Chapter 3 : Cemburu

6.7K 749 11
                                    

Ke Yan menghentikan mobilnya tak jauh dari perusahaan sebelum akhirnya menurunkan Jiang Qi di pinggir jalan dan memberitahunya, "Hati-hati di jalan ya."

"En...Aku tahu. Dari sini ke perusahan tak begitu jauh kok," Jiang Qi tersenyum saat ia menjawab. Ia melambaikan tangan agar Ke Yan pergi duluan, Ke Yan pun mengangguk dan kembali menyetir mobilnya.

Hari ini Jiang Qi sedikit telat datang ke perusahaan, ia mendapati banyak orang berkerumunan di depan pintu lift saat ia masuk. Banyak teriakan, "Jangan dorong aku," terdengar. Melihatnya membuat Jiang Qi berpikir, 'Merepotkan ah! Lebih baik aku naik tangga saja.'

Xiao an yang tengah berhimpitan untuk masuk ke dalam lift melihat Jiang Qi. Di tengah situasi berada di kerumunan orang banyak ia cepat-cepat menuju kearah Jiang Qi. "Manajer Jiang, kenapa kau telat datang hari ini? Biasanya  sudah sampai dan sudah mulai bekerja."

"Hari ini aku bangun kesiangan," Jiang Qi menatap Xiao an lalu pindah menatap ke arah lift.

Xiao an melihat laki-laki di hadapannya yang biasanya terlihat santai tiba-tiba terlihat serius.

Melihat ekspresi Jiang Qi yang memandang ke arah lift, ia tidak bisa tidak menepuk dadanya dan dengan semangat berkata, "Tidak apa-apa. Biarkan kakak satu ini membantumu masuk ke dalam lift."

Mendengar kalimat Xiao an wajah Jiang Qi berubah warna. Melihat sosok mungil di hadapannya yang hanya setinggi bahu Jiang Qi, ia menjawab tak berdaya, "Xiao an, aku lebih besar darimu oh."

"Aiya, pria ini, kau tak perlu khawatir ba, he he." Xiao an menggaruk kepalanya sambil tertawa, ia memegang lengan Jiang Qi dan berjalan menuju lift saat ia berhenti bicara.

Jiang Qi membiarkan Xiao an menarik lengannya, tetapi tiba-tiba ia merasakan sepasang mata yang familier menatap ke arahnya. Ia melirik ke belakang dan menemukan Ke Yan dengan mata yang menyipit menatap dirinya.

Jiang Qi yang melihat ekspresi Ke Yan tahu jika kekasihnya itu sedang marah. Dengan cepat ia menarik kembali lengannya dari pegangan Xiao an.

"Hei, ada apa?" Xiao an melihat kearah lengannya dan menatap Jiang Qi penasaran.

"Hmm, tidak apa-apa. Aku bisa berjalan sendiri, oke," jelas Jiang Qi cepat-cepat.

Awalnya Ke Yan seharusnya sudah sampai di perusahaan sebelum Jiang Qi, tapi siapa yang tahu kalau ia akan berpapasan dengan bos Huang dari grup Bo Ya membuatnya terlambat karena berbicara mengenai beberapa hal. Saat ia memasuki lobi perusahaan semua pegawai berdiri dan menyapanya dengan "Selamat pagi," dan ia tak sengaja melihat Xiao an menarik lengan Jiang Qi.

Tiba-tiba dadanya terasa sesak. Meski Ke Yan tahu Xiao an tidak menyukai Jiang Qi, tetapi melihat ia memegang lengan Jiang Qi seperti itu, Ke Yan merasa perutnya keram.

Mengikuti Ke Yan dari belakang adalah asistennya. Melihat Bosnya yang tadi berjalan cepat tiba-tiba berhenti, sang asisten mengikuti arah pandang Ke Yan dan melihat akar dari permasalahannya.

Asisten Ke Yan namanya Yang Shao Yu, dia adalah teman baik Ke Yan. Setelah kelulusan ia langsung direkrut untuk bekerja di perusaaan oleh Ke Yan untuk membantunya dan hanya ia satu-satunya yang tahu Ke Yan dan Jiang Qi adalah sepasang kekasih.

Melihat adegan di hadapannya ia tahu benar jika sahabatnya saat ini tengah marah. Sekali Ke Yan marah, ia suka melemparkan semua pekerjaan kantor pada Yang Shao Yu, membuat dirinya tersiksa setengah mati saat siang hari dan harus bekerja lembur malam harinya. Mengingat kenangan pahit tersebut, ia buru-buru melangkah ke depan untuk bermediasi.


[DROP] President Wife is A Man (Terjemahan Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang