Hay, apa kabar?

807 56 2
                                    

Naruto © Masashi kishimoto.

[Disini saya hanya meminjam nama karakter, untuk cerita murni hasil dari imajinasi saya.]

>happy reading.....

←✩→

Keadaan bandara Konoha cukup lenggang, tak heran karena sekarang jam sudah melewati tengah malam dan hanya ada beberapa penerbangan saja.

Gadis dengan jaket jeans hitamnya tampak duduk di bangku tunggu penumpang dengan wajah yang tidak bersahabat sama sekali, amarahnya sudah keluar sejak 15 menit yang lalu karena kakak perempuannya yang tak kunjung datang. Dengan emosi dia memencet kasar ponselnya menghubungi orang yang ditunggunya dari 30 menit yang lalu.

"Ji san angkat ponsel mu atau akau akan membunuhmu!" Serunya kesal karena telfonya tak diangkat.

" jangan sampai aku benar-benar membunuhmu!"

Masih dengan memencet kasar ponselnya mengirim pesan pada orang yang di tunggunya juga pada orang tuanya mengeluhkan bagaimana Dia terdampar di bandara tak ada yang menjemput. Hingga seseorang berdiri di hadapannya dan mangajaknya berbicara.

"Hei jangan tunjukan wajahmu yang seperti itu kau bisa melenyapkan orang."

Melihat siapa yang tengah bicara justru membuat gadis itu semakin geram. Tanpa berbicara gadis itu dengan langkah penuh emosi dia berjalan keluar dan tak menghiraukan orang yang berbicara padanya.

"Maafkan ji san ya Naru, tadi jalan sangat macet."

" "

Tak ada jawaban gadis itu nasih tetap berjalan mendahului ji san nya.

"Ayolah maafkan ji san ya, tadi di jalan memang sangat macet."

Naruto menghentikan langkahnya dan berbalik menatap pamannya ini.

"Kakashi Ji san kau sudah minum obatmu?" Tak mengerti dengan ucapan keponakannya Kakashi hanya terdiam tak mengerti.

Naruto yang melihat pamannya tak mengerti kembali berbicara yang seakan menjelaskan apa yang tengah dia maksudkan.

"Apa Ji san tau sekarang jam berapa?"

"11.45 malam." Kakashi menjawab tanpa beban yang membuat amarah Naruto semakin naik.

"Tengah malam seperti ini apa mungkin bisa begitu macet? Carilah alasan lain yang lebih masuk akal!"

"Baiklah tadi memang tidak macet, bahkan aku sudah sampai disini dari jam 11."

"Kalau ji san sampai jam 11 kenapa tidak langsung masuk kedalam? Jangan berbohong lagi."

"Paman ketiduran di dalam mobil Naru~"

Naruto hanya menghela nafas, tak ada gunanya berdebat dengan pamannya yang satu ini, karena dia pasti akan kalah.

"Aku lelah, ayo!" Kembali Naruto meninggalkan Kakashi, sedangkan Kakashi yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala, keponakannya itu tak pernah bisa berubah.

"Hei Naru, apa kau tahu dimana mobil ji san?"

Naruto langsung berhenti, ah dia lupa bagaimana dia bisa asal jalan saja bahkan dia tak tahu mobil pamannya di parkir dimana.

"Kau salah jalan anak muda, kemari aku tahu kau sangat lelah." Mengikuti ucapan pamannya toh tak ada gunanya jika dia keras kepala untuk saat ini, dia sudah sangat lelah dengan penerbangan tadi, salahnya juga yang mengambil penerbangan malam.

Selama perjalan menuju rumah kakeknya Naruto sudah tertidur pulas di dalam mobil, Kakashi yang melihatnya tersenyum Naruto masih sama seperti yang dulu, gadis keras kepala yang cerewet hanya pada orang-orang terdekatnya saja, tapi jika bersama orang lain dia bisa berubah 180°.

Lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang