-Attention Seekers-TS(3) SUDAH TERBIT

Four

"Bahagia itu sederhana. Cukup aku dan kamu berubah menjadi kita."

❌Mulmed: Rendy Darmawan❌

-------------

Author

Jika biasanya Nikita selalu bangun terlambat, pagi ini gadis itu justru bangun lebih awal. Bahkan Nikita yakin Darrel masih molor dengan guling 'bubu' buluk kesayangannya.

Sebenarnya Nikita bangun lebih awal karena dia tidak bisa tidur. Membayangkan hubungannya dengan Aldi yang sudah resmi menjadi pacarnya. Sejujurnya Nikita tidak pernah menyangka cintanya akan terbalas. Apalagi dia tau betul mantan Aldi itu catiknya seperti barbie hidup, apa dayanya yang menyerupai kentang jika di bandingkan dengan deretan mantannya itu? Tidak usah jauh-jauh, degemnya aldi tuh banyaknya segudang. Entahlah seberapa besar hokinya hingga Aldi memilihnya dibanding jutaan ikan di laut itu.

Jam menunjukan pukul enam pagi, tapi penampilan Nikita sudah rapi dengan seragam putih abu-abunya.

Senyum Nikita mengembang saat ponselnya bergetar dan menampilkan nama Aldi di layar ponselnya.

Aldi❤

Aldi: Pagi sayangku :*

/read 06.05/

Nikita: Pagi juga hehe

Aldi: Ciumnya mana :(

Nikita: Dih apasih 😂

Aldi: Mana :(((((

Nikita: Iya iya, nih :*

Aldi: wkwkwkwk

Aldi: aku telp ya?

"Hah?"

Belum sempat Nikita mengetik balasan, ponselnya kembali bergetar menampilkan panggilan masuk dari Aldi❤.

Nikita menarik nafasnya, mengatur nada suaranya setelah itu barulah menekan tombol hijau.

"Halo?"

"Ehem, pagi cantik."

"Pagi jelek."

"Jelek-jelek juga kamu demen kok."

Tau aja bang, hehe

"Dih enggak, jangan ke PD-an deh."

"Ngomongin fakta kok, bwee."

"Dih, masih muka bantal aja rese ya!"

"Kok tau sih aku masih muka bantal? Hahahaha."

"Mana ada sejarahnya Aldian Hardson bangun pagi."

"Hahaha, ini aja biasanya aku belum bangun lho Nik, special pengen denger suara bidadari."

"Gombal aja terus."

"Nggak papa, halal kok gombalin pacar sendiri."

"Pinter ngejawab ya, dasar.."

"Pinter dapetin hati kamu juga kan?"

"Halah itu sih kebetulan aj--"

Brak!

"BANGUN NIKITA UDAH PA-- eh?"

Nikita menjauhkan ponselnya, menatap geram Darrel, "Lo di ajarin ngetuk pintu nggak sih?!"

"Yaelah, biasanya lo masih molor. Jadi percumah gue ngetuk pintu."

"Lo tuh ya? Kalau misalnya gue lagi ganti baju terus tiba-tiba lo masuk. Gimana coba?!"