Di dalam sebuah bus, musik berdentum cukup keras. Manusia-manusia di dalamnya seperti tengah berada di dalam konser musik. Asik menggerakkan tubuhnya mengikuti irama musik yang mendebarkan dada mereka.
Beberapa yang lain memilih duduk tenang di bagian terdepan bus. Sedikitnya lagi, lebih memilih berkutat pada jalanan untuk menghilangkan stressnya.
Seperti yang telah disepakati pekan lalu, mereka pergi untuk berlibur di sebuah penginapan yang jauh dari kota Seoul.
Si ketua awalnya sempat menolak rencana itu mentah-mentah, tapi timnya serempak memohon untuk disetujui.
Poin telak untuknya.
"Myungho-ya, apa tempatnya masih jauh?"
"Hm... sekitar seperempat jam lagi kita sampai. Ah, ini akan menyenangkan. Kau pasti tidak akan menyesal." Myungho terlihat sangat antusias di sebelahnya.
Kepala Jungkook sedikit meninggi dan menengok ke belakang. Masih sama seperti sebelumnya, bus itu tak ayalnya sebuah bilik karaoke.
"Kau terganggu dengan mereka?" Tanya Myungho ikut menoleh.
Jungkook segera membalikkan tubuhnya. Kembali ke posisi awal dan memilih tidak menjawab pertanyaan Myungho.
"Lain kali kau harus seperti mereka. Itu sangat menyenangkan. Sayangnya Seungkwan tidak bisa ikut. Kalau saja dia ikut, dapat kupastikan kau tidak akan mau ada di sini." Myungho tertawa dengan ucapannya sendiri.
Bus yang mereka tumpangi berbelok ke sebuah penginapan di tepi danau yang luas. Di sekelilingnya, terdapat hamparan pepohonan dan bukit-bukit yang diselimuti kabut.
Udara mulai terasa dingin ketika mereka keluar dari bus.
"Huaa.... akhirnya sampai. Badanku seperti mau patah karena duduk selama itu."
Bambam yang pertama keluar bus. Sambil menghirup udara sebanyak yang ia bisa, lelaki bertubuh kurus itu meregangkat otot-otot tubuhnya. Di belakangnya, Mingyu, Eunwoo, Junhoe, Yugyeom, dan terakhir Jaehyun mengikuti.
Jungkook dan Myungho lebih dulu masuk ke dalam penginapan. Memastikan tempat mereka menginap.
"Ugh aku mual." Yuju duduk berjongkok tepat setelah keluar dari bus.
"Kau terlalu semangat menyanyi tadi."
Eunha terkekeh melihat Yuju seperti anak kecil. Tidak biasanya Yuju terlihat lemah seperti ini.
"Kamar Yeoja ada di lantai atas, sisanya di lantai bawah. Cepat bawa barang kalian. Kita akan istirahat terlebih dulu." Jungkook kembali dengan Myungho tak lama setelahnya.
Mereka segera bergegas membawa tas masing-masing ke dalam.
"Kemarikan tasmu," Jungkook mengambil alih tas milik Yuju dan membawanya dengan lengan yang satunya. "Eunha-ya, bantu dia ke kamarnya."
Jungkook masuk ke dalam rumah, di saat yang lainnya tetap mematung di tempat mereka. Bahkan Yuju yang semula berjongkok nyaris oleng dan terduduk di tanah.
"Geu sarami jinjja Jungkook-iya?" (Itu Jungkook?) Rose ikut terpana melihat tindakan Jungkook barusan.
"Aku sudah pernah melihatnya membawakan pakaian kalian, tapi aku rasa dia semakin terlihat keren sekarang." Jiho yang berada di sebelah Rose berbisik.
"Oh oh oh! Maja. Sejujurnya dia sangat keren jika sikap dinginnya hilang." Lisa menimpali.
Eunha yang terlebih dahulu sadar dari lamunannya. "Sudahlah, mau sampai kapan kalian memperhatikan Jungkook? Kajja Yuju-ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Count On Me | 97 Line [✔]
Fanfiction"Bisakah kau berhenti berpikir kau adalah yang terbaik?!" -Eunha- "Tidak seharusnya kau berurusan dengan orang sepertiku" -Jungkook- Bisakah kami saling melihat satu sama lain? Menghilangkan rasa benci diantara kami. Membangun sebuah arti yang sesun...