Sparing

43 3 0
                                    

Saat ini Aghita sudah di kamarnya sambil baca wattpad dan mendengarkan lagu lewat headsetnya mengunyah pilus pedas yang baru saja dia beli di supermarket. Aghita sesantai itu padahal sebentar lagi jam 4 bertanda kalau dia harus nonton sparing. Yap! Aghita tidak jadi nonton sparing kelasannya karena tidak dibolehkan mengendarai motor. Aghita baru sebulan belajar mengendarai motor metik. Jadinya dia murung di kamar dan menunggu seseorang ngechat dia, dan yang dia harapkan adalah chat dari Reyhan. Baru saja dia berharap, dan harapannya kenyataan. Aghita dengan semangat membuka layar hpnya yang terkunci dan muncul notif terus menerus dari Alfi

Niken Alfini
Ghit
Lu dmn
Gc ke kandang
Ada Reyhan nih
Ghit
Pokoknya lu hrs kesini skrng!!!

Shaqilla Aghita
Gue gk blh gk dibolehin bawa motor.. Yaudh gue gk bisa dateng lg jg udh telat

Lama Aghita menunggu balasan Alfi. Sampai dia berbaring dan memejamkan matanya. Tiba-tiba hpnya berdering bertanda ada telfon. Seketika ngantuknya hilang dan langsung mengangkat telfon dari Alfi

"Halo ghit"

"Iya kenapa"

"Cepetan lu siap siap karna Reyhan otw lapangan deket rumah lu"

"Eh lu gila ya?! Njir!  Gue baru aja mau tidur.. Dan gue belom mandi!  Njir parah banget lu!  Batalin batalin!"

"Gak bisa, Reyhan udah otw rumah lu"

"Gak mau cepetan lu telfon dia dan gak usah jemput gue! Muka gue dekil banget lagi, sial!"

"Udah sans aja sekarang lu siap siap karna bentar lagi Reyhan sampe dilapangan!  Ok cepet!  Bye met ketemu nanti! Have fun!"

"Woy, tap-"

Tut tut

Panggilan dari Alfi diputus sepihak. Dan sekarang Aghita kaya orang dikejar-kejar anjing berlari ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi. Aghita paling malu kalau penampilannya buruk didepan temannya apalagi di depan cowo.
Setelah selesai dari kamar mandi, Aghita langsung mengganti pakaiannya sesimple mungkin. Dia menggunakan kaos oblong putih lengan pendek, jaket abu-abu, rok abu sekolah dan krudung putih tak lupa dia mengoleskan pelembab wajah pada wajahnya yang lumayan kering kalau habis cuci muka dan lipbam strawberry pada bibirnya yang agak tebal ke orangean juga patfum lux dia semprotkan di baju dan krudungnya. Sudah siap sekarang penampilannya. Dia segera mengambil dompetnya didalam tas dan membawanya. Saat ini Aghita di rumah bersama ayahnya, dia pun berpamitan kepada ayahnya.

"Ayah, kaka ke kandang bola ya sebentar paling ntar pulang jam set 6"

"Sama siapa?"

"Sama Ite" bohong Aghita

"Yaudah sana, udah izin kan sama mama?"

"Udah, yaudah kaka berangkat ya.. Assalamualaikum" Aghita mencium punggung tangan ayahnya dan berjalan menuju lapangan depan gang rumahnya.

Saat Aghita berjalan hpnya bergetar tanda ada chat masuk

Ghara Reyhan
Lu dimana?
Gua udah di lapangan

Saat dia hampir sampai di lapangan, Aghita melihat Reyhan yang terus melajukan motornya karena Reyhan tak melihat Aghita.

"Reyhan!" teriak Aghita namun tak didengar Reyhan

Aghita membalas chat Reyhan

Shaqilla Aghita
Lu mundur, gue di lapangan semut bukan lapangan basket juga bukan di lapangan bola gede

Aghita melihat Reyhan yang menuju kearahnya

"Udah lama ya mundar mandirnya? Maaf ya lama, abisnya si Alfi ngasih tau gue mendadak"

"Iya gapap. Emang Alfi ngomongnya gimana ke ellu?"

"Dia bilang gue harus cepet ke lapangan soalnya lu mau jemput gitu"

"Oh yaudah"

"Kenapa?  Maaf ya, kalo Alfi maksa.. Tadi gue juga kaget lu yang jemput gue, gue kira Rista. Tadi aja Alfi gue marahin dulu" Reyhan melajukan motornya dengan kecepatan sedang

"Iya gapapa Ghit"

Aneh. Gue jadi gak enak ama Reyhan jangan-jangan dia marah.. Ah pokoknya ini gegara Alfi!! Aghita cemberut sepanjang perjalanan dan tak ada percakapan diantara mereka.

Akhirnya mereka sampai di parkiran dan berjalan menuju stadion. Di sana terlihat Alfi dan Rista yang sedang bercakap-cakap melihat Aghita dan Reyhan menuju mereka.

"Cie dijemput doi" seru Alfi dan Ite menyenggol lengan Aghita

"Apaan sih elah! Eh! Gue tanya siapa tadi yang maksa Reyhan jemput gue?"

"Gue sama Ite yang ngerencanain tapi yang ngomong gue" jelas Alfi

"Reyhan nolak gak awalnya?" tanya Aghita kesal

"Nolak sih, tapi gue paksa" kata Alfi

"Yaampun.. Kan gue udah bilang jangan..lu tau? Tadi gue gak enak banget ama Reyhan.. Sepanjang perjalanan gue sama dia gak ngobrol sama sekali.." Aghita menekankan kata terakhir

"Yaa maaf Ghit.. Kan gue cuman mau bantuin lu deket ama Reyhan"

"Tapi gak gitu caranya fi..gue gak tau musti ngapain sekarang" kata Aghita sambil melirik ke arah Reyhan yang berkumpul dengan teman-temannya

"Yaelah ghit, udah santai aja.. Sekarang yang musti lu pikirin apa yang bakal lu beli buat Reyhan" Ite melerai Aghita dan Alfi

"Yaudah jangan gitu lagi ya fi.." ujar Aghita memelan

"Iya, maafin gue ya kalo cara gue salah" ucap Alfi yang diangguki oleh Aghita

"Oh iya, gue dari tadi mikirin apa yang musti gue beli buat Reyhan.. Aqua biasa apa mezon atau apa terus buat bocah kelasan apa" tanya Aghita bingung

"Udah lu beliin aja buat Reyhan, ntar minum bocah kelasan biar gue sama Alfi aja yang beli" kata Ite

"Seriusan? Makasih loh.. Btw gue emang ada duit cuman delapan ribu. Lu gak beliin doi te?" Aghita, Ite dan Alfi berjalan menuju warung

"Ini gue mau beliin doi juga, Alfi juga ya gak fi?" seru Ite

Aghita terlonjak kaget "Hah? Doi?  Siapa doi lu fi? Kok gak cerita kek gue sih?"

Alfi membekap mulut Aghita yang teriak sampai orang-orang disekitarnya menatap mereka aneh.

"Ih lu berisik banget! Jangan teriak!" seru alfi

"Hehe maaf.. Yaudah Kasih tau gue siapa doi lu"

Alfi menghela nafasnya "Aldi"

Aghita membulatkan mulutnya membentuk huruf 'o'

Aghita tidak tau bahwa selama ini Alfi menyimpan rasa untuk Aldi. Bagaimana dia mau tau, Alfi saja tidak pernah curhat tentang Aldi dan juga tidak ada tanda-tanda Alfi menyukai Aldi. Yang Aghita tau hanyalah Ite yang telah menyimpan rasa sukanya kepada Aipen si cungkring teman segengnya. Ite sengaja merahasiakan perasaannya pada Aipen karena dia takut kalau persahabatan mereka akan rusak nantinya.

Setelah beli minuman di warung depan studion, mereka kembali kedalam studion untuk menonton dan menyemangati kelasannya atau lebih tepatnya doi mereka masing-masing haha

"Ayoo semangat Sukma, Reyhan, Tegar, Aji, Amri, Dian, Yudha, Diva!" teriak Alfi

"Mangat kaka..!" Teriak Ite

"Tegar! Gw udah dateng! Awas lu pada kalah!" teriak Aghita yang di acungkan jempol oleh Tegar saja karena yang lain fokus menggocek bola.

*****
To be continued

Ada RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang