Episode 1

133 8 2
                                    

"Kring..." suara bel masuk berbunyi. Semua siswa berlarian masuk menuju kelasnya.

Semua siswa duduk rapi di bangkunya masing -masing. Sama halnya dengan Fero. Siswa kelas VIII SMPN Maju Jaya.

"Fer, katanya bakal ada murid baru, ya?" tanya seorang siswi didekatnya. Hera.

"Iya, ra. Mungkin hari ini dia bakal masuk" jawabnya santai.

"Emang iya?"

"Mungkin"

"Dasar..."

Setelah beberapa lama, bu Karin datang ditemani seorang siswa. Seketika kelas riuh dengan bisikan - bisikan siswa lainnya.

"Selamat pagi, anak - anak!" sapa bu Karin.

"Selamat pagi, bu!" sahut semua siswa serentak.

"Oh iya, hari ini kalian kedatangan teman baru. Untuk itu, ibu persilahkan untuk memperkenalkan diri" ucap bu guru panjang lebar.

"Nama saya Ardi, saya pindahan dari Bandung. Disini saya tinggal bersama paman dan bibi saya. Mungkin hanya itu, apa ada yang mau bertanya?" ucap Ardi panjang lebar.

"Rumah kamu dimana? Hobi kamu apa? Kamu udah punya pacar belum?" ucap seorang siswi berpita Kupu - kupu diiringi sorak sorai dari siswa lain. Eh, maksudnya ejekan dari siswa lain.

"Apa? Nggak salah 'kan?" ucapnya protes.

"Eu... Rumah saya ada di seberang warung sana. Hobi saya baca buku. Dan untuk yang satunya lagi, saya belum punya pacar. Oh iya, nama kamu siapa?" jawabnya panjang lebar.

"Hah, oh.. Namaku Revi" ucapnya gugup.

"Oh.. Salam kenal" sapa Ardi ringan.

"Hm?, sa-salam kenal juga" balas Revi gugup.

"Baiklah, kalau begitu kamu duduk di.. Sana, sama Fero" ujar bu Karin.

"Baik, bu!" sahut Ardi.

Kemudian ia berjalan pelan diiringi berbagai macam tatapan dari seluruh siswa.
Kemudian ia duduk dan mengambil buku di tasnya.

"Hei, namamu tadi Ardi 'kan, Fero!" ucapnya sambil menjulurkan tangan kanannya.

"Oh, Ardi" membalas uluran tangan Fero.

Sepanjang pelajaran, mereka berdua tak ada yang membuka mulut. Hanya terdiam dengan kegiatannya masing -masing.

***

Hehe.. Segitu dulu ya.. Maaf kalo belum maksimal. Buat next mungkin bakal ada penambahan tokoh. Ditunggu kritiknya.

Jangan lupa vote dan komen..

Dibalik Sifat Pendiam ArdiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang