Superman ! : Part 2

22 5 1
                                    

Si bebeb :)



Malam telah tiba, sinar matahari yang menghiasi siang hari, kini telah tergantikan oleh sinar rembulan yang memancarkan keindahannya pada malam hari. Bintang yang bertaburan di langit kini terlihat sangat indah membuat siapapun yang melihatnya engan memalingkan pandangannya dari langit malam.

Herman yang sedang termenung dengan melihat langit yang begitu indah di balkon kamarnya. Ia di kagetkan oleh suara yang aneh. Suara orang tertawa namun sangat menyeramkan. Herman melihat kanan dan kiri lalu melihat ke area bawah rumahnya namun nihil tidak ada seorangpun. Herman melihat ke arah rumah sebelahnya yang beberapa hari ini kosong karena pemilik rumah itu telah pindah.

Bulu herman seketika berdiri. Bulu kuduk maksudnya. Herman segera masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu balkon karena takut itu bukanlah manusia. Melainkan kutilanak

Herman langsung berbaringan di tempat tidurnya dan masuk kedalam selimut. Pikirannya berkelana kemana mana memikirkan sura aneh tadi.

Hihihihi.. Hihihihi.. Hihihihi... Hihihihi

Herman menegang ketika mendengar suara menyeramkan tadi semakin mendekat.

"Woy jangan becanda gak lucu lo."
Herman berteriak , bisa saja itu orang iseng yang mengerjainya.

Namun hening tidak ada balasan dari omongan herman yang ada suara tawa menyeramkan tadi.

Hihihihi.. Hihihi... Hihihihi.. Hihihihi.. Hihihihi

Herman yang merasa bahwa ini sudah keterlaluan. Bangkit dari tidurnya dan mencari dari mana asal suara menyeramkan itu.
Dan ia menemukan bahwa asal suara itu dari handphone nya.

"Si bego, ngapa lo nakut-nakutin gue?"

Herman memarahi handphone yang tergeletak di meja belajarnya.

"Kirain setan eh ternyata si bebeb yang nelpon. Wibawa ganteng gue bisa turun kalo ketauan takut sama yang beginian. Siapa yang ngubah nada dering panggilan di hp gue jadi suara mbah kunti "

Herman segera mengambil handphonenya yang ternyata sang pacarlah yang menelpon. Herman langsung menerima panggilan dari sang pacarnya dan mendekatkan handphone nya pada telinganya.

"Halo bebeb. Assalamualaikum ukthi"
Ucap Herman dengan nada yang di buat buat menjadi lembut .

Denia di sebrang sana yang mendengar suara pacarnya yang menggelikan hanya tersenyum. Ia sudah mengetahui bagaimana tingkah laku pacarnya yang sedikit gesrek .

"Eh wa'alaikumsalam ukhti"

"Eh si bego gue cowok pe'a"
Herman cemberut mendengar jawaban denia pacarnya.

"Uh tayang, cup cup cup . Jangan nagis ya nanti mamah beliin sempak superman yang warna pink ya "

Denia terkikik menjawab ucapan Herman dengan nada alay. Mereka memang selalu seperti ini. Pacaran seadanya. Tidak di lebih lebihkan tidak di kurang kurangkan. Tetapi saling melengkapi. Anjay

"Aku gak bisa di giniin mah gak bisa. Tapi yaaa boleh deh lumayan buat nambah koleksi"
Ucap Herman dramastis.

Denia tersenyum di sebrang sana. Ia selalu mendapatkan hiburan jika berhubungan dengan Herman. Selalu saja ada canda di antara mereka berdua.

"Mamah mamah, dedek pengen cucu "
Herman bersuara lagi dengan nada sok imut. Ah rasanya ingin sekali d
Denia melemparnya dengan sendal jepit jika dia ada bersamanya saat ini.

"Cucu? Maksud dedek pengen susu? Susu rasa apa? Coklat? Strawberry? Atau vanila de?
Denia membalasnya dengan guyonan kecil. Membuat ia cekikikan.

Superman ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang