"Nathan?" Cicitnya kemudian bangkit dari tidurnya saat Nathan berjalan mendekatinya. Walaupun pusing dan lemas, Rachel tetap memaksakan diri untuk duduk dan memberikan seulas senyum kepada Nathan.
Nathan meletakkan bubur dan air yang dibelikannya untuk Rachel kemudian melangkah lebih dekat ke arah cewek tersebut dan meletakkan punggung tangannya pada dahi cewek tersebut untuk memastikan suhu tubuhnya. "Panas."
"Iyalah, Nath. Kalau dingin, ntar gue mati." Balas Rachel, masih sempat-sempatnya bercanda.
Nathan tersenyum, "udah makan?"
Rachel menggeleng. Terakhir kali dia makan adalah semalam, itu pun karena dipaksa sama ibunya. Kalau tidak, mungkin sakitnya lebih parah dari sekarang. Apalagi tadi pagi dia tidak sarapan karena takut ketinggalan bis.
"Kenapa?"
"Tadi buru-buru, jadi nggak sempat sarapan," Rachel nyengir membuat Nathan tersenyum tipis kemudian membalikkan badannya dan mengambil bungkusan bubur ayam yang tadi dia beli di kantin.
"Makan gih. Habis itu minum obat," perintah Nathan sambil menyodorkan bubur yang ada di tangannya ke pangkuan Rachel.
"Gak bisa nanti? Gue masih lemes,"
"Kode?" Tanya Nathan menggoda Rachel membuat cewek tersebut melotot galak ke arahnya.
"Ngaco!"
"Ngomong aja kalau minta disuap," goda Nathan sekali lagi. Rachel hanya diam, menatapnya malas mengundang tawa dari Nathan yang tak bisa dia tahan lagi.
Nathan kemudian mengambil bubur dari pangkuan Rachel dan menatap Rachel yang juga sedang menatapnya. Dia menyendokkan bubur tersebut dan menyodorkannya ke depan mulut Rachel.
"Aaa..." Nathan membuka mulutnya seakan-akan mempraktikan apa yang harus Rachel lakukan. Dengan malu, Rachel membuka mulutnya dan membiarkan Nathan menyuapinya sendok demi sendok.
Pada suapan kelima, Rachel mengalihkan wajahnya. Enggan menerima suapan dari Nathan membuatnya bingung.
"Kenyang," ucapnya menjawab kebingungan dari Nathan. Dia menutup bungkus bubur bekas Rachel lalu meletakkannya di nakas samping ranjang yang ditempati oleh Rachel kemudian mengambil botol air dan menyodorkannya untuk diminum Rachel.
Sambil menunggu Rachel selesai minum, Nathan bangkit dari duduknya dan mulai berjalan menuju ke kotak obat yang berada di meja dekat pintu. Tangannya mengacak-acak kotak tersebut demi menemukan obat yang dibutuhkan oleh Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
SS #1 - Eligere
Genç KurguNathan benci saat dihadapkan oleh dua pilihan yang mengharuskannya untuk menghancurkan satu hati demi memperbaiki hati yang lain. Published on May, 16 2017