kapan nikah?

32.4K 4.3K 1.8K
                                    

Yang besok UN semangat!
Yang UTS semangat juga ㅠㅠ

"Oooom, lagi dong, please~~~" rengek Dira sambil mengayunkan tanganku kesana kemari. Aku hanya mendesah kesal.

Apa hanya Dira yang tidak terpesona pada senyumanku? Setelah melihatku tersenyum, dia malah tertawa puas, entah karena apa.

"Om! Om lucu tau kalau senyum."

"Apa kau serius tidak terpikat? Sedikitpun?"

"Hmmm, gimana ya?" gumamnya. "Makanya senyum lagi, Om."

Aku memutar bola mataku malas lalu mulai menarik ujung bibirku tidak ikhlas.

Aku memutar bola mataku malas lalu mulai menarik ujung bibirku tidak ikhlas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Om! Yang kayak tadi dong!" kesalnya. Aku menggeleng lalu meninggalkan dia yang masih terus merengek memintaku untuk tersenyum.

***

Jalan-jalan kita berakhir tepat pukul enam malam. Sampai di apartemen, Dira langsung masuk ke kamarnya untuk mandi. Dia sempat mengeluh kalau dia sudah lapar--lagi. Tidak ingin membuatnya mati kelaparan, akupun segera meraih jaket tipisku. Mungkin membelikannya udon di kedai dekat apartemen adalah ide yang bagus.

Klek. Aku membuka pintu apartemenku, dan--

"Seungcheol-ah."

Aku mematung melihat dua sosok yang--jujur--sangat aku hormati berdiri di depan pintu.

"Hyung. Noona."

Dira

"I'm a black black widow black widow widow. I'm black widow widow."

Aku terus bersenandung sambil mengeringkan rambutku yang basah. Sepanjang kegiatan mandi tadi, aku nggak bisa berhenti ketawa, serius. Bayangin Seungcheol senyum malah buat aku geli.

"Lihat. Kau jatuh padaku. Oh Dira," kataku sambil menirukan gayanya. "Iya Om, aku jatuh sakit liat senyum Om."

Dan lagi-lagi aku tertawa. Astaga, receh banget ya.

"Om, jadi pesen makanan kan?" teriakku dari dalam kamar. Merasa diabaikan, akupun segera meletakkan handukku di dekat kamar mandi lalu keluar menuju ruang tengah. "Om, ak-"

"Dira-ya!"

Aku mematung. "Mama? Papa? Ngapain disini?" tanyaku. Bukannya jawab, mama malah meluk aku erat banget, sampai sesak rasanya.

"Mama kangen banget. Pulang, Ra. Udah hampir seminggu loh ini sejak kamu minggat," kata mama. Aku menggeleng pelan. Perasaan mama pernah ninggalin aku ke Jepang empat bulan deh. Dan dia nggak bilang kangen tuh.

"Papa juga kangen sama aku? Makanya dateng kesini?" tanyaku setelah melepas pelukan mama lalu duduk di sebelah Seungcheol, tepat di hadapan mama papa.

Om Seungcheol✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang