Episode 4

42 5 0
                                    

Di depan pintu ruang wali kelas, Ardi mengetuk pintu.
"Masuk!" ucap suara di ruangan.

Kemudian ardi masuk. Ia menunduk, malu karena terlambat.
"Kemana saja kamu?" tanya pak Ade wali kelasnya

"Maaf pak, tadi saya ada urusan sebentar"

"Urusan apa?"

"Urusan pribadi, pak"

"Ya sudah duduk, ada hal yang ingin bapak bicarakan dengan kamu..."

***

Sesampainya di kelas...
"Gimana, Di?" serobot Fero.

"Gimana apanya?" ucapnya Ardi dengan wajah datar.

"Itu, kata pak Ade"

"Nggak papa"

"Kamu nggak jadi korban kdrt 'kan?" tanya Fero asal.

"Kdrt apaan?" tanya Ardi yang mulai mual bicara dengan Fero. Eh, maksudnya pusing.

"Serius.. Itu mata kamu merah. Pasti kamu nangis" selidik Fero.

"Hah?" mengusap - usap matanya.

"Tuh 'kan! Ayo kita lapor polisi!" menarik tangan Ardi.

"Lepas!" Ardi melepas pegangan Fero. Ia kemudian berlari ke kursinya dan membuka buku.

"Ardi ayo!" teriak Fero.

"Kemana?" tanya bu Siti, guru Matematika.

"Ke kan.. Eh ibu, saya tadi mau ke ruang guru nengokkin ibu"

"Nengokkin, emang ibu sakit apa! Cepat duduk!"

"Siap bu" Fero berlari ke tempat duduknya. Disertai gelak tawa teman - temannya.

"Dan Ardi, maju ke depan!" ujar bu Siti.

"Ada apa, bu?" tanya Fero.

"Ah, palingan di hukum" ucap Rehan tiba - tiba.

"Iya, 'kan kemarin dia pukulin Rehan ampe babak belur" ujar Yadi yang langsung mendapat jitakkan dari Rehan.

"Nggak usah disebut juga kali, dasar oon" ucap Rehan yang disambut gelak tawa oleh seluruh  siswa.

"Makanya jangan suudzon, jadi malu 'kan kamu" ucap Hendra.

"So alim lu" ujar Sandi.

"Sudah - sudah, begini ibu jelaskan.." ucap bu Siti menggantung.

"Nah, gitu dong, bu. Jelaskan! Hubungan juga perlu penjelasan apalagi ini" potong Fero.

"Diam!! Jangan ada yang bicara lagi! Teman kalian Ardi dalam pelajaran matematika akan menjadi asisten ibu"

"Kayak kuliah aja pake acara asisten" potong Fero.

"Fero!!! Keluar!!!" teriak bu Siti.

"Maaf bu, saya keceplosan" sambil berlari keluar kelas.

Ardi bangkit dari tempat duduknya. Lalu berjalan tegap diiringi tatapan kagum beberapa siswa disana.

"Baik Ardi, untuk tugas pertama kamu jelaskan bagian - bagian dari lingkaran!" perintah bu Siti.

"Baik bu, begini ya teman - teman. Ya.. Walaupun ilmu saya tidak luas, tapi saya akan berusaha sebisa saya. Baiklah untuk itu..."

***

(Flash back on)
"Begini, apakah benar kamu juara matematika tingkat nasional?" tanya pak Ade dengan tatapan seriusnya dibalik kacamata minnya.

"Betul, pak!" sahut Ardi.

Dibalik Sifat Pendiam ArdiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang