Naruto © Masashi kisimoto.
[Disini saya cuma pinjam nama karakternya saja, untuk cerita murni milik saya.]
.
.
.
.
Happy reading-
.
.
.^.^
'Lagumu selalu mengalirkan kebahagiaan untuk semua orang, tak terkecuali untuk diriku kau bagai bintang yang menyinari malamku, tak ingin rasanya aku berpisah darimu tapi aku belum bisa melakukan apa yang aku inginkan. Aku hanya selalu berharap kau akan selalu bahagia dimanapun kau berada.' - Naruto
●
'Aku melihatnya melangkah keluar dari gerbang, kau seakan tak pernah bisa aku jangkau dalam genggamanku, terkadang aku berpikir apa tak ada yang menarik perhatianmu? Kau hanya diam dan selalu diam seakan ada tembok penghalang untuk memasuki dunia luar selain duniamu sendiri. Aku berharap kita bisa bertemu kembali dan saat itu kau telah menjadi manusia yang lebih hidup.'- Sasuke.
¿
Gedung aula telah begitu ramai karena hari ini adalah hari pelepasan untuk murid kelas XII konoha senior high school, deretan kursi sebelah kanan di khususkan untuk wali murid sedangkan deretan sebelah kiri untuk para murid kelas XII yang sebentar lagi akan menjadi alumni.
Kepala sekolah sedang berpidato di depan altar mengucapkan beberapa kalimat perpisahan dan juga terima kasih yang di tujukan pada siswa-siswi juga pada wali murid.
"Naru hari ini siapa yang datang menjadi walimu?" Tanya seorang gadis dengan rambut pirang panjang yang di kuncir ponytail. - Ino
"Tou san yang datang, kau tahu kan Ino, Kaa san sudah di Suna." Jawab Naruto yang sedari tadi melihat ke satu arah saja.
"Hei Naru! Apa kau masih tak ingin mengungkapkan saja perasaanmu itu?"
"Apa kau gila?!" Seru Naruto hingga membuat Ino sedikit berjengit kaget mendengar suara sahabatnya itu.
"Apa kau tak bisa tidak berteriak?"
"Tidak! jika yang ku ajak bicara itu kau." Ino hanya bisa menghela nafas, dia heran dengan sahabatnya ini sudah sejak masih di junior high school dia menyukai laki-laki yang kini mulai memasuki aula dengan grup band nya, banyak gadis yang berlomba-lomba untuk menyita perhatian sang vokalis tapi tidak untuk sahabatnya ini, Naruto. Dia bahkan sangat cuek dan tak ingin terlihat.
"Kau jahat sekali~." Rajuk Naruto.
"Naru,bukankah ini hari terakhirmu untuk bertemu dia."
"Aku tahu itu." Jawab Naruto,
"Lalu?" Ino begitu gemas dengan sahabatnya ini, bagaimana bisa dia masih saja hanya memendam perasaannya selama bertahun-tahun.
"Tidak Ino, biarkan saja seperti ini."
"Kau yakin tidak akan menyesal? Bukankah kau akan langsung pergi setelah acara kelulusan?" Tanya Ino lagi tapi dia tak mendapat jawaban dari Naruto, akhirnya dia memilih untuk diam karena dia tak mengerti bagaimana pikiran sahabatnya ini.
※※※
Petikan gitar mulai terdengar di iringi dengan alat musik lainnya, hingga sang vokalis melantunkan sebuah lagu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Love
FanfictionAlzheimer ~ kisah indah itu harus terkikis dan terlupakan, sekuat apapun Dia berusaha untuk mengingatkan tapi takdir tak akan bisa Dia ubah bukan? Dan yang dapat dia lakukan hanya menjaga gadisnya untuk tidak pergi lagi, walaupun gadis itu dengan pe...