[COMPLETE] 3 Charming Host - TaeGi, KookGa, MinYoon

Story 3 - Love and Body Instinct pt 3

Author : Cha2LoveKorean
Title : 3 Charming Host
Genre : Romance
Rate : T
Main Pair : TaeGi, KookGa, MinYoon
Cast : BTS and Others
Disclaimer : The Story is mine and always be mine! (:p)
Warning : Typo(s), OOC, Boys Love, Alur Berantakan, Don't Like Don't Read!
Remake dari komik yang berjudul sama, karya Shin Kawamaru ^^

Story 3 - Love and Body Instinct pt 3

"Hai," Yoongi mendongak dan mendapati Taehyung berdiri di depan pintu apartemennya. Penampilannya sudah berubah dari yang terlihat di tempat kursus. Sebatang rokok permen kembali terselip di mulutnya.

"Hari ini tidak mau belajar nih? Aku sudah rindu ekspresi lucu milikmu saat kugoda. Hahahaha," guraunya. Ia tertawa renyah tapi tidak kunjung mendapat balasan maka dari itu ia berhenti. Yoongi menatap sang guru dengan ekspresi yang sulit terbaca. Taehyung mengerutkan dahinya. Ada apa dengan muridnya itu? Padahal biasanya ekspresi Yoongi sangat terlihat polos. Marah saat ia kesal dan tertawa saat ia senang. Ekspresi yang unik menurutnya.

"H-Hari ini tidak perlu deh. Mulai sekarang juga Kim saem tidak perlu memberikan pelajaran gratis buatku lagi," ujarnya. Ia menunduk dalam sesaat lalu kembali mendongak. Menatap wajah sang guru lalu tersenyum terpaksa. "Terima kasih karena selama ini Kim saem sudah mau mengajariku," tambahnya. Ia membungkuk hormat pada Taehyung lalu melangkah menjauhi guru yang di cintainya itu dan masuk ke dalam apartemen.

Taehyung terdiam di tempatnya. Ia menatap pintu bercat putih itu dengan kaget.

Sejak pertemuan itu, Yoongi menghindari Taehyung dimanapun. Di apartemen, di tempat kursus, bahkan di jalanan sekalipun. Yoongi tidak sanggup lagi bertatap muka dengan gurunya itu. Melihat bayangnya saja sudah membuat matanya panas. Sudah cukup ia menangis malam itu, ia tidak mau menangis untuk guru itu lagi. Yah, Yoongi tidak mau jatuh cinta pada Taehyung terlalu dalam. Bahkan kalau bisa ia ingin menghapus perasaan itu.

Yoongi menggerakkan pensilnya di atas buku. Sebuah ponsel terselip di antara telinga dan pundak pemilik suara berat itu. "Iya eomma, aku tidak sempat pulang tahun ini. Masih banyak pelajaran yang belum ku pelajari," ujar Yoongi. Ibunya mengerang protes di sebrang sana membuat sebuah kekehan keluar dari bibir tipisnya. "Aku berjanji akan pulang ke Daegu sehabis tahun baru,".

Percakapan itu selesai sepuluh menit kemudian. Yoongi menatap layar ponselnya. Bersyukur ibunya menelepon dan membuatnya setidaknya lupa pada guru tampan yang selalu hinggap di pikirannya.

Yoongi terdiam. Lagi-lagi ia harus memikirkan Taehyung. Padahal selama ini ia sudah berusaha menyibukkan dirinya agar tidak teringat namja tampan itu.

"Kau ingin menghabiskan waktu denganku 'kan?"

Perkataan Taehyung saat itu terngiang-ngiang di kepalanya. Yoongi menutup matanya berusaha menghapus suara itu.

"Bahasa Inggris itu bukan teori,"

Setitik air mata mengalir dari matanya. Tidak, Yoongi tidak bisa menghapus perasaannya pada Taehyung. Semakin ia berusaha, semakin dalam pula ia jatuh pada pesona sang guru.

"Yang terpenting itu insting,"

Yah, Yoong tidak perduli sekarang. Ia sangat merindukan guru tampan yang sering mengemut rokok permen itu. Dan ia harus bertemu dengannya. Setidaknya berikan kesempatan untuk Yoongi menyatakan perasaannya secara serius.

Yoongi memakai mantel berwarna abu-abu nya dan melangkah keluar apartemennya. Sambil mengeratkan syal di lehernya, ia melangkah lebar-lebar meninggalkan tempat tinggalnya. Ia harus bertemu dengan Taehyung. Apapun itu keadaannya.