hangat yang menghujani tubuh polos mereka. Seulgi menekan tubuhnya pada dada rata Sehun seperti ingin masuk lebih dalam merasakan suhu hangat Sehun. Tangan kanan Seulgi sudah meremas rambut Sehun dan menekan kepala Sehun untuk mencium Seulgi lebih dalam lagi.

Dengan sigap Sehun langsung melahap bibir Seulgi, melumatnya, dan menghisapnya sampai Seulgi merasa bibirnya sudah membengkak. Tangan kanan Sehun tidak hanya diam, dengan lihai Sehun memijat dada Seulgi dan memilin putingnya. Perlakuan Sehun membuat Seulgi menggeliat pelan karena Sehun menyentuh bagian yang paling sensitif bagi Seulgi. Dengan cepat vagina Seulgi mengeluarkan lendir, gairahnya muncul seketika. Pikiran Seulgi menjadi liar ketika tangan Sehun mulai beraksi. 

"Mmmhh.." Seulgi mengeluarkan suara desahan yang lebih kencang sebelum Sehun melakukan apa pun di dalam sana. Sehun melepaskan bibir Seulgi, lalu menopang badan Seulgi dengan kedua tangannya. Sehun menyandarkan punggung Seulgi ke tembok, lalu secepat kilat bibir Sehun mulai menghisap puting kiri Seulgi.

"Ahhh.. Sehun." Seulgi menengadahkan kepalanya, merasakan sensasi yang dilakukan oleh mulut ahli Sehun, hal tersebut cukup membuat Seulgi mengeluarkan lendirnya lagi. Merasakan lendir Seulgi yang sudah menutupi junior Sehun, Sehun kembali memompa juniornya di dalam vagina Seulgi dengan sangat perlahan. Mulut dan lidah Sehun masih menari-menari di atas puting Seulgi, dan membuat Seulgi merasakan sensasi yang lebih pada tubuhnya.

"Ahhh- Sehun.. Sshh aahh." Seulgi mengeluarkan desahan demi desahan mengikuti gerakan Sehun yang kali ini lambat. Sehun mendekati puting kanan Seulgi dan kembali menghisapnya kuat sampai Sehun merasa perlakuannya sudah membuat bengkak puting milik Seulgi. Seulgi menjambak rambut Sehun akibat rasa nikmat dan agak nyeri yang diberikan Sehun. Setelah puas dengan dada Seulgi, Sehun kembali menegakkan punggungnya dan menatap lurus ke wajah Seulgi yang tengah "keenakan" berkat dirinya. Sehun memegang pinggang Seulgi dengan kuat, hal tersebut membuat Seulgi membelalakan matanya kaget karena Sehun mencengkram pinggangnya. 

Seulgi tau apa yang akan dilakukan Sehun. Pound her hard. Benar saja, Sehun kembali memompa dirinya dengan kuat dan cepat di dalam Seulgi. 

"SEHUNN!" Spontan Seulgi berteriak karena junior tegang Sehun tepat sekali menyentuh gspot Seulgi. Seulgi mencengkram lengan Sehun dengan kuat tapi, kakinya tetap terbuka lebar untuk Sehun. Vagina Seulgi semakin berlendir dan itu membuat Sehun semakin bersemangat dan mudah bergerak di dalam Seulgi. Seiring dengan gerakan Sehun yang semakin cepat, Sehun kembali memaksa juniornya masuk lebih dalam lagi. Kasar? Hm, this baby girl is loving it, trust me

"Ahhhh.. Sehun there.. nnhhh there please more."  Disela-sela desahannya yang tidak karuan Seulgi meminta Sehun untuk menghujamnya lebih kuat lagi. Hal itu sangat mudah dilakukan bagi Sehun. Stamina Sehun seolah tak pernah padam, padahal Sehun baru saja pulang dari jadwalnya yang padat namun Sehun berhasil membuat tubuh Seulgi "hancur" diterjang kenikmatan.

"Louder baby, and I will go harder." Sehun dengan suara serak dan beratnya memberikan komando pada Seulgi. Gerakannya pun seolah tidak mau berhenti dari menghujam Seulgi dalam-dalam.

"Annhhh- Sehunnn." Merasakan junior Sehun yang semakin "mengoyaknya" dalam-dalam, Seulgi kembali meneriakan nama kesukaannya menandakan bahwa Sehun benar-benar "menghabisinya". Puas dengan itu, Sehun memompa juniornya lebih cepat lagi di dalam Seulgi. Tak lupa dengan posisi dimana area kesukaan Seulgi, Sehun terus menghujam gspot Seulgi. Erangan kencang kembali keluar dari mulut Seulgi, tak tahan dengan perlakuan Sehun yang sangat membuat Seulgi merasakan nikmat luar biasa, Seulgi menjepit junior Sehun dengan kuat dan merasakan dinding vaginanya memijat junior Sehun dengan cepat.

"Ngghhh.. babe." Sehun kali ini memejamkan matanya merasakan dinding Seulgi berkedut dengan cepat di sekitar juniornya dan membuat juniornya semakin mengeras. Sehun terus memompa juniornya di dalam Seulgi sampai akhirnya Sehun tak sanggup menahan dirinya untuk tidak keluar.

"Seulgi-ahh." Sehun mengerang dan meremas pinggang Seulgi kuat ketika benihnya kembali memenuhi rahim Seulgi. Seulgi merasakan cairan hangat milik prianya kembali masuk, Seulgi masih menahan dirinya untuk tidak keluar sampai cairan Sehun berhenti. Kaki Seulgi menegang saat Seulgi mengeluarkan cairannya, mendapati itu Sehun dengan cepat memeluk Seulgi.

Keduanya tersengal-sengal seperti berebut oksigen. Dengan lembut, Sehun mengusap punggung Seulgi dan mengecup pucuk kepala Seulgi. Tiba-tiba Seulgi menatap Sehun dengan matanya yang sedih membelalak. Menyadari itu Sehun langsung menatap Seulgi.

"Hm?" Sehun hanya berdeham pelan dengan intonasi khas saat orang bertanya.

"K-kamu keluar di dalam..." Pelan Seulgi menjawab pertanyaan Sehun.

"Iya memang-" Sehun menjawabnya dengan tenang namun sepersekian detik kemudian matanya membelalak menatap Seulgi. 

"AKU LUPA PAKAI KONDOM!" Sehun berteriak kali ini.

"A-aku juga baru ingat..." Seulgi masih berbisik takut-takut. Mereka memang sering melakukan hubungan seksual tapi, Sehun dan Seulgi selalu memakai pelindung. Mereka sadar mereka belum menikah ditambah lagi usia mereka masih dibilang masih muda. 

"KAMU...." Suara Sehun masih tinggi dan jujur saja, Seulgi sangat ketakutan. Seulgi tau Sehun sangat ingin memiliki anak, tapi tidak sekarang. Seulgi menundukan kepalanya takut.

"Kamu harus beritahu aku kalau kerjaku berhasil. Aku harus segera menikah cintaku ini." Sehun memeluk tubuh Seulgi dengan erat. Mendengar perkataan Sehunm Seulgi merasa sangat lega dan sangat senang. Seulgi mengira Sehun akan sangat marah. Seulgi langsung membalas pelukan Sehun dengan erat dan hangat.

"Karena sudah terlanjur, kita harus bersenang-senang lebih banyak malam ini." Sehun mencium bibir Seulgi sekilas dan menurunkan kaki Seulgi ke lantai.


To Be Continue...

It's Been Awhile (SeulHun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang