DIRUANG makan itu, tampaklah orang-orang yang berpakaian resmi sedang menatapnya tajam. Sepertinya Arthenz Rouvert langsung tahu kedatangannya tidak diharapkan. Ia terkejut dan sedikit takut, namun ia memendam rasa itu dalam-dalam.
Seorang wanita jangkung berparas cantik mulai mendekatinya ke dekat pintu masuk ruangan itu. Dia adalah Lady Wattersonela. Rouvert membungkuk padanya.
"Saya minta maaf, Madame. Saya agak terlambat. Saya mohon maaf karena telah membuat anda lama menunggu."
"Oh, tidak apa-apa. Namamu... Bukannya... Sir..." sang wanita tidak melanjutkan kata-katanya.
"Arthenz Rouvert, Madame," sambung Rouvert.
Wanita tua itu menepuk dahinya.
"Oh, iya. Saya ingat. Saya sering mendengarmu di koran-koran, majalah-majalah detektif, dan Channel TV internasional. Ya ampun, saya begitu pelupa," ucapnya sambil tertawa. Kemudian ia duduk lagi di kursinya sambil meminum segelas air putih yang masih hangat.
"Mari duduk," ujar wanita itu.
"Selamat datang, Rouvert. Duduklah disampingku," kata Sir Dawn Chringstone.
"Baik Sir."
Sang detektif mulai duduk disamping Dawn Chringstone dan menikmati hidangannya. Kebetulan, ia juga duduk disamping salah seorang anak dari teman lamanya itu. Rouvert memandangnya sekilas. Wanita muda bak bidadari itu bernama Gamma Chringstone. Pesona matanya yang bewarna biru kehijauan selalu meninggalkan kesan unik bagi orang-orang. Sebab orang-orang yang memiliki bola mata seperti itu hanya 10% di dunia ini. Kulitnya yang putih serta gaun pesta berwarna merah jambu turut menambah kecantikannya.
Beberapa menit kemudian, wanita baya - yang adalah salah seorang tamu - memecah keheningan.
"Alpha dimana?" Tanya wanita itu.
"Hm... Benar juga. Kemana gadis kecilku itu?" Lady Wattersonela menambahi.
Seorang pria berumur 25 tahun mengangkat bahunya.
"Mungkin masih dikamarnya, mom," ucapnya menenangkan. Tetapi ia sendiri tidak tenang. Ia mengucapkannya dengan nada yang kurang yakin. Pemuda itu bernama Bheta Chringstone.
Pria kacamata yang memakai setelan jas silver ini merinding. Tangannya yang putih terlihat gemetar tidak mau berhenti. Rouvert meliriknya dengan sangat tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery in White Villa
Mystery / ThrillerArthenz Rouvert adalah seorang detektif swasta berkebangsaan Inggris yang sangat menyukai benda-benda simetris. Suatu hari, Rouvert menikmati secangkir teh didekat perapian. Namun tiba-tiba teleponnya berdering. . . Ia diundang makan oleh sahabatny...