kesempatan kedua

691 47 8
                                        

Naruto © Masashi Kishimoto

[Disini saya hanya meminjam nama karakter, untuk cerita murni hasil imajinasi saya.]

Happy reading.........

※※※※※

"Aku tak pernah menyangka sebelumnya, bahwa guru pengganti adalah Naruto, Tuhan apakah ini kesempatan ku? Jika iya maka beri aku jalan untuk bisa dekat dengannya, mengembalikan masa yang telah aku sia-sia kan sebelumnya." Dalam ruangan Sasuke merapalkan do'anya, baginya ini sudah terlalu lama 7 tahun menunggu tanpa kepastian, akan kah gadisnya itu kembali lagi dan sekarang semua harapan itu kembali. Narutonya ada di hadapannya dan Sasuke tak akan melepaskan targetnya.

"Tunggu aku Naruto, tak lama lagi kita akan bersatu." Seringai di bibir Sasuke seakan mengatakan tak ada yang bisa memisahkan keduanya.

※◎◎◎◎※

Bruuk ! Hari pertama yang melelahkan itu yang ada di pikiran Naruto sekarang, beberapa hal yang tak pernah Naruto bayangkan terjadi dalam sehari ini, dari Sasuke yang ternyata menjabat sebagai kepala sekolah, Neji dan Shikamaru dua sahabat Sasuke juga mengajar di KHSI bagaimana ini semua terjadi dalam sehari saja. Mungkin jika saat itu adalah 7 tahun yang lalu Naruto pasti merasa sangat bahagia, perhatian Sasuke yang tak dapat Naruto duga, dan bagaimana bisa Sasuke melakukan hal itu di depan para guru yang lain? Berbagai pertanyaan hanga dapat Naruto simpan di kepalanya, karena untuk menanyakannya pada si pelaku Naruto masih cukup tahu diri, mungkin saja Sasuke melakukan itu karena Naruto adalah teman satu sekolah. Itu yang kini Naruto yakini.

"Yaa benar. pasti hanya karena kami teman sekolah." Gumam Naruto meyakinkan dirinya sendiri, tapi sepertinya hal itu tak berpengaruh apa-apa padanya karena sekarang jantungnya justru berdetak dengan kencang saat Dia mengingat Sasuke.

"Sasuke apa yang kau lakukan padaku sekarang?" Lelah mengingat-ingat Sasuke dengan tingkah anehnya Naruto tertidur tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu, hingga saat Tsunade datang untuk mengajak makan malam hanya bisa bengong melihat cucunya yang sudah tertidur.

"Haaah sepertinya kau sangat lelah Naru." Tsunade mengambil tas yang berada di pelukan Naruto dan mengangkat kaki cucu kesayangannya ini."tidur yang nyenyak sayang."

][][[][][][]]][][

"Selamat pagi Naru!"

"Pagi juga Kiba! Kau sudah datang?!"

"Seperti yang kau lihat."

"Tumben sekali, apa kau berangkat bersama Shika?" Wajah Kiba langsung memerah setelah Naruto mengatakan hal itu seakan membenarkan semua yang di katakan Naruto.

"Bagaimana kau bisa tahu Naru?" Bisik Kiba.

Bukannya menjawab Naruto justru nenyeringai melihat Kiba yang mulai gelagapan, takut jika para guru lainnya akan meledeknya apalagi jika Gaara sampai mengetahuinya.

"Apa kau lupa jika rumah nenekku dekat dengan rumah mu?" Jelas Naruto.

Seakan baru ingat Kiba tiba-tiba berteriak.

"Oh shit!" Umpatnya.

"Kiba kalimatmu!" Sergah Naruto mendengar umpatan Kiba yang tak tahu tempat. Sedangkan si tersangka hanya terkekeh saat menyadari kesalahannya.

"Naru kau tahu Gaara dan Neji sudah jadian?"

"Benarkah? Aku tidak tahu itu."

"Benarkah? Aku tak yakin kau tak tahu Naru." Selidik Kiba, karena dia yakin bahwa manusia yang ada disampingnya ini ikut andil dalam hubungan Gaara dan Neji.

"Sudahlah, mereka memang pantas bersama kan."

"Yaaa yaa baiklah, lalu kau dengan Kepala sekolah bagaimana?"

Lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang