Keseluruhanku Adalah Ketidaknyamanan.

599 22 1
                                    

Jika kalian bertanya, bagaimana seseorang bisa melihat mahluk halus yang sementara orang lain belum tentu bisa melihatnya? Dan apakah dapat melihat mahluk halus menyenangkan? Pasti sebagian dari kalian bertanya-tanya.

Aku, bukanlah seorang indigo. Berbeda dengan seorang indigo yang mendapatkan kelebihannya melalui bakat atau turunan. Aku hanyalah segelintir orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia yang berdampingan dengan dunia kita. Ya, dan yang pertama kali kubisa lakukan hanyalah merasakan keberadaan mahluk halus, lalu karena rasa penasaran yang tinggi aku selalu memaksakan untuk merasakan mahluk halus yang ada disekitarku, dan akhirnya aku dapat melihat satu sosok yang menampakan dirinya. Seperti itu terus sampai aku bisa seperti sekarang. Di cerita sebelumnya sengaja aku tidak menjelaskan secara inti tentang diriku, karena tidak semua pengalamku akan kuceritakan disini, aku selalu memendam kelebihanku ini yang didapatkan secara bertahap, termasuk keluargaku.

Banyak yang bilang bahwa indigo adalah takdir, karena tidak seorangpun yang mengharapkan hidupnya dapat melihat mahluk halus, atau bahkan kalian ingin menjadi seperti mereka, para indigo? Banyak anak indigo yang ingin melepas kelebihannya karena tidak dapat mengendalikan kemampuan yang mereka dapat. Karena indigo tidak melalui tahapan seperti yang kulakukan, mereka langsung mendapatkan semua kelebihan tersebut secara tidak bertahap. Itulah sebabnya mereka ingin melepas kelebihan mereka itu. Dahulu aku sempat berfikir untuk mengakhiri ini semua, tetapi lama kelamaan menjadi kebiasaan yang menyatu dengan hidupku. Berbeda dengan indigo yang bisa melihat masa lampau dan masa yang akan datang, aku hanya bisa melakukan sisanya yang bisa anak indigo lakukan.

Sempat aku bermain papan yang menunjukan huruf yang dikatakan oleh mahluk halus dengan dua teman indigoku, dan yang didapatkan adalah aku yang masuk kedalam dunia mereka. Dan untungnya aku bisa diselamatkan oleh kedua temanku, walau mereka sebenarnya memaksakan diri untuk menarik ragaku. Ya, itu aku tidak akan ceritakan sekarang, akan kuceritakan di lain waktu.

Dan aku sempat berfikir untuk mengumpulkan semua anak yang memiliki bakat untuk tujuan tertentu. Bahkan dahulu aku sempat berfikir untuk menghancurkan anak indigo karena mereka adalah orang-orang yang mendapatkan kelebihan secara cuma-cuma dan ingin melepasnya begitu saja. Bagiku hidup sepertiku ini adalah untuk menyeimbangkan dunia yang fana ini. Kembali kepada diri kita sendiri, kita ini ingin menjadi apa? Jahat atau baik?

"Ya Tuhan, terimakasih, hidupku bahagia" itu yang aku selalu ucapkan sekarang.

Dua Dunia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang