Episode 5

56 5 0
                                    

"Apaan sih kamu"

"Tenang nanti aku bilangin sama Ardi"

"Jangan!" teriak Hera yang pada saat itu mang mamat tengah menyimpan teh manis dimejanya.

"Lho kok jangan?" tanya mang mamat.

"Eh, bukan mang saya lagi ngobrol sama Fero. Simpen aja mang, entar Fero yang bayar"

"Hah?! Aku kira kamu yang bayar"

"Nggak papa lah kali - kali"

"Terserah.."

***

"Irma, kamu nggak pesen apa - apa?"

"Oh iya, Sa! Kamu mau pesen apa?"

"Pesen.. Apa ya.. Samain aja deh sama kamu"

"Ya udah, aku kesana dulu"

"Ya"

Setelah Irma pergi, Sania maupun Ardi tidak ada yang membuka pembicaraan. Sania sesekali curi pandangan pada Ardi yang sedang membaca buku.

"Ka Ardi ganteng banget.." batin Sania.

"Ada apa?" tanya Ardi yang menangkap basah Sania yang sedang memandang Ardi.

"E.. Enggak kok" ucap Sania tersipu malu.

"Beneran?"

"Iya nggak papa"

"Aduh.. Ka Ardi jangan liatin aku kayak gitu dong. Aku 'kan jadi tensin" batin Sania.

Kemudian Irma datang dengan membawa pesanannya.
"Silahkan pak, bu" ucap Irma.

"Terima kasih mbak!" sahut Sania sambil cengengesan.

"Lho kok mbak sih. Teteh dong"

"Iya teteh"

"Irma, Sania, aku ke kelas dulu ya, mang mamat uangnya di meja"

"Muhun!" sahut mang mamat.

"Iya ka!"
"Iya"

***

"Fer, udah habis belum?"

"Belum, emangnya kenapa?"

"Cepetan!"

"Hah, iya.. Srrupp... Yah habis"

"Ayo!"

"Bentar, itu ada Ardi. Ardi!!" teriak Fero.

Ardi melirik kearah Fero dan Hera. Kemudian ia menghampiri mereka.
"Fero, nanti kamu jangan ngomong macem - macem yah"

"Ngomong apa?" tanya Ardi.

"Ngomong.." ucap Fero menggantung.

"Nggak, sebaiknya kita ke kelas aja"

"Tap.." ucap Fero menggantung.

"Yuk" ucap Hera sambil menyeret Fero ke kelas.

"Tunggu! Huh, sudahlah kalo begitu aku jalan sendiri aja"

Ardi terdiam sejenak, lalu kembali berjalan ke kelas. Di koridor ia tak sengaja bertemu Revi and the genk.
"Hai Ardi!" sapa Revi.

Ardi hanya tersenyum simpul dan lanjut berjalan. Namun, Revi and the genk menahannya.
"Kok buru - buru sih? 'Kan bel masuk masih lama" protes Revi.

"Bukan begitu, tapi.. Itu!" Ardi menunjuk ke belakang mereka.

Revi and the genk menoleh dan mereka melihat bu Listi berdiri dibelakang mereka.
"Kenapa kalian menghalangi jalan? Minggir! Kalau mau nongkrong di taman bukan di koridor!" tegur bu Listi.

Dibalik Sifat Pendiam ArdiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang