Hai, hai, hai, terima kasih readers-ku semua yang sudah
berbaik hati menunggu update Aveolela. Maafkan masa hiatusku yang cukup mengganggu.Eniwei, happy reading readers. Berjejaklah di sini ya... 😊
*--*---*--*--*--*---*--*--*---*--*--*--*--*
“Sepertinya kalian tetangga baru kami.”
Maia membeku. Tubuhnya bagai tersiram segalon air es. Rasa dingin menyusupi seluruh tulang belakangnya. Meski begitu, tubuhnya justru merespon berkebalikan. Alih-alih kaku, Maia langsung berdiri tegak.
Dan di sanalah dia. Berdiri tegak dengan sorot mata tajam yang sangat dihafal Maia. Maia syok berat. Jantungnya nyaris copot.
“Kamu?”
Maia nyaris ingin mencekik lehernya sendiri.
Kenapa Tuhan, kenapa Engkau sangat murah hati di saat yang tak tepat? Kenapa dari sekian milyar orang di dunia ini, justru dengan wanita tengil ini aku harus bertemu?
Maia menggigit bibir gugup menunggu reaksi dari si tengil cantik yang berdiri di hadapannya. Wanita itu terlihat kaget berat, sama seperti dia. Matanya melotot membuat Maia diam-diam merasa geli. Pasti yang ada di pikiran wanita ini adalah, “Apakah dia sekarang sedang melihat hantu?”
Mendadak Maia berteriak keras seiring sepasang tangan yang menangkup pipi dan mencubitnya super keras.
“Aduuuhhh!!!”
Wanita itu belum puas. Jarinya cepat turun ke bawah dan mencubit lengan ramping Maia.
“Aduh, aduh, aduh, Trea hentikan! Ini gue! Beneran gue!” Maia meronta-ronta, membebaskan diri dari cubitan Trea. Sufiks panggilannya berubah sekejap. Dari aku-kamu menjadi lo-gue.
Wanita yang Maia panggil Trea segera melepaskan cubitannya,. Tapi bukan karena jerit kesakitan Maia, melainkan sentakan keras tangan David.
“Lepaskan istriku.” David mendesis dingin.
Namun, intensitas ketegangan mendadak naik saat sesosok tangan kukuh yang lain juga mencekal pergelangan tangan David.
“Kamu juga, Sir. Lepaskan tangan dari istriku.” Pria tampan yang sedari tadi berdiri di belakang Trea berkata tajam.
Maia dan Trea mendongak. Menonton dua pria bertinggi sama sedang beradu tatapan tajam. Seandainya tatapan tajam bisa membunuh, sudah dipastikan tubuh dua pria tampan ini sekarang pasti hancur berkeping-keping.
“Elo beneran manusia?” Trea akhirnya bertanya.
Maia mengangguk lemah. “Untungnya gue masih manusia,” jawab Maia sambil mengelus-elus lengannya.
Dia yakin bakalan muncul lebam parah di lengannya efek vandalisme brutal yang diluncurkan Trea.
Maia melirik Trea dan aliran darah serasa menghilang dari wajahnya. Itu ekspresi terakhir yang ingin dilihat Maia dari sosok Trea. Buru-buru wanita itu menahan laju emosi Trea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aveolela • TAMAT •
Romance[Republish] [Only 18+] [Please, be wise with your book] Setelah mengalami keguguran yang hampir menghilangkan nyawa, Maia dihadapkan pada kenyataan pahit lainnya. Sosok malaikat lain hadir dalam kehidupan David mewujud sekretaris cantik bernama Venu...