•Vanilla•
It hurts when you have someone in your heart, but, you can't have them in your arms.
OooO
Vanilla menggerutu tidak jelas begitu melihat jam yang melingkar manis di tangannya.
"Ini smua gara gara jam beker gak guna! Jadi telat kan gue, ck!" dengan berjalan yang super duper cepat dengan langkah kaki lebar, Vanilla masih saja berbicara menyalahkan jam beker yang tadi berbunyi membangunkannya jam 05.00 tapi dilempar alhasil jam itu rusak.
Biasalah cewek, yang gak salah mah tetep aja disalahin demi membela diri.
"Pak, buka pagarnya dong!" teriak Vanilla begitu sampai didepan pagar sekolah yang sudah terkunci.
"Neng Nila?" ucap pak satpam di seberang pagar.
"Pak, buka dong, saya mau masuk,"
"Aduh, neng, maap, tapi gak bisa, neng Nila udah telat hampir satu jam,"
"Aduh pak, please dong bukain,"
"Maaf neng, gak bisa"
"Ck" Vanilla membalikkan badannya dengan wajah kusut.
Dia lalu berjalan tanpa arah terus menerus hingga sampailah dia depan toko buku.
Dia memasuki toko itu lalu mencari novel demi novel, komik demi komik dan buku buku Bahasa yang bisa dia pelajari.
Dia duduk di salah satu kursi lalu tersenyum melihat buku bertulisan "kamus bahasa Korea". Dia tertawa kecil mengingat Luna yang kemarin sempat mengajaknya menonton film korea berjudul "The Legend of the Blue Sea"
"Kemaren perasaan gue ada denger si cewek yang siapa tuh namanya bilang gu..gu..gu apa ya?" Vanilla berusaha menebak nebak sambil mengingat kembali.
"Gumang?"
"Gusi?"
"Et dah, yakali gusi ada dalam bahasa Korea, ada ada aja lu Van" Vanilla berbicara sendiri.
"Guma.. Guma apa ya" Vanilla lalu membuka kamusnya dan mencari kata yang dia inginkan.
"Oh, Gumawo toh, artinya terima kasih, makasih aja susah bat, ckck"
Vanilla kemudian menutup kamus itu lalu memegang buku kamus bahasa Jerman yang kembali membuat kepalanya sakit.
"Ent.. Ent.. Ini baca nya gimana sih?" Vanilla mengerutkan dahinya berusaha membaca apa yang ada dalam buku yang di pegangnya.
"Entschuldigung" ucap seorang tiba tiba disamping Vanilla.
"Eh?" Vanilla menatap seseorang itu yang sudah tersenyum, manis.
"Itu bacanya Entschuldigung"
"I-iya" Vanilla terbata-bata lalu menundukkan kepalanya.
"Lo lagi belajar bahasa Jerman?"
"Hm, iseng aja kok, hehe" Vanilla terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla
Teen FictionMasa-masa putih abu-abu memang sangatlah berarti bagi mereka yang masih menjalani ataupun sudah menjalaninya. Masa putih abu-abu mengajarkan mu arti sebuah pentingnya waktu untuk berkumpul bersama teman sebelum pada akhirnya semua sibuk pada urusan...