17. Kejutan

30.3K 1.3K 42
                                    

"Marry me "

    Ve menatap lekat pada bola mata Keynal. Ia tidak percaya kalau kata itu akan keluar dari mulut Keynal malam ini. Dengan masih sedikit syok ia kemudian tertawa pelan. Merasa Keynal sedang membuat lelucon.

"Hahaha... jangan bercanda, sayang. Ini gak lucu " ujar Ve, mencoba untuk tidak terlalu terbang.

  Keynal kembali duduk di samping Veranda. Ia meraih tangan Ve kedalam genggaman nya. Dan kemudian menatap mata Ve dengan lekat. " marry me "

  Ia mengulang untuk kedua kali nya, membuat Ve kembali membeku. Ia menatap Keynal, mencari kebohongan di sana. Tapi, ia malah melihat Keynal menunjukkan keseriusan nya.

"yang kedua ?" Tanya Ve, dengan nada lirih.

"Aku akan menceraikan Naomi " ucap Keynal, begitu mantap bahkan tanpa herfikir untuk kedua kali nya.

"Semudah itu ?" Keynal mengangguk. "Gimana sama Zara ?"

"Ve, kamu tau aku sama Naomi gimana ? Aku sudah menceritkan semua nya sama kamu. Apalagi yang harus aku katakan sama kamu ? Aku dan Naomi menikah karena paksaan "

"Kamu gak takut kalau semua yang kamu miliki hilang ? Gak takut sama Papa nya Naomi ?"

"Sayang, satu - satu nya alasan kenapa aku mau menikah dengan Naomi, adalah Shania. Aku memikirkan masa depan adik ku. Tapi sekarang ? Shania sudah dewasa. Dia pasti bisa menjalani hidup nya dengan baik " Veranda menelan ludah dengan sulit.

  Ia takut kalau semua hanya bualan Keynal. Ia takut, jika nanti Keynal akan berubah fikiran di tengah jalan. Saat ancaman itu kembali datang, maka Pria di depan nya itu tidak kuat atau akan menyerah. "Ve, apa kamu gak mau menikah dengan ku ?"

  Ve diam, ia tidak tau harus apa. Jelas ia sangat mau menikah dengan Keynal. Tapi, Gimana dia harus mengatakan nya pada Papa nya ? Apa papa nya akan setuju jika dia menikah dengan Keynal ?

"Ve " lirih Keynal.

  Veranda menghela napas berat, ia kemudian beranjak dari sofa. Menuju meja kecil yang ada di dekat tempat tidur. Mengambil selembar note dan menuliskan sesuatu di sana. Lalu kemudian kembali ke samping Keynal.

"Kalau kamu emang beneran mau menikahi ku, datang ke sini. Dan minta padanya. Maka aku akan menikah dengan mu " ujar Ve, meletakkan secarik note warna biru di depan Keynal.

  Pria itu langsung mengambil nya, ia langsung tersenyum membaca sebuah alamat di sana. Ia yakin kalau itu adalah alamat orang tua Ve tinggal.

"Aku akan kesana, Besok "

"Hah ?!" Kekagetan Ve bertambah. Keynal hanya tersenyum geli sendiri melihat ekspresi terkejut Ve. Ia tidak lagi menanggapi nya. Ia dengan tanpa di suruh langsung memasukkan cincin itu ke jari manis kiri Ve. Dan kemudian mengecup nya.

Cup

"Aku akan melamar mu, Besok. Dan bersiap lah untuk menikah dengan ku " ujar Keynal lagi.

  Ve masih tidak bisa menebak jalan fikiran Keynal. Ia tidak mengerti ada apa dengan Keynal. Tiba - tiba saja mengajak nya menikah dalam waktu singkat ini.
Saat ia sadar dari keterkejutannya. Pria itu sudah tidak ada lagi di hadapan nya. Sudah masuk kedalam kamar mandi.

  Veranda menghela napas berat, ia kemudian memandangi jari manis nya. Bibir nya tersenyum melihat cincin yang melingkar di sana. Ia berharap kalau semua akan baik - baik saja.

Hubungan dan Keynal akan berjalan ke arah yang di ingin kan. Bersama untuk selama nya.

***

Love Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang