#14 Truth or Dare

1.1K 184 3
                                    

Seorang pria dengan tubuh tegapnya itu terus berjalan menyusuri jalanan sempit yang entah membawanya kemana.

Salah satu tangannya memegang sebuah kantung berisi snack dan minuman kaleng.

Ketika melewati sebuah rumah di depannya, seorang wanita patuh baya menegurnya hangat.

"Omo, Donghan-ah."

Pria itu setengah terkejut sambil memutar tubuhnya. Senyumnya seketika meninggi melihat perawakan wanita tua itu mengampirinya.

"Annyeonghaseyo, imo-nim."

"Yha, kemana saja kau selama ini? Sudah lama aku tidak melihatmu di sekitar sini. Aku pikir kau pindah."

"Ahaha aniyo. Akhir-akhir ini sekolah sedang banyak kegiatan. Jadi aku sedikit sibuk." Donghan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

Menyadari tingkah Donghan yang kaku itu, wanita tadi menepuk pelan bahu Donghan seperti anak sendiri.

"Himnaera. Kau pasti sangat lelah. Beristirahatlah selama musim liburan."

Lagi, Donghan hanya tersenyum kikuk mendapati perilaku wanita itu sangat ramah.

Cukup lama ia berbincang dengan tetangganya itu. Mereka membicarakan banyak hal. Mulai dari pekerjaan Donghan di sekolah. Murid-muridnya yang kerap kali membuat onar. Sampai tentang dirinya sendiri yang hidup sendiri tanpa orang tuanya.

"Omong-omong, kemana Jungkook? Aku sudah lama tidak melihatnya. Bahkan aku tidak melihatnya berangkat sekolah."

Mendengar nama Jungkook, air wajah Donghan seketika mengendur. Garis-garis wajahnya turun bersamaan mata sayunya.

"Dia sedang liburan dengan teman-temannya." jawab Donghan sembari mengembalikan senyum di wajahnya.

"Ah tapi, beberapa minggu lalu, sudah cukup lama, ketika aku pergi dengan In Hwa, aku seperti melihat sekiranya tiga atau empat orang anak muda sedang membeli pakaian. Salah satunya laki-laki dan terlihat seperti Jungkook. Kau tahu, anak itu sangat sopan. Dia membawakan barang-barang milik dua temannya itu dengan kedua tangannya." Choi imo bercerita apa yang ia lihat beberapa hari lalu.

Donghan sedikit tertarik untuk mendengarnya. Keinginan untuk cepat-cepat sampai di rumah ia pendam sejenak.

"Aku ingin memastikan itu Jungkook atau bukan. Tapi dia cepat sekali menghilang. Tapi sungguh, anak itu terlihat seperti Jungkook."

Kerutan di wajah wanita itu semakin jelas kala raut wajahnya seperti berfikir.

"Aku rasa itu memang Jungkook kami." Donghan seperti membenarkan cerita Choi imo secara sepihak.

"Kasihan sekali anak itu. Kenapa orang tuanya tega menitipkan anak baik sepertinya padamu. Beruntung dia memiliki Hyung sepertimu."


• • • • •


"Apa semua barang sudah dibawa?"

Tatapan mata lelaki berjaket hitam itu mengabsen setiap anak-anak di depannya.

Hari itu mereka akan kembali ke Seoul setelah liburan singkat mereka. Bus menuju Seoul juga telah tiba. Satu persatu dari mereka masuk ke dalam bis setelah meletakkan tas dan bawaan di bagasi.

Jungkook yang terakhir masuk setelah memastikan mereka tidak meninggalkan apapun.

Karena ini selama perjalanan pulang, Jungkook memilih untuk duduk di bangku terbelakang sembari mengistirahatkan pikirannya.

Count On Me | 97 Line [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang