8. Masa Lalu II

35.4K 1.7K 34
                                    

  "Ve "

  Itu suara Shania, membuat Ve menoleh ke dalam karena pintu tidak sepenuhnya di tutup. Ia mulai cemas, dengan cepat Ve menutup rapat pintu apartemennya. Kemudian menarik tangan ku untuk mengikuti langkahnya.

  Ia membuka sebuah pintu yang tidak jauh dari lift. Dan masuk yang ternyata tangga darurat.
  Aku menatap nya dengan senyum ku. Entah kenapa aku begitu menyukai semua ekspresi dari nya.

"Jelas kan pada ku ? Kenapa aku mau menjadi milik mu Bapak Keynal ?"

"Aku menyukai mu "

Ia langsung melayangkan tatapan tajam dan dingin pada ku. Tapi aku menyukai itu. Sudah ku bilang aku menyukai semua ekspresi yang ia tunjukkan.

"Key, kamu jangan serakah. "

"Serakah ?" Tanya ku dengan heran. Ia mengangguk ia berjalan ke dekat anak tangga. Kemudian berdiri dengan bersandar di dinding menatap ku dengan tatapan yang benci. Melipat kedua tangan nya di depan dadanya.

"Kamu sudah punya segalanya kan ? Istri yang cantik, baik. Anak yang lucu dan juga harta yang berlimpah. Apa lagi Nal ? " ujarnya pada ku. "Jangan serakah, kita baru kenal. Perasaan mu hanya sesaat Nal. Harusnya kau bersyu..."

"Kebahagiaan " sela ku menatap lurus padanya.

"Hah ?" Aku melangkah mendekat padanya. Berdiri di hadapannya hanya berjarak beberapa centi saja dari nya. Karena tubuh ku yang tinggi ia harus sedikit mendongak untuk melihat wajah ku.

"Kamu bertanya apa lagi  kan ? Kamu memang benar. Aku punya semuanya. Istri yang cantik dan baik. Anak perempuan yang lucu dan juga harta yang berlimpah. Tapi aku tidak punya ke bahagiaan dan Cinta " ujar ku menatap nya dengan sendu. Aku ingin menunjukkan betapa lelah nya aku hidup dalam ketersiksaan selama enam tahun ini.

"Kamu bercanda ?" Aku menggelengkan kepala ku. Lalu beralih pada anak tangga di samping ku. Memutuskan untuk duduk di anak tangga menatap tidak berdaya ke bawah.

"Aku menikah karena di paksa " ujarku dengan jujur. "Naomi .. aku memang mencintai nya. Bahkan sangat mencintainya. Dia orang yang paling berarti untukku. Paling aku percaya dalam hidup ku. Bahkan di banding dengan kedua orang tau ku, ia lebih berarti. Naomi hembusan nafas ku "

  Aku tersenyum perih ketika mengingat semuanya. Masa lalu yang indah sekaligus kelam yang mencetak karakter baru untuk ku sekarang.

"Tapi itu dulu, enam tahun yang lalu. Sebelum penghianatan nya membuat ku mati rasa pada nya sekarang. " ujar ku dengan lemah.
Aku merasakan Veranda duduk di samping ku. Membuat ku menoleh padanya.

"Penghianatan ?" Tanya nya pada ku. Aku menganggukan kepala ku sebagai jawaban. "Separah apa sehingga membuat mu seperti ini ?"

Aku tersenyum perih. Penghianatan itu sangat membuat ku membenci Naomi dan juga seseorang yang paling ku percaya dulu.

Flasback

   Aku menghentikan mobil di depan sebuah toko bunga yang sudah menjadi langganan ku. Hari ini adalah hari yang paling spesial untuk ku dan juga Naomi.
Tepat di hari ini tidak terasa sudah empat tahun hubungan kami berjalan. Bukan tanpa hambatan tapi kami melewatinnya dengan penuh perjuangan. Dan malam ini juga aku sudah memutuskan untuk melamarnya.

"Ini mas " ujar Bu Arni si pemilik toko sederhana yang ada di pinggir jalan. Aku mengangguk dengan senyum merekah.

"Terimakasih Bu " ia mengangguk.

  Setelah itu aku langsung masuk kedalam mobil dan bergegas menuju apartemen kekasih ku.

  Aku dan Naomi sudah berpacaran sejak kami lulus SMA. Dan kuliah di universitas yang sama. Aku bangga padanya, dia merupakan anak sulung dari David Muller seorang pengusaha paling berpengaruh di Asia dan juga Eropa. Di banding dengan papa yang juga seorang pengusaha tapi masih jauh di bawah kekuasaan Muller Group. Dengan semua kekayaan nya ia tidak pernah menjadi sombong atau ria. Ia tetap menjadi gadis yang pekerja keras dan juga sederhana. Sambil kuliah ia juga menjadi seorang model terkenal. Dan gadis itu dengan suka rela menyerahkan hatinya pada ku sepenuhnya.
Jadi aku merasa menjadi laki - laki paling beruntung di dunia bukan ?

Love Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang