Nathan benci saat dihadapkan oleh dua pilihan yang mengharuskannya untuk menghancurkan satu hati demi memperbaiki hati yang lain.
Published on May, 16 2017
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang cowok tinggi berambut cokelat sedang berjalan dengan santainya sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana dan kedua telinganya tersumpal earphone. Mata birunya yang setenang samudra menatap lurus ke depan, tempat dimana teman-temannya sedang berkumpul. Dan dengan bibir yang menampilkan senyum miring dia berlari menghampiri mereka.
"Hoi!" Sapanya, mengambil tempat di antara mereka yang sudah lebih dulu berkumpul. Teman-temannya membalas sapaannya lalu mereka larut dalam obrolan seru di tembok pembatas depan kelas yang menjadi tempat kumpul mereka.
Gelak tawa terus menjadi pengiring obrolan mereka membuat murid lain yang berjalan melewati mereka menatap iri, khususnya pada Maura, si cewek cantik kesayangan mereka. Satu-satunya cewek di komplotan mereka.
Sampai saat seorang cewek dengan rambut yang diikat kuda berjalan di hadapan mereka sambil memeluk buku-buku tebal, Senja yang awalnya duduk di tembok pembatas melompat turun. "Hai, Rachel."
Cewek berkuncir kuda tersebut menoleh dan tersenyum lebar membuat tatapan mata biru itu terkunci padanya. "Hai juga, Senja!"
Dia kemudian tersadar dan melirik sekilas ke arah Senja yang sedang salah tingkah karena diganggu oleh Maura dan Fardhan. Kemudian kembali menatap cewek di hadapannya.
"Kalau gitu gue ke kelas ya. Dah," pamitnya lalu berjalan menjauh dari komplotan mereka diiringi oleh tatapan si pemilik mata biru tersebut.
"Dia Rachel," celetuk Senja.
"Udah tau," balas Elang santai yang membuat Senja mendengus kesal.
"Dia gebetan gue," ucapnya membuat mata biru milik salah satu dari mereka seakan ingin keluar dari tempatnya hingga menyita perhatian teman-temannya.
"Nath, lo gapapa?" Tanya Maura yang dibalas gelengan olehnya.
Baru aja mau gue gebet.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai dengan janji gue sebelumnya, gue bakal ngepublish series.
