Banyak yang bilang, kalau aku tak sewajarnya mengagumi kamu.
Banyak yang bilang, kalau aku tak seharusnya mengeluk-elukkan kamu.
Banyak yang bilang, kalau aku tak semestinya menyayangi kamu hingga sedalam ini.
Tapi, apa peduliku?
Kalau dengan menyayangi kamu saja, aku bahagia. Sekalipun kamu tidak akan pernah merasakan kasih sayangku secara langsung, karena sekat yang memisahkan antara aku dan kamu---ya, bisa dibilang, jarak yang terpaut jauh. Bagaikan Bumi dan Matahari, walau dekat, tapi tidak pernah bisa menyatu.
Kalau dengan mencintaimu dengan segenap hati yang kupunya ini, aku senang. Disaat cinta adalah tentang 'saling' ; saling mencintai, saling menyayangi, saling melindungi, saling memahami, saling mengerti. Tapi, buatku, cinta tidak selalu tentang 'saling'. Karena memang, disini, hanya aku 'sendiri' yang mencurahkan segenap perasaan cinta dan kasih sayang ini sama kamu.
Tapi, mau bagaimana lagi, jika aku hanya bisa mencurahkan keluh-kesahku ini ke kamu?
Mau bagaimana lagi, jika aku hanya bisa mendapatkan semangat belajarku ini dari kamu?
Mau bagaimana lagi, jika aku hanya bisa mendapatkan motivasi hidup dari kamu?
Mau bagaimana lagi, kalau selama ini, kamu adalah orang yang selalu aku anggap penting dalam hidupku ini?
Kamu masuk ke dalam hidup aku tanpa permisi--tiba-tiba tanpa sepengetahuanku sebelumnya;
Hingga akhirnya, kamulah orang yang mengajarkan aku bahwa cinta memang bisa ditunjukkan oleh banyak cara, tapi cinta yang harus memiliki bukan satu-satunya cara untuk menunjukkan ke semua orang, ke semua penjuru dunia bahwa aku sayang sama kamu.Karena, cinta tidak pernah memaksa aku untuk memiliki kamu.

YOU ARE READING
My Dearest, Kim Jongin
PoetryHanya berisi tentang curahan dan ungkapan isi hati, puisi, untuk yang tersayang, Kim Jongin.