BUNGKUSAN MISTERIUS

4 1 0
                                    

Satu hari setelah pertemuanku dengan Kerr, aku menjalani hidupku seperti biasanya.

. Bangun tidur, mandi, sarapan, sekolah, belajar, manggung, pulang, makan, tidur, dan itu semua ku ulangi setiap harinya.

.z

.z

.z

" Aku pergi dulu ya ... Jaga dirimu baik baik."

Ungkapan perpisahan dari perempuan yang sangat kukagumi di bangku sekolah ini.

" jangan pergi. Plisss. Jangan. Nanti aku sendirian lagi." aku menjawabnya dengan tetesan air mata. Dia menghiraukan perkataanku dan langsung pergi. Tiba-tiba semua pandangku berubah menjadi putih, dan akhirnya aku terbangun dari lelapku semalaman.

" Haduh lagi-lagi mimpi buruk lagi, moga aja gak kenyataan.. Huh.."

aku terbangun, langsung berdiri dan menuju rak buku dalam kamarku. aku melihat apa jadwal pelajaran hari ini.

" PKN, IPS, MATEMATIKA, OLAHRAGA........, O iya baju olah raga gue.."

Aku berjalan mengambil bajuku yang ada didalam tas.

" Ternyata Ker juga pandai juga untuk membungkus sesuatu.." ujarku dalam hati. Sambil memandangi bungkusan Ker yang rapi sekali..

Tak pikir lama aku langsung membuka bungkusan itu. Ku ambil baju olahragaku, dan kotak kecil bergembok tanpa kunci kutemukan ikut didalam bungkusan itu.

Aku penasaran dengan kotak kecil itu. Ku pandanginya, ku putar-putar itu seperti prang yang menerawang sesuatu.

"Tut...tut...tut" nada ponselku. Aku terkejut hingga melempar kotak itu keatas. Ku kira kotak itu yang berbunyi. " Waduhhh. Kotak berhantu." teriakku.

" Tut. Tut.. Tut." setelah bunyi yang kedua aku tersadar bila ternyata ponselku yang berbunyi. Bukan kotak itu.

" huft . ternyata."

" Ada apa nak. Apa yang berhantu?". Sahut ibuku dari luar kamar. Mungkin saja ibukku mendengarnya karena aku teriak terlalu keras.

" Gak papa buk. " jawabku.

Kotak yang kulempar keatas tadi tersangkut di atap yang bolong. Mungkin terlalu kuat aku melemparnya hingga tersangkut diatap.

" diambil gak ya. ........ Alah gak usah diambil ah. Mungkin juga gak penting lagi pula juga gak ada kuncinya tu kotak."..

Aku berpikir mau ambil kotak itu atau tidak. Akhirnya kuputuskan gak jadi kuambil tu kotak.

Aku pergi ambil hp.ku yang tadi bernyanyi.

" Pagi Go. Ayo berangkat. Aku otw ke rumahmu. "

Ternyata SMS dari Rendi temanku beda kelas. Kalau aku kelas XI Bahasa indonesia 1. Dia Kelas XI IPS 2. Aku biasa nebeng Rendi kalau ayahku pergi kesekolahnya siang. Hari ini hari Rabu tanggal 22 Februari 2017. Tepatnya 1 hari lagi aku berulang tahun. Dan hari ini ayahku tidak masuk sekolah karena ayahku pergi kekantor polisi untuk mengurus SIM. Biasalah ayahku sering lupa, tanggal berlakunya SIM sudah habis 1 tahun yang lalu ingatnya baru sekarang.

Aku kembali melihat SMS dari Rendi tadi. " tunggu-tunggu. Rendi tadi sms jam 6. Sekarang sudah jam setengah 7.. Jadi kan....."

" Telolet- Telolet."

Suara klakson sepedah yang mengikuti gaya klakson bus.

Mendengar suara klakson itu aku bergegas menuju jendela kamarku dan melihat keluar karena penasaran.

" hah. Ternyata rendi itu tadi. "

Pertama aku biasa saja melihat rendi sudah berada didepan rumahku.

" eh itu rendi dan aku belum mandi belum sarapan belum siap buku. Hah aku nanti bisa terlambat." ...

Aku langsung lari menuju kamar mandi. Sampai didepan kamar mandi aku hampir terpeleset karena adik ku Dino bermain Sabun didepan kamar mandi.

" Eh....eh... Untung saja gak kepleset. Dek jangan main disini. Pergi sana kakak buru-buru ni." aku ngusir adik ku tapi dia tidak mau pergi karena mungkin dia belum mengerti bahasaku. Karena dia masih berumu 1 setengah tahun .

Aku masuk kekamar mandi dan bergegas. Setelah selesai mandi aku langsung ambil sarapan didapur. Pada saat itu ayah dan ibu mulai berangkat dari rumah, dan yang dirumah tinggal aku, adik, dan bibi pembantu. Sarapan yang kuambil, kubawa kekamar langsung ku santap masakan itu sambil memakai seragam hari ini.

Semua sudah siap aku bergegas keluar rumah menghampiri Rendi yang telah lelah menungguku dari tadi.

" lho kemana perginya si Ren tadi...?"

Aku bertanya tanya pada diriku sendiri karena si Rendi yang tadi ada diluar rumah sudah tidak ada.

"Bi... Bibi. Tau Rendi tadi gak???" aku tanya bibi yang nyapu didepan rumah.

Bibi menjawab pertanyaanku .

" jadi tadi ceritanya kamu belum berangkat. ??? Jadi begini. Tadi ayah dan ibumu pergi dan ketemu Rendi yang galau di depan sini. Terus kata ayahmu ke Rendi. Kalau kamu sudah berangkat dari tadi. Begitu nak ceritanya."

" hadeh. Ayah gimana sih lha anaknya masih dirumah dikatain sudah pergi. Jadi jalan kaki deh"

Sambungku pada bibi.

" aku berangkat bi".

Aku berjalan santai, jarak rumahku kesekolah sekitar 2 kilo an.

Terpikir dalam benakku." kok sudah gak ada yang berangkat ya. Padahal masih pagi. " aku pandang jam tanganku ternyata sudah jam 7 kurang seperempat.

Aku terkejut dan berlari berharap semoga tidak terlambat.

Suara riuh di komplek perumahan ini membuatku mempercepat lariku karena bising sekali.

Aku sampai didepan rumah Roy. Kulihat semua pintu sudah tertutup.

" mungkin roy sudah berangkat."

Aku langsung menyambung lariku, aku tidak menyangka ada orang didekatku. Dan aku menabraknya dengan keras.

" maaf pak. Saya tidak sengaja. Saya buru-buru nih pak"

" iya nak gak papa. Lain kali hati hati ya.?"

" iya pak. Sekali lagi maaf ya pak" ujarku.

Orang itu berlalu menjauh perlangkah. Aku sambung lariku. Namun aku seperti melihat benda yang sama dengan milikku. Aku kembali menoleh kearah orang itu. Dan orang itu membawa sesuatu yang sudah kuduga.

" lho itu kan seperti kotak yang diberi ker kepada gue. Kok orang itu juga punya." aku keheranan , kuperjelas pandangku ternyata orang itu hanya membawa sebuah kotak makan.

Setelah selesai memandangi apa yang di bawa orang itu aku langsung menyambung perjalananku.

" hari ini terasa aneh bagi gue . besok kan sudah hari ultah. Kok jadi begini ya.." sepanjang jalan aku tetap memikirkan itu..

Misteri ini menyelimuti hari bahagiaku.

Masa Depan Mengubah DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang