Konyol

61 3 0
                                    

Reyhan melajukan motornya dengan kencang seperti orang dikejar-kejar setan. Sepanjang perjalanan mereka saling diam. Karena merasa canggung, Aghita membuka percakapan

"Han, siapa aja yang udah pernah lu goncengin? Yang cewe"

"Alfi, windy, alin"

"Gimana ekspresi mereka saat lu goncengin?"

"Maksudnya?" Reyhan memelankan sedikit kecepatan motornya

"Ih! Maksudnya waktu lu goncengin mereka, mereka komen gak atau teriak gitu atau malah nyantai aja"

"Hm.. Ya beda-beda sih"

"Sebutin dong! Kalo alfi gimana?"

"Kalo Alfi, dia diem aja. Kadang ngomong"

"Oohh.. Terus kalo alin? "

"Diem aja dia mah"

"Jantungan ege dia, lu goncengin hahaha"

"Lah, jantungan ngapa?"

"Jantungan, orang lu aja bawa kaya orang dikejar-kejar setan hahaha" ucap Aghita yang tertawa sendiri

"Krik, garing" tambah Aghita

"Ppmmt.. Hahaha disitu yang lucu" Reyhan tertawa melihat Aghita dari spion yang memasang muka melas

"Gak jelas dasar!" sewot Aghita

"Hehe iya maaf"

"Ntar kalo ada polisi gimana Han?"

"Ya gak gimana-gimana"

"Ish lu mah! Ntar kalo polisinya nilang lu gimana?"

"Gak bakal, yang ada polisi yang gua tilang"

"Dih kocak"

"Makasih" ucap Reyhan lembut

Aghita pun tersenyum-senyum karena melihat tingkah Reyhan yang aneh tapi bikin dia gak bisa nahan senyum. Rasanya nyaman bersama Reyhan, tiap harinya selalu ada tawa tercetak di bibir Aghita. Reyhan yang memerhatikan Aghita dari awal hingga sekarang pun tersenyum karena melihat manisnya senyum gebetannya itu dari spion.

Tak ada lagi percakapan antara mereka. Setelah otw melewati lampu merah, Aghita melotot. Bagaimana tidak, Reyhan nyetir dengan tangan satu dan tangan satunya lagi memasang helm pada kepalanya.

"Ih, Reyhan jangan tangan satu! Ntar ngerem mendadak gue men-"

Baru saja Aghita memperingati Reyhan, tiba-tiba mobil didepan mereka berhenti mendadak karena lampu merah menyala. Reyhan pun segera ngerem mendadak dengan kedua tangannya, sampai keduanya loncat dan Aghita hampir saja bertubrukan dengan punggung Reyhan. Lihat saja ujung depan ban motor Reyhan saja sudah menempel pada bagian belakang mobil didepannya.

"Lu gila ya Han?"  Aghita dengan nafas tersengal menepuk pundak Reyhan

"Pegangan Ghit!" perintah Reyhan yang langsung menggas motornya kencang melewati lampu merah. Masih merah loh!

"Lu gapapa kan Ghit? Maaf ya, abis dia ngerem mendadak" kata Reyhan sambil cengengesan

"Auah bodo!" seru Aghita ketus. Bagaimana tidak? Tadi setelah Reyhan ngerem mendadak, dia langsung tancap gas dimana lampu merah masih menyala. Rasanya nyawa Aghita ada sembilan. Malu.. Banget!

"Ya maaf Ghit yaa, gak lagi deh"

"Awas loh ya ampe lagi!" peringatan Aghita kepada Reyhan. Sepanjang perjalanan mereka saling diam. Sampai di daerah komplek dekat rumah Aghita, ada segerombolan cowo yang bisa dibilang anak basis sma. Tak memperdulikannya Reyhan terus saja melewati mereka sampai terdengar suara

Ada RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang